tag:blogger.com,1999:blog-61698628534277047092024-03-08T08:19:17.395-08:00Facebook : Alhifnie_Kerabat_KotaK@yahoo.com.myHeriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-31914162150318340802012-04-09T09:20:00.001-07:002012-04-09T09:20:58.356-07:00Mid KewirausahaanA. Konsep Kewirausahaan<br />Istilah kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Usaha juga berarti pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Usaha dibidang perdagangan (dengan maksud mencari keuntungan) berarti perdagangan, perusahaan. Dalam bahasa Inggris istilah wirausaha dikenal dengan istilah entrepreneur (lihat Kamus Dagang, Savary – 1723).<br />Pada mulanya enterpreneur atau wirausaha diartikan sebagai orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual. Disamping itu, ada pula yang mengartikan wirausaha sebagai berikut :<br />• sebagai orang yang berani menanggung resiko<br />• sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal<br />• sebagai orang yang menciptakan barang baru.<br />• sebagai orang yang mengurus perusahaan.<br /> Pengertian kewirausahaan menurut beberapa ahli:<br />• Thomas W. Zimmere<br />Wirausaha (entrepreneurship) adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis, penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.<br />• Raymond W. Y Kao<br /> Kewirausahaan sebagai suatu proses penciptaan suatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Sedang wirausaha mengacu pada orang yang melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan dan nilai tambah, melalui peneloran dan penetasan gagasan, memadukan sumber daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan. Dengan kata lain seorang wirausaha adalah orang yang mempu menetaskan gagasan menjadi realitas.<br />• Richard Cantillon<br />Mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.<br />• Penrose<br />Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi.<br />• Harvey Leibenstein<br />Kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.<br />• Peter Drucker<br />Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.<br /><br /><br />Ciri-ciri dan watak kewirausahaan<br />1. Percaya diri<br />Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimis<br />2. Berorientasi pada tugas dan hasil<br />Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif<br />3. Pengambilan resiko<br />Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan<br />4. Kepemimpinan<br />Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik<br />5. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel<br />6. Berorientasi ke masa depan Pandanga ke depan, perspektif<br /><br />Karakteristik Wirausahawan (Masykur W) :<br />1. Keinginan untuk berprestasi<br />2. Keinginan untuk bertanggung jawab<br />3. Preferensi kepada resiko menengah<br />4. Persepsi kepada kemungkian berhasil<br />5. Rangsangan untuk umpan balik<br />6. Aktivitas Energik<br />7. Orientasi ke masa depan<br />8. Ketrampilan dalam pengorganisasian<br />9. Sikap terhadap uang<br /><br />Faktor-faktor motifasi kewirausahaan :<br />1. The foreign refugee : peluang-peluang ekonomi ditempat tertentu.<br />2. The corporate refugee : pekerja yang tidak puas dengan lingkungan<br />perusahaanya.<br />3. The parental (paternal) refugee : pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang<br /> dibangun oleh keluarganya sejak ia masih anak-anak.<br />4. The housewife refugee : ibu rumah tangga yang membantu suami.<br />5. The society refugee : anggota masyarakat yang tidak setuju dengan kondisi<br />lingkungannya.<br />6. The educational refugee : orang yang gagal dalam studinya.<br /><br />B. Proses Kewirausahaan<br />Pengembangan kewirausahaan diawali dari proses sebagai berikut :<br />1. Proses Inovasi<br />Faktor yang mendorong terjadinya inovasi, yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, pendidikan, dan pengalaman.<br />2. Proses Pemicu<br />Faktor yang mendorong seseorang untuk terjun ke dunia bisnis, yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), dorongan faktor usia, keberanian menanggung risiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.<br /><br />3. Proses Pelaksanaan<br />Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis, yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manajer sebagai pelaksana kegiatan, adanya komitmen terhadap bisnis, dan adanya visi jauh ke depan untuk mencapai keberhasilan.<br />4. Proses Pertumbuhan<br />Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi, yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik, dan adanya produk yang menjadi unggulan.<br /><br />Tahap melakukan wirausaha :<br />1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa. <br />2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi. <br />3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.<br />4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.<br /><br />C. Fungsi dan Model Kewirausahaan<br />Wirausaha mempunyai dua fungsi, yaitu :<br />1. Fungsi Makro<br />Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, yang merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang dinamis. Bahkan para wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi, karena ;<br />• Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar. <br />• Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada.<br />• Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan.<br /><br />2. Fungsi Mikro<br />Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbedauntuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam melakukan fungsi mikronya menurut Marzuki Usman (1977) secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu :<br />• Sebagai Penemu (innovator)<br />Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru (the new product), teknologi baru (the new technologi), ide-ide baru (the new image), organisasi usaha baru (the new organization).<br />• Sebagai Perencana (planner)<br />Wirausaha berperan dalam merancang perencanaan usaha (corporate plan), strategi perusahaan (corporate strategy), ide-ide dalam perusahaan (corporate image), organisasi perusahaan (corporate organi-zation).<br />Menurut Zimmerer (1996), fungsi wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui :<br />• Pengembangan teknologi baru,<br />• Penemuan pengetahuan baru,<br />• Perbaikan produk dan jasa yang ada,<br />• Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.<br /><br />Pengelompokan Kewirausahaan berdasarkan perannya (Roopke, 1995) :<br />• Kewirausaan Rutin (wirt), wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan pengalokasian sumber-sumber.<br />• Kewirausahaan arbitrase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatannya melibatkan spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.<br />• Wirausaha inovatif, yaitu wirausaha yang dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber pengadaan, dan organisasi yang baru.<br /><br />Pengelompokan Kewirausahaan berdasarkan intensitas pekerjaan dan status (Zimmerer , 1996) :<br />• Part time Entrepreneur<br />Wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu saja sebagai hobi. Kegiatan bisnis biasanya hanya besifat sampingan.<br />• Home-based New Ventures <br /> Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya.<br />• Family-Owned Business<br />Usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun temurun.<br />• Copreneur <br />Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerjasama sebagai pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.<br />Fungsi adanya wirausaha adalah :<br />• Mengusahakan inovasi-inovasi baru<br />• Membuka pasaran baru<br />• Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain<br />• Memulai produksi jenis barang dan jasa baru<br />Peran Kewirausahaan adalah:<br /><br />Peran kewirausahaan adalah sebagai motor penggerak pembangunan nasional adalah sebagai berikut :<br />• Wirausaha berusaha mengurangi pengangguran<br />• Wirausaha berusaha mengurangi ketegangan sosial<br />• Wirausaha berusaha meningkatkan taraf hidup anggota dan masyarakat lingkunganya<br />• Wirausaha berusaha memajukan perekonomian bangsa dan negara<br />• Wirausaha berusaha memperkecil sifat ketergantungan terhadap bantuan luar negeri<br />• Wirausaha berusaha memenuhi segala macam kebutuhan masyarakat terhadap produk dan adanya jasa<br />Soal-soal<br />1. Sebutkan Ciri-ciri dan watak kewirausahaan<br />Jawab:<br />Ciri-ciri dan watak kewirausahaan<br />• Percaya diri, Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimis<br />• Berorientasi pada tugas dan hasil, Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif<br />• Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan<br />• Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik<br />• Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel<br />• Berorientasi ke masa depan Pandanga ke depan, perspektif<br /><br />2. Jelaskan Pengembangan kewirausahaan diawali dari proses!<br />Jawab:<br />Pengembangan kewirausahaan diawali dari proses sebagai berikut :<br />• Proses Inovasi<br />Faktor yang mendorong terjadinya inovasi, yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, pendidikan, dan pengalaman.<br /><br /><br />• Proses Pemicu<br />Faktor yang mendorong seseorang untuk terjun ke dunia bisnis, yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), dorongan faktor usia, keberanian menanggung risiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.<br />• Proses Pelaksanaan<br />Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis, yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manajer sebagai pelaksana kegiatan, adanya komitmen terhadap bisnis, dan adanya visi jauh ke depan untuk mencapai keberhasilan.<br />• Proses Pertumbuhan<br />Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi, yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik, dan adanya produk yang menjadi unggulan.<br /><br />3. Jelaskan pengelompokan kewirausahaan berdasarkan perannya menurut Roopke (1995)!<br />Jawab:<br />Pengelompokan kewirausahaan berdasarkan perannya menurut Roopke (1995)!<br />• Kewirausaan Rutin (wirt), wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan pengalokasian sumber-sumber.<br />• Kewirausahaan arbitrase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatannya melibatkan spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.<br />• Wirausaha inovatif, yaitu wirausaha yang dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber pengadaan, dan organisasi yang baru. <br />Kelompok 1<br />A. Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha<br />1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik<br />Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar.<br /><br />2. Membuat visi dan misi bisnis<br />Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. <br />3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses<br />Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan. <br /><br />4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan. <br />Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut. <br /><br />5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen. <br /> Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemenyang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. <br /><br />6. Optimalisasi sumber daya manusia <br />Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai. <br /><br />7. Kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan<br />Mengapa kreativitas , kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting? Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun<br />usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses pembuatan keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. <br /><br />8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan <br />Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya <br /><br />9. Pemasaran, pelayanan dan produk<br />Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. <br /><br />B. Pemilihan Bidang Usaha<br /><br />Ada beberapa hal yang bisa Anda gunakan sebagai patokan awal dalam memilih suatu bidang usaha yang akan Anda tekuni dalam jangka panjang:<br />1. Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi Anda<br />Anda perlu mengenali karakter bidang usaha Anda. Tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar Anda sesuai dengan karakter usaha Anda.<br />2. Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut<br />Merupakan syarat mutlak bahwa seseorang harus menyukai usaha yang akan digelutinya. Kenyataan menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.<br />Disini, memulai usaha dari hobi bisa menjadi pertimbangan Anda. Karena<br />hobi biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa berpotensi<br />menjadi usaha yang berhasil. Tentunya dengan berbagai tambahan analisa<br />lainnya.<br />3. Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut<br />Sangat penting bagi kita untuk mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah kita mampu menjalankan usaha tersebut. Kita bias mengukur kemampuan kita dengan mengadakan beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkandengan kemampuan kita. Beberapa poin dalam analisa atau riset yang bias dijadikan ukuran kemampuan kita adalah :<br />1. Kemampuan modal usaha kita<br />2. Kemampuan dalam hal keahlian kita<br />3. Kemampuan kita membagi waktu (terutama bagi Anda yang masih kuliah)<br />4. Kemampuan kita untuk mengimbangi dinamika dunia usaha sekaligus mengantisipasi persaingan yang ketat<br />Dan lain-lain<br />4. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut<br />Dalam memilih bidang usaha yang Anda geluti, sudah pasti Anda harus memperhitungkan berapa pengembalian modal (return) yang akan Anda dapatkan dari usaha tersebut. Hasil perhitungan tersebut haruslah dibandingkan dengan ririko-risiko yang mungkin terjadi. Jika dari perhitungan awal saja, usaha tersebut sudah nampak tidak layak dijalankan, buat apa Anda memaksakan diri? Hal lain yang perlu dilihat adalah kemungkinan bidang usaha tersebut untuk terus berkembang baik dari segi besaran pasar maupun kemungkinan terciptanya cabang-cabang bidang usaha yang saling berkaitan. Contohnya tumbuhnya industri ponsel mendorong banyaknya toko ponsel, aksesoris ponsel, kios voucher isi ulang, download ringtone dan sebagainya. Hati-hati jika Anda memilih bidang usaha yang meskipun Anda kuasai betul, namun sudah tampak jenuh atau cenderung menyusut pasarnya. Bisa-bisa usaha Anda akan sulit berkembang nantinya.<br /><br />C. Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru :<br /><br />1. Kebutuhan akan sumber penemuan<br />2. Membuat inovasi baru<br />3. Sesuai keahlian<br />4. Hobi atau kesenangan pribadi<br />5. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar<br />6. Memanfaatkan koneksi dan relasi<br />7. Mengamati kecenderungan-kecenderungan<br />8. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada<br />D. Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Resiko yang Mungkin akan Terjadi<br /><br />Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:<br /> Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif<br /> Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin<br /> Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat<br /><br /><br />Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:<br /> Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan<br /> Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru<br /> Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan<br /><br />E. Sumber-Sumber Potensial Peluang<br /><br />Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide usaha(screening). <br /><br />1. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda<br />Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.<br />Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:<br /> Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan<br /> Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa<br /><br />2. Mengamati Pintu Peluang<br />Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:<br /> Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru<br /> Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru<br /> Dukungan keuangan<br /> Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar<br /><br />Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.<br />Menurut Zimmerer, pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara:<br /> Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat<br /> Kerugian teknik harus rendah<br /> Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya<br /> Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih<br /> Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya<br /> Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya<br />3. Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi<br />Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:<br /> Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing<br /> Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya<br /> Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru<br /><br />Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk.Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.<br /><br /><br /><br />F. Orientasi Eksternal dan Internal<br /><br />Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi eksternal. Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.<br />Orientasi Eksternal didapat dari :<br />1. Konsumen<br />2. Perusahaan yang sudah ada<br />3. Saluran distribusi<br />4. Pemerintah<br />5. Penelitian dan Pengembangan<br />Orientasi Internal didapat dari :<br />Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :<br /><br />1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan<br />2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsuryang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalahmasalahnya<br />3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bias dipraktekkan.<br /><br />Proses orientasi :<br />1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan<br />2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep<br />3. Menguraikan masalah-masalah<br />4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan<br />5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan<br />6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan<br />7. Mencari pemecahan sementara<br />8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati<br />9. Bergerak terus jika semuanya baik<br />10. Mencapai keberhasilan<br /><br /><br /><br />G. Perencanaan Ide Untuk Perusahaan Kecil<br /><br />Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :<br />1. Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki.<br />2. Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan.<br />3. Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri.<br />4. Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.<br />5. Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses.<br /><br />Kelompok 2<br />SUMBER-SUMBER POTENSI PELUANG KEWIRAUSAHAAN<br />A. SUMBER-SUMBER POTENSI PELUANG<br /> <br />1. Dua perspektif besar peluang usaha yaitu Schumpeterian (1934) dan Kiznerian (1973)<br />2. Tiga sumber utama peluang usaha yaitu perkembangan teknologi, perubahan kebijakan/ politik, dan perubahan sosial/ demografi.<br />3. Bentuk lain dari peluang usaha seperti organisasi baru, pasar baru, proses bisnis baru dll.<br />Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis real maka wirausahawan harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide potensial menjadi produk dan jasa real dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.<br />1. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda<br />Ketika ide dimunculkan secara real, seperti dalam bentuk barang dan jasa baru maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau penggunanya. Oleh sebab itu, wirausahawan harus mengetahui secara terperinci perilaku konsumen di pasar.<br />Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengamati perilaku pasar.<br />a. Permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, baik dalam jumlah dan mutunya.<br />b. Waktu permintaan dan penyerahan barang dan jasa.<br /><br />2. Mengamati Pintu Peluang<br />Wirausahawan harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan dan risiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.<br />Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing dan peluang yang dapat kita peroleh, didasarkan pada beberapa pertanyaan penting, seperti berikut ini:<br />a. Pertanyaan untuk mengetahui teknik yang dimiliki pesaing dalam pengembangan produk.<br />1) Bagaimana kemampuan teknik yang dimiliki pesaing dalam pengembangan produk jika dibandingkan dengan yang wirausahawan miliki?<br />2) Bagaimana reputasi (track record) pesaing untuk mencapai sukses dalam pengembangan produk?<br />b. Pertanyaan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki.<br />1) Sejauh mana kemampuan dan kesediaan pesaing untuk melakukan investasi?<br />2) Keunggulan pasar apa yang dimiliki pesaing?<br />c. Pertanyaan untuk menentukan apakah pintu peluang ada atau tidak.<br />1) Sejauh mana kecepatan perusahaan membawa produk ke pasar dapat mendahului pesaing?<br />2) Apakah kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan cukup untuk membawa produk ke pasar yang sedang dikuasai pesaing?<br />3) Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai serangan pesaing.<br />Menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001) beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang adalah sebagai berikut:<br />a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.<br />b. Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus dipertimbangkan sebelumnya.<br />c. Keadaan di mana pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.<br />d. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.<br />e. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.<br />f. <br />3. Analisis Produk dan Proses Produksi secara Mendalam<br />Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efisien dari biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?<br /><br />4. Menaksir Biaya Awal<br />Berapa biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru, dari mana sumbernya dan untuk apa digunakan? Berapa yang diperlukan untuk operasi, untuk perluasan dan untuk biaya lainnya?<br /><br />5. Memperhitungkan Risiko yang Mungkin Terjadi<br />Risiko yang harus diperhitungkan terdiri atas risiko teknik, risiko finansial, dan risiko pesaing.<br />a. Risiko teknik, berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan dan sesuai dengan kapabilitas serta karakteristiknya sehingga produk tersebut dapat diterima pasar.<br />b. Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial baik pada saat pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan dalam memberikan dukungan biaya produk baru.<br />c. Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar. Risiko pesaing terdiri atas:<br />1) kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk antara yangn dikembangkan wirausahawan dengan yang dikembangkan pesaing;<br />2) tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya;<br />3) seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru dan produk yang dilempar ke pasar;<br />4) apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan pesaing?<br />6. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan<br />Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.<br />Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.<br />Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:<br />• Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)<br />• Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)<br />• Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)<br />• Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)<br />• Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya<br />Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:<br />• Menghasilkan produk atau jasa baru<br />• Menghasilkan nilai tambah baru<br />• Merintis usaha baru<br />• Melakukan proses/teknik baru<br />• Mengembangkan organisasi baru<br />Sumber Peluang usaha menurut Schumpeterian (1934) <br />Ada tiga kategori sumber peluang usaha yaitu:<br />1. perubahan teknologi<br />2. perubahan politik dan kebijakan<br />3. perubahan sosial dan demografi<br />ke tiga sumber ini menunjukkan perubahan dalam membuat perbedaan nilai sumber daya tertentu dan menciptakan keuntungan yang menjanjikan.<br />1. Perubahan Teknologi<br />Perubahan teknologi merupakan sumber penting dalam kewirausahaan karena memungkinkan untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih potensial (Casson, 1995). Faksimili, surat, dan telepon sering digunakan sebelum ditemukannya e-mail. Email ternyata lebih produktif untuk mengirim informasi dibandingkan tipe yang lain. Penemuan internet ini memungkinkan orang membuat kombinasi sumber daya baru yang disebabkan perubahan teknologi.<br />Blau (1978) meneliti wirausahawan mandiri di AS selama dua dekade dan menemukan bahwa perubahan teknologi meningkatkan jumlah wirausahawan mandiri. Demikian juga dengan hasil penelitian Shane (1996) memperlihatkan bahwa jumlah organisasi dari tahun ke 1899 sampai dengan 1988 meningkat seiring dengan meningkatnya perubahan teknologi.<br /><br />2. Perubahan politik dan kebijakan<br />Perubahan politik dan kebijakan terkadang menjadi sumber peluang kewirausahaan karena perubahan tersebut memungkinkan rekombinasi sumber daya agar lebih produktif.<br />Beberapa kejadian empiris mendukung argument bahwa perubahan politik adalah peluang usaha. Delacoxroix dan Carool (1993) meneliti Koran Argentina dari tahun 1800 - 1900 dan Koran Irlandia 1800 – 1925 yang menemukan bahwa ada hubungan positif antara perubahan politis dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan baru. Bahkan perang pun dapat menjadi peluang usaha dengan menyediakan peralatan perang. Di Indonesia dengan perubahan dalam Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, baik ditingkat nasional, propinsi, dan kaputen/ kota memberikan ruang berwirausaha sablon, percetakan, dll.<br />Kebijakan juga dapat menumbuhkan minat berwirausaha. Regulasi ini penting karena menyangkut legalitas sebuah perusahaan. Studi yang dilakukan oleh Kelly & Kelly dan Amburgey (1991) menemukan bahwa pertumbuhan airline di Amerika meningkat setelah adanya paket deregulasi airline. Demikian juga di Indonesia, jika jaman orde baru hanya didominasi dengan 2 atau 3 airline, dalam era reformasi ini lebih dari 10 airline. Sebelum terkena banjir lumpur, Sidoarjo adalah kabupaten yang menerapkan layanan satu atap. Hasilnya memang mampu mendorong iklim usaha karena kemudahan wirausaha mendapatkan ijin usaha. Pengalaman sukses ini telah diadopsi oleh kabupaten yang lain seperti halnya Kota Yogyakarta dan kabupaten Sragen.<br /><br />3. Perubahan demografi <br />Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, juga dikenal sebagai daerah tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis usaha yang dikembangkan di kota Yogyakarta. Yogyakarta didominasi oleh usia pelajar dan mahasiswa yang membutuhkan sarana dan prasarana untuk kost. Warung makanan, toko eceran, minimarket, layanan jasa pencucian pakaian (laundry), salon, dan bahkan yang sedang trend adalah distro dan usaha café merupakan usaha bisnis yang tidak pernah sepi di kota Yogyakarta. <br />4. Institusi Pendidikan<br />Institusi pendidikan adalah sumber peluang usaha karena sebagai pusat penelitian. Hasil-hasil penelitian tersebut menjadi dasar peluang usaha. Zucker dkk (1998) meneliti tentang berdirinya perusahaan bioteknologi. Mereka menemukan bahwa jumlah ilmuwan dan universitas ternama dalam suatu daerah tersebut meningkatkan stok dan peningkatan jumlah perusahaan bioteknologi. Universitas bergengsi menghasilkan hak paten yang lebih banyak. UGM dengan Research University merupakan salah satu langkah menghasilkan penelitian-penelitian yang dapat menghasilkan paten dan dapat diterima di pasar.<br /><br />B. CONTOH-CONTOH SUMBER-SUMBER PELUANG POTENSIAL <br />Banyak terdapat sumber peluang potensial yang dapat diraih oleh seorang wirausaha, contohnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan 51 bidang keahlian yang dipelajari merupakan modal menjadi wirausaha dan merupakan peluang potensial dalam membangun sebuah usaha. Berikut diantaranya adalah jurusan atau bidang keahlian yang ada di SMK:<br />1. Bidang keahlian Multi media dapat merintis usaha desain grafis, periklanan, fotografi, editing video, digital printing. <br />2. Bidang keahlian Teknik komputer jaringan dapat merintis usaha jasa perbaikan computer, maintenance komputer, instalasi jaringan, instalasi wireless<br />3. Bidang keahlian Rekayasa perangkat lunak dapat merintis usaha pembuatan aplikasi system informasi, web desain <br />4. Bidang keahlian Perdangangan dapat merintis usaha handycaraft, souvenir, aksesories, sembako dan usaha perdagangan lain dengan cara membeli barang untuk dijual kembali.<br />5. Bidang keahlian Agribisnis produksi tanaman dapat merintis usaha tanaman hias, sayur mayur dan buah buahan <br />6. Bidang keahlian Agribisnis produksi ternak dapat merintis usaha ikan hias, ikan konsumsi, peternakan ayam, kambing, sapi dan domba <br />7. Bidang keahlian tata kecantikan dapat merintis usaha salon kecantikan, sanggar kecantikan <br />8. Bidang keahlian percetakan dapat merintis usaha penerbitan buku, berbagai undangan, brosur, binner <br />9. Bidang keahlian tata busana dapat merintis usaha menyulam, menerima jahitan, border dan butik <br />10. Bidang keahlian teknik broadcasting dapat merintis usaha membuka rumah produksi, penyiaran, EO<br />11. Bidang keahlian Seni kria dapat merintis usaha membuat perhiasan dari logam, membuat furniture dari kayu<br />12. Bidang keahlian teknik otomotif dapat merintis usaha membuka bengkel atau tempat cuci motor atau mobil, salon mobil, asessories motor/mobil<br />13. Bidang keahlian pariwisata membuka biro perjalanan atau paket wisata, menyewakan mobil/bis wisata, voucher hotel, antar jemput rombongan<br />14. Bidang keahlian tata boga membuka kursus memasak, warung makan, catering, membuat berbagai macam kue (kering, basah, manisan) <br /><br /><br />C. MENGIDENTIFIKASI PERSAINGAN<br />Kegiatan mengidentifikasi pesaing merupakan upaya awal dari wirausahawan agar berhasil masuk ke pasar. Mengenal pesaing adalah hal yang sangat penting bagi wirausahawan. Wirausahawan harus membandingkan secara cermat tentang produk, harga, saluran, dan promosi dengan yang dimiliki pesaing.<br />Dengan cara ini, diharapkan wirausaha dapat mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan pesaing.<br />1. Tingkat Persaingan<br />Kotler (1997), membedakan empat tingkat persaingan, berdasarkan tingkat substitusi produk, sebagai berikut.<br />a. Persaingan merek<br />Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa yang serupa pada pelanggan yang sama dengan harga yang sama. Toyota mungkin menganggap pesaing utamanya Honda, KIA, Suzuki, Mazda.<br />b. Pesaing industri<br />Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama, misalnya persaingan antara perusahaan. Toyota menganggap dirinya bersaing dengan perusahaan manufaktur mobil, Indofood sebagai produsen mi bersaing dengan produsen mi lainnya.<br />c. Persaingan bentuk<br />Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama. Toyota tidak merasa dirinya tidak hanya bersaing dengan perusahaan manufaktur mobil, tetapi juga dengan perusahaan manufaktur sepeda motor, sepeda, dan truk.<br />d. Persaingan generik<br />Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan rupiah konsumen yang sama. Untuk kasus ini Toyota akan menganggap dirinya bersaing dengan perusahaan yang menjual barang konsumsi yang tahan lama, liburan ke luar negeri, dan rumah baru.<br />2. Strategi Industri<br />Strategi yang dimaksud adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan pada pasar bersaing sempurna, terdiri atas berikut ini:<br /><br /><br />a. Pintu masuk dan penghalang mobilitas<br />Pada strategi ini yang menjadi penghalang masuk utama terdiri atas persyaratan modal, skala ekonomis, persyaratan paten dan lisensi, kelangkaan lokasi, bahan baku, penyalur, dan persyaratan reputasi.<br />Apabila perusahaan sudah mampu masuk ke dalam industri yang diminati (misalnya biskuit) maka setelah di pasar akan menghadapi penghalang mobilitas. Contohnya, apabila kita sebagai pendatang baru sebagai produsen biskuit, akan berhadapan dengan produsen biskuit yang sudah mapan, misalnya Mayora dan Regal.<br />b. Pintu ke LUAR dan penghalang penciutan<br />Idealnya, perusahaan harus bebas untuk meninggalkan industri yang labanya sudah tidak menarik. Namun, mereka sering menghadapi penghalang ke luar. Penghalang yang paling umum, antara lain tanggung jawab hukum dan moral pada pelanggan, kreditor, dan pegawai; pembatasan pemerintah; nilai sisa aktiva yang rendah akibat terlalu terspesialisasi atau usang; kekurangan peluang alternatif; integrasi vertikal yang tinggi; dan penghalang emosional. Sedangkan penghalang penciutan dilakukan oleh perusahaan lain (misalnya, Perusahaan B, C, dan D) akibat dari perusahaan yang mengalami penurunan laba (misalnya, Perusahaan A). Penghalang penciutan yang paling umum adalah pengikatan kontrak dan manajemen yang kaku.<br />c. Struktur biaya<br />Setiap industri memiliki bauran biaya tertentu yang banyak mendorong tindakan strategisnya. Misalnya, produksi baja melibatkan banyak biaya manufaktur dan bahan baku, sementara produksi mainan melibatkan banyak biaya distribusi dan pemasaran. Perusahaan akan memberikan perhatian terbesar pada biaya mereka yang paling tinggi dan akan menerapkan strategi untuk mengurangi biaya-biaya ini. Jadi, perusahaan baja dengan pabrik yang paling modern (paling efisien dalam biaya) akan memiliki keunggulan yang sangat besar atas perusahaan baja lainnya.<br />d. Tingkat integrasi vertikal<br />Dalam beberapa industri, perusahaan menemukan adanya keuntungan apabila melakukan integrasi ke hulu dan atau ke hilir (integrasi vertikal).<br />Contoh yang tepat adalah industri minyak bumi, seperti Pertamina yang selain melaksanakan eksplorasi minyak bumi, juga melakukan pengeboran, penyulingan, produksi bahan kimia, dan operasi pompa bahan bakar. Integrasi vertikal dapat menurunkan biaya dan memudahkan dalam pengendalian arus nilai tambah.<br />e. Tingkat globalisasi<br />Beberapa industri makanan bersifat sangat lokal (warung tegal), dan yang lainnya bersifat global (McDonald). Perusahaan dalam industri global harus bersaing dengan basis lokal, jika mereka ingin mencapai skala ekonomis dan mengikuti kemajuan terakhir dalam teknologi (McDonald dengan program McRendang).<br />3. Tujuan Pesaing<br />Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari strategi yang digunakan adalah mengejar:<br />a. profitabilitas saat ini;<br />b. pertumbuhan pangsa pasar;<br />c. arus kas;<br />d. keunggulan teknologi;<br />e. keunggulan pelayanan.<br />4. Menilai Kekuatan dan Kelemahan Pesaing<br />Apakah para pesaing perusahaan dapat menjalankan strategi mereka dan meraih sasaran mereka tergantung pada sumber daya dan kemampuan dari masing-masing pesaing. Sebagai langkah awal dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan para pesaingnya, perusahaan harus mengumpulkan informasi terbaru mengenai bisnis setiap pesaingnya, seperti data penjualan, pangsa pasar, margin laba, pengembalian investasi, arus kas, investasi baru, dan penggunaan kapasitas.<br />Informasi kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing umumnya diperoleh dari data sekunder, pengamatan pribadi, issue terkini. Cara yang terbaik adalah melalui riset pemasaran primer atas pelanggan, pemasok, dan penyalur.<br />D. CARA UNTUK MEMASUKI DUNIA USAHA<br />Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha:<br />1. Merintis usaha baru (starting) <br />a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.<br />b. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.<br />c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.<br />2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)<br />3. Kerjasama manajemen (franchising)<br />1). Merintis Usaha Baru<br />Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko.<br />Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus memiliki:<br />• Kecakapan untuk bekerja<br />• Kemampuan mengorganisir<br />• Kreatif<br />• Lebih menyukai tantangan<br />Menurut hasil survei Peggy Lambing:<br />• Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya.<br />• Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik.<br />• Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan 46% lagi karena hobi.<br />Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru:<br />• Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.<br />• Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan.<br />Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha, seseorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:<br />• Kemampuan teknik<br />• Kemampuan pemasaran<br />• Kemampuan finansial<br />• Kemampuan hubungan<br />Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:<br />• Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.<br />Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:<br />1. Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan).<br />2. Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata).<br />3. Bidang usaha pabrikasi (industri perakitan, sintesis).<br />4. Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, jalan raya).<br />5. Bidang usaha perdangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor).<br />6. Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi).<br />7. Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan catering).<br />8. Bidang usaha jasa-jasa umum (pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi).<br />9. Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa parawisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata dan usaha sarana wisata).<br />10. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih<br />Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya perusahaan perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu terbatas), perseroan, dan firma.<br />• Tempat usaha yang akan dipilih<br />Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:<br />1. Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan maupun pasar?<br />2. Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?<br />3. Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti alat pengangkut dan jalan raya<br /><br />• Organisasi usaha yang akan digunakan.<br />Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya.<br /><br />• Lingkungan usaha<br />Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.<br />Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya.<br />Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan sosial, lingkungan sosiopolitik, lingkungan demografi dan gaya hidup.<br />2). Membeli Perusahaan yang sudah didirikan<br />Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:<br />• Resiko lebih rendah<br />• Lebih mudah<br />• Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar<br />Membeli perusahaan yang sudah adaa juga mengandung permasalahan, yaitu:<br />• Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar<br />• Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya image atau reputasi perusahaan.<br />3). Franchising (Kerjasama Manajemen/Waralaba)<br />Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk.<br />Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer).<br />Bentuk Kelebihan Kekurangan<br />Merintis usaha • Gagasan Murni<br />• Bebas beroperasi<br />• Fleksibel dan mudah penggunaan • Pengakuan nama barang<br />• Fasilitas inefisien<br />• Persaingan kurang diketahui<br />Membeli perusahaan • Kemungkinan sukses<br />• Lokasi sudah cocok<br />• Karyawan dan pemasok biasanya sudah mantap<br />• Sudah siap operasi • Perusahaan yang dijual biasanya lemah<br />• Peralatan tak efisien<br />• Mahal<br />• Sulit inovasi<br />Kerjasama manajemen • Mendapat pengalaman dalam logo, nama, metoda teknik produksi, pelatihan dan bantuan modal<br />• Penggunaan nama, Merek yang sudah dikenal • Tidak mandiri<br />• Kreativitas tidak berkembang<br />• Menjadi independen, terdominasi, rentan terhadap perubahan franchisor<br /><br /><br />Kelompok 3<br /><br />Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan<br /><br />Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbanding linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.<br />Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara.<br />Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya.<br />Adapun alasan-alasan seseorang tertarik untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:<br />1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan.<br />2. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal, dihormati dan bertemu orang banyak.<br />3. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat.<br />4. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.<br />Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan memulai usahanya.<br />Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan.<br /><br /><br /><br /><br /><br />A. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan<br />Meredith (2002), mengemukakan nilai hakiki sikap penting dari wirausaha adalah :<br />1. Percaya diri (self confidence)<br />Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.<br /><br />2. Berorientasi tugas dan hasil<br />Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.<br /><br />3. Keberanian mengambil risiko<br />Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :<br />a. Daya tarik setiap alternatif<br />b. Kesediaan untuk rugi<br />c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal<br />Sedangkan kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :<br />a. Keyakinan pada diri sendiri<br />b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan <br />c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realities<br /><br />4. Kepemimpinan<br />Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.<br /><br />5. Berorientasi ke masa depan<br />Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.<br /><br />6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi<br />Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :<br />a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik<br />b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya<br />c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan<br /><br />Jenni S. Bev (dalam Charly Bukhori:2006) seorang konsultan entrepenur sukses menyatakan bahwa ada sepuluh unsur kepribadian sukses yang berkaitan dengan kewirausahaan ini meliputi :<br />1. Keberanian untuk berinisiatif<br />Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia kesuksesan orang terkenal yaitu orang yang selalu punya ide cemerlang, tetapi semua ortang sebenarnya memiliki inisiatif dan inisiatif menjadi kekayaan semua orang, tinggal orang tersebut mau atau tidak mengemukakan ide-idenya.<br /><br />2. Tepat waktu<br />Satu hal yang semua orang menghadapi dunia ini adalah bahwa waktu kita adalah 24 jam. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah orang yang memiliki kemampuan mengatur waktu, kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan dalam berbisnis dan berinteraksi. Memberikan perhatian lebih kepada waktu adalah pencerminan dari respek kita terhadap diri dan orang lain.<br /><br />3. Senang melayani dan memberi<br />Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin yang didalamnya terkandung makna malayani dan memberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Dan keiklasan adalah kunci untuk kesuksesan ini, kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu memberi dan melayani dengan iklas. Ini mungkin bisa dibilang sebagai efek saja, tetapi setidaknya akan menunjukkan kepada teman dan sahabat bahwa betapa suksesnya diri kita sehingga membuat orang lain menjadi bersemangat bermitra dengan kita<br /><br />4. Membuka diri terlebih dahulu<br />Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, sehingga tidak perlu menutupi dengan orang lain.<br /><br />5. Senang bekerjasama dan membina hubungan baik<br />Kemampuan bekerjasama ini adalah salah satu kunci sukses sebab selain secara internal akan berdampak kokohnya hubungan dalam sekolah/group juga secara eksternal memperkokoh kepercayaan orang lain terhadap kita.<br /><br />6. Senang mempelajari hal-hal baru <br />Hal ini telah menginspirasi Ciputra dan Aburizal Bakrie. Mereka mendirikan universitas dan tidak kemudian menjadi pengajar, kemampuan ini makin membuka peluang bisnis, entrepenur sejati terus meluncur pada kemungkinan- kemungkinan baru.<br /><br />7. Jarang mengeluh<br />Profesionalisme adalah paling utama, berkenaan dengan ini Lance Amstrong mengatakan bahwa hanya ada dua hari yakni hari yang baik dan hari yang sangat baik. Adalah baik bagi kita jika tak pernah mengeluh, walaupun mungkin suatu hari kita akan gagal dan jatuh, adalah kesempatan bagi kita untuk belajar mengatasi masalah.<br /><br />8. Berani menanggung resiko<br />Jelas tanpa ini tidak ada kesempatan untuk sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun kadang tidak sepenuhnya kita sadari, resiko hanya berakibat dua hal yakni menjadi hari baik atau menjadi hari yang sangat baik.<br /><br />9. Tidak menunjukkan kekhawatiran atau dengan kata lain adalah berpikir positif, dengan pikiran positif maka perbuatan kita akan didasarkan pada getaran energi positif, sehingga hal positif akan menjadi makin besar, semakin positif menyikapi hambatan maka semakin besar menemukan pemecahan masalah.<br /><br />10. Menjadi diri sendiri<br />Orang sukses tidaik menutupi dirinya sendiri baik dengan hal buruk maupun dengan kebohongan, kenyamanan menjadi diri sendiri adalah mindset yang penting. <br /><br />Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut :<br />1. Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman <br />2. Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi<br />3. Confidence and content in one’s own evaluation, memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian<br />4. Satisfiction in facing and attacking problems and in resolving confusion or inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan<br />5. Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi<br />6. Inteligence and energetic, memiliki kecerdasan dan energik<br /><br />Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :<br /> mau kerja keras<br /> bekerjasama<br /> penampilan yang baik<br /> yakin<br /> pandai membuat keputusan<br /> mau menambah ilmu pengetahuan<br /> ambisi untuk maju<br /> pandai berkomunikasi<br /><br />Menumbuhkan jiwa wirausaha<br />Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak ibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. <br />Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak asasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha.<br />Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:<br />1. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan.<br />2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita.<br />3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan lingkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan.<br />4. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (success story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. <br />Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ? <br />Untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut, disini kami akan mencoba membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :<br />a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)<br />Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.<br />b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)<br />Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.<br />c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)<br />Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.<br />d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan)<br />Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.<br />e. Suka tantangan<br />Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer?<br />Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belum mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausaha ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.<br /><br />B. Kompetensi Kewirausahaan<br />Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.<br />Keterampilan yang harus dimiliki :<br />a. Managerial skill<br />Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.<br />Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.<br />b. Conceptual skill<br />Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.<br />c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)<br />Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain.<br />d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)<br />Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.<br />e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)<br />Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.<br /><br />Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam<br />berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru<br />dan berbeda.<br />Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:<br /> Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)<br /> Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)<br /> Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)<br /> Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)<br /> Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya<br /> Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:<br /> Menghasilkan produk atau jasa baru<br /> Menghasilkan nilai tambah baru<br /> Merintis usaha baru<br /> Melakukan proses/teknik baru<br /> Mengembangkan organisasi baruHeriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-66866846669608041032011-06-14T14:34:00.000-07:002011-06-14T14:35:38.672-07:00Tugas Midle Test ISBD<br />Nama : Heriadi Al Hifni Mata kuliah : ISBD<br />NIM : A1C110044 Dosen : Dr. Zulkifli M.<br />Prodi : Pendidikan Matematika Kode : AMBB 114<br /><br />Kebudayaan adalah ciptaan manusia. Ciptaan berarti hasil olah pikir, teratur, serta bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, milik berssama/milik masyarakat. Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya.<br />Beberapa unsur kebudayaan yaitu:<br />- Alat perlengkapan hidup manusia<br />- Sistem mata pencaharian<br />- Sistem kekerabatan<br />- Sistem ilmu pengetahuan<br />- Sistem kesenian<br />- Sistem rezeki/kepercayaan<br />- Sistem bahasa<br />Macam-macam problema/masalah sosial:<br />- Kemiskinan<br />- Kejahatan<br />- Disorganisasi keluarga/keretakan keluarga<br />- Kenakalan generasi muda<br />- Pelanggaran norma<br />- Peperangan<br />- Kependudukan lingkungan hidup<br />Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.<br /><br />Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia. Tak ada mahluk lain yang memiliki anugerah itu sehingga ia merupakan sesuatu yang agung dan mahal.<br />Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.<br />Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.<br />ikhlas berasal dari Bahasa Arab (Akhlasho- Yukhlishu-Ikhlasan) yang artinya memurnikan. Sedangkan menurut istilah ikhlas berarti tidak mengharapkan suatu imbalan/tanpa pamrih terhadap apapun yang terjadi dan rela atas apapun yang telah Allah karuniakan.<br />Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Teknologi telah ada sejak dahulu kala, teknologi diciptakan manusia untuk menyelesaikan masalah yang mereka miliki dan juga untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan manusia beragam-ragam, jika kebutuhan tersebut sebagian besar terpenuhi, maka manusia bisa dikatakan makmur dan sejahtera. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia menciptakan teknologi.<br />Keindahan merupakan sebuah rasa yang bisa membuat seseorang senang, tenang, nyaman dan puas. Orang-orang memiliki berbagai cara untuk menciptakan keindahan. Diantaranya dengan menghias, membuat berbeda dari yang lainnya. Keindahan bisa dicapai dengan pengaturan proporsi , kesatuan, irama, cahaya dan cara site view.<br /><br />Tugas Middle Test<br />Nama : Arief Angky Suseno <br />Dosen : Dr. Zulkifli M.<br />NIM : A1C110043 <br />Mata Kuliah : ISBD<br />Program Studi : Pendidikan Matematika <br />Sandi MK : AMBB 114<br />I. Kebudayaan<br />Kebudayaan merupakan ciptaan manusia. Ciptaan berarti hasil olah pikir, teratur, serta bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, milik berssama/milik masyarakat. Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya.<br />7 unsur kebudayaan, yaitu:<br />1. Alat perlengkapan hidup manusia, misalnya makanan, pakaian, dan sebagainya.<br />2. Sistem mata pencaharian, seperti pedagang, petani.<br />3. Sistem kekerabatan/sistem sosial, pada masyarakat tertentu biasanya terdapat marga.<br />4. Sistem ilmu pengetahuan, penggunaan IPTEK pada masyarakat tertentu menunjukkan kemajuan masyarakat tersebut.<br />5. Kesenian.<br />6. Religi/kepercayaan.<br />7. Bahasa, misalnya masyarakat Jawa dan masyarakat memiliki bahasa daerah nya tersendiri.<br />II. Masalah Sosial Dan Ekonomi Dalam Kehidupan Keluarga Atau Masyarakat.<br />A. Problem / Masalah Sosial<br />1. Kemiskian, erat kaitannya dengan pengemisan.<br />2. Kejahatan.<br />3. Disorganisasi/keretakan keluarga, <br />4. Kenakalan generasi muda.<br />5. Pelanggaran norma.<br />6. Peperangan.<br />7. Kependudukan: peledakan jumlah penduduk.<br />8. Lingkungan hidup, dll.<br />B. Status Sosial dalam Ekonomi<br />1. Hight class (kelas tinggi)<br />2. Middle class (kelas menengah)<br />3. Low class (kelas bawah)<br />C. Kewibawaan<br />Golongan, status sosial, persamaan derajat. Erat kaitannya dengan: kekayaan, kedudukan/jabatan, kecantikan/ketampanan, kecerdasan, keulamaannya dan kepribadiannya.<br />D. Masalah kependudukan<br />Misalnya ledakan penduduk dapat mempengaruhi lapangan kerja, lingkungan(sampah, suara, air), meningkatkan angka kriminalaitas, rendahnya mutu/kualitas penduduk, menipisnya persediaan air bersih<br />E. Keluarga,<br />Dibentuk oleh dua orang laki-laki dan perempuan yang terikat oleh pernikahan.<br />III. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota<br />Perbedaan antara masyarakat desa dan masyarakat kota :<br />1. Masyarakat Desa<br />Kehidupan Masyarakat Desa memiliki hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam antarwarganya. Biasanya mereka hidup berkelompok dan mayoritas bermata pencaharian petani.Sisi negatifnya masyarakat desa cenderung memiliki keterbelakangan dalam kemajuan teknologi.<br />2. Masyarakat Kota<br />Kehidupan masyarakat kota, cenderung mengarah individual dan kurang mengenal antara warga yang satu dengan lainnya meskipun tempat tinggalnya berdekatan. Rasa persatuan tolong menolong dan gotong royong mulai pudar dan kepedulian sosial cenderung berkurang. <br />IV. Iptek<br />Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. <br />A. Peran Iptek Untuk Meningkatkan Kesejahteraan.<br />1. Penyediaan Sandang<br />2. Penyediaan Papan<br />3. Peningkatan Kesehatan<br />4. Peningkatan pendidikan<br />B. Dampak Negatif Akibat Penyalahgunaan Iptek.<br />1. Berkembangnya persenjataan yang dapat membahayakan keselamatan umat.<br />2. Berkembangnya berbagai macam teknologi yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat,contohnya teknologi tenaga nuklir sebagai pembangkit listrik.<br />3. Mudahnya mengakses berbagai macam situs yang berbentuk porno.<br />4. Penebangan hutan secara besar-besaran yang dilakukan tanpa memperhitungkan akibatnya.<br />5. Tercemarnya lingkungan akibat industri yang berlebihan.<br /><br />V. Kebudayaan Nasional Dan Daerah.<br />Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.<br /><br />A. Kebudayaan Daerah<br />Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut.<br />B. Kebudayaan Nasional<br />Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:<br /><br /> “Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.”<br /><br />VI. Keikhlasan<br />Secara bahasa, ikhlas berasal dari Bahasa Arab (Akhlasho- Yukhlishu-Ikhlasan) yang artinya memurnikan. Sedangkan menurut istilah ikhlas berarti tidak mengharapkan suatu imbalan/tanpa pamrih terhadap apapun yang terjadi dan rela atas apapun yang telah Allah karuniakan.<br /><br />VII. Keindahan<br />Keindahan merupakan sebuah rasa yang bisa membuat seseorang senang, tenang, nyaman dan puas. Orang-orang memiliki berbagai cara untuk menciptakan keindahan. Diantaranya dengan menghias, membuat berbeda dari yang lainnya. Keindahan bisa dicapai dengan pengaturan proporsi , kesatuan, irama, cahaya dan cara.<br /><br />VIII. Cinta Kasih<br />Cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggungjawab. Contohnya antara lain, antara orangtua dan anak, pria dan wanita, sesama manusia, manusia kepada Tuhan,dan antara manusia terhadap lingkungannya. Ungkapan cinta kasih diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak atau media lainnya.Heriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-25743574901476785232011-06-14T14:31:00.001-07:002011-06-14T14:31:42.522-07:00Makalah ISBD MatematikaMasyarakat Kota dan Masyarakat Desa<br /><br />A. Pendahuluan<br />Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Melihat dari berbagai aspek kehidupan yang terjadi di masyarakat pada saat ini, masih terjadinya beberapa fenomena pergeseran nilai, norma serta adat istiadat kaitannya dengan pemahaman tentang masyarakat desa dan kota. Hal tersebut dapat ditinjau dari ilmu sosiologi, dimana yang menjadi obyek adalah masyarakat yang dilihat dari hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.<br />Bertolak pada core of the problem dan reasoning yang ada, maka perlu pemahaman yang jelas mengenai konsep masyarakat kota dan desa yang ditinjau dari segi ilmu sosiologi. Jadi diharapkan adanya pemahaman yang mendasar agar tidak terjadi suatu penyimpangan dalam nilai, norma dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat kota maupun desa.<br />B. Pengertian Masyarakat<br />Masyarakat yaitu kelompok orang atau manusia yg telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.<br />Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup(atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.<br />Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. <br />Perkataan society berasal dari bahasa Latin societas, "perhubungan baik dengan orang lain". Perkataan societas diambil dari socius yang bererti "teman", maka makna masyarakat itu adalah berkaitan erat dengan apa yang dikatakan sosial. <br />Walaupun setiap masyarakat itu berbeda, namun musnahnya suatu masyarakat adalah selalunya sama, karena: penipuan, pencurian, keganasan, peperangan dan juga kadangkala penghapusan etnik. Masyarakat yang baru akan muncul dari siapa saja yang masih bersama, ataupun dari siapa saja yang tinggal. <br />C. Masyarakat Kota<br />Kehidupan masyarakat kota, cenderung mengarah individual dan kurang mengenal antara warga yang satu dengan lainnya meskipun tempat tinggalnya berdekatan. Rasa persatuan tolong menolong dan gotong royong mulai pudar dan kepedulian sosial cenderung berkurang. <br />Kehidupan masyarakat kota mempunyai sisi positif dan negatif. Dari segi negatif, masyarakat kota cenderung bersifat individual & sangat jarang untuk saling mengenal antara warga yang satu dengan lainnya meskipun tempat tinggalnya berdekatan. Ini dikarenakan kehidupan mereka yang semakin moderen. Dapat kita lihat bahwa di kota kebanyakan rumah mereka dibatasi oleh pagar-pagar tembok yang begitu tinggi. Yang sekaligus membatasi berlangsungnya interaksi antar tetangga. Mereka seolah-olah hidup pada dunia mereka sendiri dan dengan cara mereka sendiri. Hal ini membuat rasa persatuan, tolong-menolong dan gotong-oyong mulai memudar begitupun dengan kepedulian sosial antara tiap warganya. Itu memicu terjadinya kesenjangan sosial di kalangan masyarakat kota. Kepadatan penduduk menjadi bagian dari kehidupan kota yang mana mereka bersifat heterogen (berasal dari berbagai ras, adat dan suku) yang hidup saling berjejalan dalam lingkungan yang agak kumuh, kotor dan tidak sehat dengan berbagai pencemaran yang identik dengan kehiduopan kota. Norma yang ada sudah tidak terlalu ketat, sehingga kehidupan keagamaannya juga semakin menipis. Walaupun ada yang melanggar, orang yang melihatnya menganggap hal itu adalah hal yang lumrah atau biasa sehingga tidak memperdulikan lagi. Selain itu ada stratifikasi sosial yang memicu diskriminasi di mana masyarakat seolah memiliki kasta atau tingkatan yang terbagi atas kalangan atas yang hanya mau bergaul dengan sesamanya, juga ada kalangan menengah dan kalangan bawah. Kebutuhan orang kalangan atas yang selalu didahulukan karena dilihat memiliki materi yang lebih. <br />Dari segi positif, orang kota dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota karena ketersediaan mata pencahariannya di segala bidang. Sehingga banyak dari warga desa yang pergi mengadu nasib di kota dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang banyak. Jalan pikiran yang mereka anut pada umumnya bersifat rasional. Selain itu kota dianggap mewakili suatu kedinamisan dan progresifitas(kemajuan). Masyarakat kota seolah selalu diburu oleh waktu dan situasi yang mendorong mereka untuk bekerja lebih giat dan lebih kreatif. Untuk sebisa mungkin mencukupi kebutuhannya. Di kota ada banyak hiburan yang tersedia. Ada juga ketersediaan alat-alat transportasi yang beraneka ragam. Toko-toko yang menjual berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan maupun yang diinginkan. Gedung-gedung pencakar langit juga pusat perbelanjaan yang modern dan mewah yang bisa jadi tempat sekedar mencuci mata sekalipun.<br />Ciri-ciri Masyarakat Kota<br />Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :<br />a. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja. <br />b. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).<br />c. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. <br />d. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota. <br />e. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.<br />f. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.<br />D. Masyarakat Desa<br />Kehidupan di desa juga memiliki sisi positif dan negatif. Dari sisi negatif, desa dianggap menyimbolkan kediaman dan keterbelakangan serta kemalasan. Kenapa? Karena di desa masih kurang fasilitas pendukung aktivitas masyarakatnya. Kebanyakan lahan pekerjaan yang tersedia dari segi pertanian yang hasilnya juga tak seberapa. Dari sisi positif, masyarakat desa memiliki hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam antarwarganya. Biasanya mereka hidup berkelompok dan mayoritas bermata pencaharian petani. Pekerjaan di luar pertanian hanya sekedar sampingan, meskipun ada pula yang berstatus PNS, TNI, POLRI, maupun karyawan swasta, namun persentasenya relatif kecil. <br />Kepala desa, tokoh masyarakat dan golongan kaum tua berpengaruh dominan dan memegang peranan penting selain juga menjadi tokoh panutan bagi warga setempat yang tiap-tiap keputusannya sangat mengikat bahkan telah dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari–hari dan menjadi adat setempat, bisa dikatakan normanya masih terjaga dengan baik. Sehingga pelanggaran dianggap tabu dan sebagai konsekuensinya bisa dikkucilkan dari warga yang lainnya. Rasa persatuan yang sangat kuat dan rasa tolong-menolong atau gotong-royong dalam segala hal masih terjaga dengan baik pula. Alat komunikasi moderen yang sangat kurang membuat komunikasi yang berkembang cenderung sangat sederhana, masih berupa desas-desus yang menjadi kebiasaan dan sangat cepat diterima oleh masyarakat, meskipun hal itu terkadang pula dilakukan pada hal-hal yang mengarah negatif. Dilihat dari jumlah penduduknya, di desa tidak terlalu padat dan bersifat homogen. Kontrol sosial masih tinggi, juga sifat kekeluargaannya masih ada. <br />Ciri-ciri Masyarakat Desa<br />Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga, seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mengenal ciri-ciri sebagai berikut: <br />a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih. <br />b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan. <br />c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja. (lawannya Universalisme). <br />d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi). <br />e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar. <br />E. Perbedaan Masyarakat Kota dan Masyarakat Desa<br />Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual. <br />1. Dari segi agama<br />Secara agama, yaitu terletak pada akhlaknya, biasanya masyarakat desa mayoritas tidak mengetahui permasalahan atau perkembangan zaman, kesederhanaan yang selalu nampak pada keseharian masyarakat desa sehingga aktivitas yang biasa mereka lakukan yaitu beribadah bersama. Berbeda dengan masyarakat kota yang memiliki banyak kesibukan dan keinginan ini disebabkan karena ilmu pengetahuan mereka, pola pikir yang berbeda dengan masyarakat desa sehingga menyebabkan kesibukan yang tiada henti. Ada sebagian dari masyarakat kota sering meninggalkan ibadah demi keinginan mereka.<br />2. Dari segi sosial<br />Secara sosial, yaitu terletak pada perilaku individu masing-masing. Masyarakat kota biasanya mementingkan kepentingan sendiri dibandingkan orang lain karena masyarakat kota memiliki kepentingan-kepentingan yang bersifat mementingkan dirinya sendiri sehinnga lupa akan kehidupan bersosialisasi dan memilih hidup rukun tetangga, dalam arti masyarakat desa lebih mengutamakan kebersamaan.<br />3. Dari segi hukum<br />Secara hukum, yaitu masyarakat kota biasanya menggunakan uang untuk melindungi dirinya terhadap hukum-hukum yang berlaku, sehingga masyarakat kota sering kali mengabaikan betapa pentingnya hukum yang berlaku. Berbeda dengan masyarakat desa, mereka biasanya taat terhadap hukum yang berlaku, bukan berarti mereka tidak mempunyai uang namun mereka sadar akan hukum yang berlaku.<br />4. Dari segi budaya<br />Secara budaya, yaitu masyarakat kota biasanya lebih mementingkan kebudayaan modern atau perkembangan zaman yang identik dengan budaya luar. Kebudayaan dari luar yang secara bebas tanpa aturan diterima dengan tangan terbuka. Mayarakat desa memiliki kebudayaan yang sangat kuat dari nenek moyang mereka dan dijaga juga diwariskan secara turun temurun. Masyarakat desa sulit menerima budaya asing sehingga budaya mereka tetap terjaga.<br />Selain perbedaan di atas, kita juga dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut: <br />Masyarakat Pedesaan Masyarakat Kota<br />Perilaku homogen. <br />Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan. <br />Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status.<br />Isolasi sosial, sehingga statstik.<br />Kesatuan dan keutuhan kultural<br />Banyak ritual dan nila-nilai sakral<br /><br />Kolektivisme Perilaku heterogen.. <br />Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan.. <br />Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi.<br />Mobilitas sosial, sehingga dinamik.<br />Kebauran dan diversifikasi kultural<br />Birokrasi fungsional dan nila-nilai sekular<br />Individualisme<br />F. Hubungan Masyarakat Kota dan Masyarakat Desa<br />Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur, daging dan ikan. <br />Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia. <br />Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti: <br />1. Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;<br />2. Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;<br />3. Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;<br />4. Ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. <br />Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota. <br />Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah:<br />Urbanisasi Dan Urbanisme<br />Dengan adanya hubungan masyarakat desa dan kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni urbanisasi, yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota, atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (Soekanto,1969:123 ). <br />Sebab-sebab Urbanisasi <br />1. Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors). <br />a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian. <br />b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern. <br />c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton. <br />d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan. <br />e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.<br />2. Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota (pull factors). <br /><br />a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa di kota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan. <br />b. Di kota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan. <br />c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak di kota dan lebih mudah didapat. <br />d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya. <br />e. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969: 124-125 ). <br />G. Penutup<br />1. Kesimpulan <br />Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak dapat hidup hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri, karena itu manusia disebut sebagai makhluk sosial. <br />Kehidupan masyarakat kota dan desa berbeda. Intelektual dan ilmu pengetahuan yang berbeda antara masyarakat kota dan desa sehinnga kehidupan sosial, agama, budaya, dan hukum terlihat jelas perbedaannya.<br />2. Saran<br />Kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan di desa maupun di perkotaan. Tentunya itulah harapan kita bersama, tetapi fenomena apa yang kita saksikan sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan tujuan Pembangunan Nasional negara ini, kesenjangan sosial, yang kaya makin kaya dan yang miskin tambah melarat, mutu pendidikan yang masih rendah, orang mudah sekali membunuh saudaranya(dekadensi moral ) hanya karena hal sepele saja, dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut di atas yang kita rasakan bersama, mungkin juga fenomena itu ada pada lingkungan dimana kita tinggal. <br />Sehubungan dengan itu, barangkali kita berprasangka atau mengira fenomena-fenomena yang terjadi diatas hanya terjadi dikota saja, ternyata problem yang tidak jauh beda ada didesa, yang kita sangka adalah tempat yang aman, tenang dan berakhlak (manusiawi), ternyata telah tersusupi oleh kehidupan kota yang serba boleh dan bebas itu disatu pihak masalah urbanisasi menjadi masalah serius bagi kota dan desa, karena masyarakat desa yang berurbanisasi ke kota menjadi masyarakat marjinal dan bagi desa pengaruh urbanisasi menjadikan sumber daya manusia yang produktif di desa menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tak maju bahkan cenderung tertinggal. <br />Pembangunan wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kota. Masalah yang terjadi di kota tidak terlepas karena adanya problem masalah yang terjadi di desa, kurangnya sumber daya manusia yang produktif akibat urbanisasi menjadi masalah yang pokok untuk diselesaikan dan paradigma yang sempit bahwa dengan mengadu nasib dikota maka kehidupan menjadi bahagia dan sejahtera menjadi masalah serius. Problem itu tidak akan menjadi masalah serius apabila pemerintah lebih fokus terhadap perkembangan dan pembangunan desa tertinggal dengan membuka lapangan pekerjaan dipedesaan sekaligus mengalirnya investasi dari kota dan juga menerapkan desentralisasi otonomi daerah yang memberikan keleluasaan kepada seluruh daerah untuk mengembangkan potensinya menjadi lebih baik, sehingga kota dan desa saling mendukung dalam segala aspek kehidupan. <br /> <br />A. DEFINISI IPTEK DAN PERKEMBANGANNYA<br />Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains dan tekhnologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencermikan keterbelakangan.<br />Sains dan Teknologi adalah institusi manusiawi. Artinya Sains dan Teknologi adalah karya yang dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak akan ada. Namun ada beda fundamental antara kedua institusi tersebut. Perbedaannya terletak pada sumbernya. Sains sebagai “body of knowledge” yang kita ketahui saat ini adalah hasil abstraksi manusia dari sumber alami melalui berbagai fenomena yang diamatinya. Berbeda dari sains, teknologi sepenuhnya bersumber pada manusia itu sendiri. Teknologi diciptakan manusia sebagai instrumen dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Teknologi merupakan suatu fenomena sosial. Oleh karena itu tanpa manusia, tanpa masyarakat, teknologi pun tiada.<br />Sains itu sendiri secara umum didefinisikan sebagai pengetahuan (knowledge) yang didapatkan dengan cara sistematis tentang struktur dan perilaku dari segala fenomena yang ada di jagad raya dan isinya, baik fenomena alam maupun sosial. Sementara itu, teknologi merupakan aplikasi dari sains sebagai respons atas tuntutan manusia akan kehidupan yang lebih baik.<br />Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknologi adalah suatu cara untuk teknik memproduksi atau memproses membuat sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia. <br />Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata.<br />Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi,namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut.Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung.Maka dari itu,pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada.<br /><br />B. DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL<br />Dalam abad XX, IPA telah berkembang pesat berkat pemakaian alat-alat yang makin sempurna, sehingga mendapat sebutan IPA modern. Kemajuan IPA mendorong majunya teknologi yang makin dapat memakmurkan kehidupan manusia, karena tujuan teknologi memang diadakan untuk kebutuhan manusia. Namun, di samping tujuan dapat tercapai, terjadi pula dampak sampingan (side-effect) yang dapat mengganggu. Untuk itu diupayakan peningkatan kegunaan teknologi dan memperkecil dampaknya. Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan teknologi memperoleh nilai ekonomis yang berarti.<br />Pengetahuan teknologi (technological knowledge) merupakan pengetahuan mengenai proses-proses fisik yang secara operasional terwujud dalam teknologi. Sehingga kemampuan berteknologi (tecnological capability) merupakan usaha untuk menggunakan tenaga teknologi secara efektif yang dapat dicapai melalui upaya teknologis (tecnological effort) . Tujuan positifnya bagi manusia yang akan dicapai, sementara dampak sampingan yang negatif perlu diperkecil.<br />Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi pertanian, sedangkan kebutuhan komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik yang selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasannya. Masyarakat memang banyak yang mengeluh dampak negatif dari teknologi, tetapi kegiatannya terus dilakukan karena tetap masih lebih banyak untung daripada ruginya.<br />C. PERAN IPTEK UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN<br />Sebagai contoh Peran IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan adalah sebagai berikut :<br />1. Penyediaan pangan<br />Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.<br />2. Penyediaan Sandang<br />Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, woll dan lain-lain Perkembangan teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan sebagainya.<br />3. Penyediaan Papan<br />Teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti city planning, kota satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk Awalnya bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu<br />Untuk mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa.<br />4. Peningkatan Kesehatan<br />a. Perkembangan Ilmu Kedokteran seperti : ilmu bedah dan lain-lain.<br />b. Penemuan alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain.<br />c. Penemuan obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain.<br />d. Penemuan radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain.<br />e. Penelitian tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.<br />5. Peningkatan pendidikan<br />Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:<br />a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satusatunya sumber ilmu pengetahuan.<br />b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.<br />c. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lainlain. Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Dll<br />D. DAMPAK NEGATIF ATAS PENYALAHGUNAAN IPTEK<br />Dari kenyataan yang ada, kecuali dampak positif, kemajuan sains dan teknologi juga memberikan dampak negative bagi hidup manusia. Di sini disebutkan beberapa dampak negatif yang telah muncul antara lain dalam bidang (1) informatika, (2) persenjataan, (3) biologi, (4) lingkungan hidup, dan (5) medis.<br />1. Informatika.Kemajuan teknologi komputer dan informasi, faktanya juga membuat dunia kejahatan makin canggih. Praktek-praktek pencurian melalui jaringan computer dan internet, seperti pembobolan bank, penipuan transaksi dagang via internet, bahkan pembocoran rahasia sebuah institusi atau negara, juga makin sering terjadi. Dan yang terburuk, terbukanya keran informasi akibat majunya teknologi komputer dan informasi ini, membuat mereka yang tak siap menjadi bingung menyikapinya.<br />2. Persenjataan. Persenjataan yang canggih juga memiliki dampak negatif. Akibat yang ditimbulkan senjata modern dan canggih, bisa lebih menimbulakn kerusakan dan kerugian yang lebih besar atau korban yang jauh lebih banyak jumlahnya ketimbang senjata konvensional, juga karena dengan itu korban yang dibunuh dapat lebih banyak daripada perang tradisional. Senjata modern dan canggih juga bisa membuat beberapa negara merasa sangat kuat dan ingin menguasai atau memaksakan kehendak pada negara lain. Senjata modern dengan efek penghancur yang dahsyat, seperti senjata dengan uranium dan nuklir, bisa memicu persaingan dan pada tingkat tertentu juga bisa menyulut pecahnya perang. <br />3. Biologi. Teknologi rekayasa di bidang biologi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan teknologi ini, kalangan ahli biologi kini mampu mengembangkan apa yang disebut sebagai cloning yang bisa diterapkan pada tumbuhan, hewan, dan sangat mungkin juga pada manusia. <br />4. Industri dan Lingkungan hidup. Dari banyak pengalaman, penebangan hutan secara besar-besaran yang dilakukan tanpa memperhitungkan akibatnya, menyebabkan terjadinya penggundulan hutan yang juga mendorong makin meningkatnya suhu udara di muka bumi ini. Pembangunan reactor nuklir di tempat yang tidak tepat dan tidak secara teliti direncanakan telah ikut merusak lingkungan dan mengancam kelangsungan hidup banyak orang. Dari sini tampak bahwa perkembangan teknologi di bidang industri pun perlu memperhatikan pengaturan terhadap lingkungan hidup manusia. <br />5. Medis. Kemajuan teknologi kedokteran sangat pesat, banyak peralatan medis yang mutakhir ditemukan. Kecuali dampak yang positif, sudah tampak bahwa peralatan yang modern itu juga membawa dampak negatif. Beberapa rumah sakit yang mempunyai peralatan itu, sering secara mudah menganjurkan pasien, termasuk yang secara ekonomi tak mampu, untuk menjalani diagnosa dengan alat itu meski sebenarnya tidak perlu. Akibatnya mereka harus membayar mahal. Bahkan ada beberapa dokter “memaksakan” tindakan operasi dengan menggunakan peralatan yang canggih, hanya demi mengembalikan investasi pembelian peralatan tersebut. Jadi tindakan yang dilakukan terhadap pasien, tidak lagi didasarkan pada pertimbangan untuk membantu pasien, tapi justru pada alatnya.<br /><br />Dari beberapa contoh di atas menjadi jelas bahwa kecuali dampak positif dari kemajuan sains dan teknologi, juga terdapat banyak dampak negatifnya. Maka kiranya diperlukan suatu aturan main, suatu pembatasan, suatu arah bagi perkembangan teknologi, terutama dalam penggunaan hasil teknologi.<br /><br />KEBUDAYAAN NASIONAL & DAERAH<br /><br />A. Pengertian Kebudayaan<br />Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia. Tak ada mahluk lain yang memiliki anugerah itu sehingga ia merupakan sesuatu yang agung dan mahal.<br />Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.<br /><br />B. Kebudayaan Daerah<br />Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk-penduduk yang lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain.<br />Dari pola kegiatan ekonomi kebudayaan daerah dikelompokan beberapa macam yaitu :<br /> Kebudayaan Pemburu dan Peramu<br />Kelompok kebudayaan pemburu dan peramu ini pada masa sekarang hampir tidak ada. Kelompok ini sekarang tinggal di daerah-daerah terpencil saja.<br /><br /> Kebudayaan Peternak<br />Kelompok kebudayaan peternak/kebudayaan berpindah-pindah banyak dijumpai di daerah padang rumput.<br /><br /> Kebudayaan Peladang<br />Kelompok kebudayaan peladang ini hidup di daerah hutan rimba. Mereka menebang pohon-pohon, membakar ranting, daun-daun dan dahan yang ditebang. Setelah bersih lalu ditanami berbagai macam tanaman pangan. Setelah dua atua tiga kali ditanami, kemudian ditinggalkan untuk membuka ladang baru di daerah lain.<br /><br /> Kebudayaan Nelayan<br />Kelompok kebudayaan nelayan ini hidup di sepanjang pantai. Desa-desa nelayan umumnya terdapat di daerah muara sungai atau teluk. Kebudayaan nelayan ditandai kemampuan teknologi pembuatan kapal, pengetahuan cara-cara berlayar di laut, pembagian kerja nelayan laut.<br /><br /><br /><br /> Kebudayaan Petani Pedesaan<br />Kelompok kebudayaan petani pedesaan ini menduduki bagian terbesar di dunia. Masyarakat petani ini merupakan kesatuan ekonomi, sosial budaya dan administratif yang besar. Sikap hidup gotong royong mewarnai kebudayaan petani pedesaan.<br /><br />C. Kebudayaan Nasional<br />Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:<br /> “Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.”<br />Bila dicermati pandangan masyarakat Indonesia tentang kebudayaan Indonesia, ada dua kelompok pandangan.<br />1. Kelompok pertama yang mengatakan kebudayaan Nasional Indonesia belum jelas, yang ada baru unsur pendukungnya yaitu kebudayaan etnik dan kebudayaan asing. Kebudayaan Indonesia itu sendiri sedang dalam proses pencarian.<br />2. Kelompok kedua yang mengatakan mengatakan Kebudayaan Nasional Indonesia sudah ada. pendukung kelompok ketiga ini antara lain adalah Sastrosupono. Sastrosupono. Sastrosupono. Sastrosupono mencontohkan, Pancasila, bahasa Indonesia, undang-undang dasar 1945, moderenisasi dan pembangunan (1982:68-72).<br />Adanya pandangan yang mengatakan Kebudayaan Nasional Indonesia belum ada atau sedang dalam proses mencari, boleh jadi akibat (1) tidak jelasnya konsep kebudayaan yang dianut dan pahami, (2) akibat pemahaman mereka tentang kebudayaan hanya misalnya sebatas seni, apakah itu seni sastra, tari, drama, musik, patung, lukis dan sebagainya. Mereka tidak memahami bahwa iptek, juga adalah produk manusia, dan ini termasuk ke dalam kebudayaan.<br />Makalah ini berpendapat, seperti pendapat kedua bahwa Kebudayaan Nasional Indonesia itu sudah ada dan memisahkannya dari kebudayaan yang ada di Indonesia. Alat pengindentifikasiannya adalah wujud ide dan wujud material.<br /><br />1. Wujud Ide (Cita-Cita)<br />Wujud ide ini dipelopori oleh Gerzt. Gerzt melihat kebudayaan sebagai keseluruhan pengetahuan yang dimiliki manusia untuk mengintepretasi dan mewujudkan tindakan-tindakan dalam rangka menghadapi lingkungan alam dan sosialnya. Gerzt hanya membatasi pengertian kebudayaan kepada keseluruhan pengetahuan yang dimiliki manusia, perilaku dan benda-benda tidak lagi dianggap sebagai kebudayaan, melainkan sebagai hal-hal yang diatur atau ditata oleh kebudayaan.<br />Berdasarkan definisi di atas, definisi Kebudayaan Nasional Indonesia berdasarkan sisi ide dapat dijelaskan semua pola atau cara berfikir/merasa bangsa Indonesia dalam suatu ruangan dan waktu. Pola atau cara berfikir/merasa ini dapat dimulai sesudah adanya Sumpah Pemuda (1928) atau sesudah Indonesia Merdeka (1945) hingga saat ini. Pilihan angka tahun ini (1928) karena, pada masa ini sudah tumbuh keinginan untuk bersatu (cara berfikir/merasa yang seragam untuk mencapai cita-cita atau tujuan bersama) ke dalam sebuah negara. Keinginan ini kemudian wujudkan pada tahun 1945 (kemerdekaan Indonesia).<br />Perkembangan lebih lanjut dari buah kemerdekaan ini dapat dilihat pada gagasan misalnya gagasan pendidikan nasional, gagasan ekonomi nasional, politik nasional, kesenian nasional, filsafat nasional dan lainnya.<br /><br />2. Wujud Materil<br />Definisi Kebudayaan Nasional Indonesia berdasarkan sisi ini adalah produk dari suatu bangsa dalam suatu ruangan dan waktu. Penjabaran hal ini dapat dilihat pada produk suatu bangsa tersebut misalnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lembaga MPR (MajelisPermusyawaratan Rakyat), lembaga kepresidenan, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), Dewan Perwakilan Daerah, sistem pendidikan nasional, sistem politik nasional, sistem hukum nasional, bangunan arsitektur, produk kesenian, teknologi, bahasa Indonesia, bendera nasional, lagu kebangsaan, lambang negara garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dan lainnya. Maka definisi Kebudayaan Nasional Indonesia berdasarkan sisi material adalah semua produk yang dihasilkan bangsa Indonesia baik yang dikembangkan di luar Indonesia, maupun yang dikembangkan di Indonesia, yang tumbuh dan berkembang sejak Indonesia merdeka (1945) atau sesudah Sumpah Pemuda (1928) hingga saat ini, apakah itu diserap dari kebudayaan etnik maupun kebudayaan asing, baik melalui proses difusi maupun akulturasi yang disepakati menjadi bagian dari milik nasional di dalam negara kesatuan RI.<br /><br /><br />KEIKHLASAN<br />A. PENGERTIAN/MAKNA KEIKHLASAN<br />Secara bahasa, ikhlas berasal dari Bahasa Arab (Akhlasho- Yukhlishu-Ikhlasan) yang artinya memurnikan. Sedangkan menurut istilah ikhlas berarti tidak mengharapkan suatu imbalan/tanpa pamrih terhadap apapun yang terjadi dan rela atas apapun yang telah Allah karuniakan. Ikhlas juga diartikan sebagai menujukan/meniatkan suatu amal perbuatan karena Allah SWT. Pembahasan tentang ikhlas ini dijelaskan dalam Al-Hadits yang diriwayatkan Bukhari Muslim sebagai berikut. <br /><br />َنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .<br />[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]<br /><br />Arti Hadits<br />Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. <br /><br />Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. <br />(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .<br />B. KEUTAMAAN KEIKHLASAN <br />Perbuatan yang diterima oleh Allah mempunyai dua rukun yaitu: <br /> Ikhlas atau niat yang betul. <br /> Cara-cara beramal yang sesuai dengan sunnah atau syara’. <br /><br /><br />85. Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. dan Itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).<br /><br />125. Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. <br /><br />146. Kecuali orang-orang yang Taubat dan mengadakan perbaikan[369] dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka Karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.<br /><br />عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم<br /><br />Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”. [HR. Muslim]<br /> <br />Adapun keutamaan yang lainnya adalah sebagai berikut<br />1. Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)<br />2. Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang pada hatimu. Barangsiapa memiliki hati yang shaleh maka Allah menyukainya. Bani Adam yang paling dicintai Allah ialah yang paling bertakwa. (HR. Ath-Thabrani dan Muslim)<br />3. Barangsiapa memurkakan (membuat marah) Allah untuk meraih keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan menjadikan orang yang semula meridhoinya menjadi murka kepadanya. Namun barangsiapa meridhokan Allah (meskipun) dalam kemurkaan manusia maka Allah akan meridhoinya dan meridhokan kepadanya orang yang pernah memurkainya, sehingga Allah memperindahnya, memperindah ucapannya dan perbuatannya dalam pandanganNya. (HR. Ath-Thabrani)<br />4. Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah maka Allah akan menyempurnakan hubungannya dengan manusia. Barangsiapa memperbaiki apa yang dirahasiakannya maka Allah akan memperbaiki apa yang dilahirkannya (terang-terangan). (HR. Al Hakim)<br /><br /><br />5. Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, seseorang melakukan amal (kebaikan) dengan dirahasiakan dan bila diketahui orang dia juga menyukainya (merasa senang)." Rasulullah Saw berkata, "Baginya dua pahala yaitu pahala dirahasiakannya dan pahala terang-terangan." (HR. Tirmidzi)<br />6. Agama ialah keikhlasan (kesetiaan atau loyalitas). Kami lalu bertanya, "Loyalitas kepada siapa, ya Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab, "Kepada Allah, kepada kitabNya (Al Qur'an), kepada rasulNya, kepada penguasa muslimin dan kepada rakyat awam." (HR. Muslim)<br /><br />C. MANFAAT KEIKHLASAN<br />1. Mempererat tali persaudaraan hidup antar sesama manusia<br />2. Mendapat pahala dari Allah SWT berupa kebahagiaan akhirat di syurga kelak<br />3. Semakin tumbuhnya rasa saling menyayangi antar sesama umat manusia<br />4. Mendapatkan ketentraman jiwa dan ketenangan batin.<br />5. Beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat.<br /><br /><br /><br />D. CIRI-CIRI ORANG YANG IKHLAS<br />1. Istiqamah dalam beribadah, baik ketika mendapat pujian ataupun ketika mendapat celaan atas perbuatannya tersebut.<br />2. Membenci atau menghindari diri dari popularitas. Karena amalnya semata-mata hanya karena ingin mendapatkan keridhaan Allah SWT.<br />3. Menyembunyikan amalan, dalam arti tidak menyengaja suatu amalan agar dilihat orang lain.<br />4. Su’udzon terhadap diri sendiri, hingga tidak membanggakan amal pribadi.<br /><br /><br /><br /><br /><br />E. KIAT- KIAT MENANAMKAM KEIKHLASAN<br />1. Menghadirkan sikap yang bahwa Allah senantiasa mengetahui segala gerak-gerik kita.<br />2. Menyadari bahwa lambat launpun manusia akan mengetahui apa yang terdapat dibalik amalan-amalan baik yang dilakukannya, baik di dunia apalagi di akhirat kelak.<br />3. Menyadari dan meyakini bahwa dengan riya, seluruh amalannya akan tidak memiliki arti sama sekali.<br /><br /><br />F. MENJAGA AMALAN AGAR BERNILAI IKHLAS di MATA TUHAN<br />1. Banyak Berdoa<br />2. Menyembunyikan Amal Kebaikan<br />3. Memandang Rendah Amal Kebaikan<br />4. Takut Akan Tidak Diterimanya Amal <br />5. Menyadari Bahwa Manusia Bukanlah Pemilik Surga dan Neraka <br /><br /><br />MANUSIA DAN CINTA KASIH<br /><br />A. Arti Cinta Kasih<br />Cinta, boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi secara jelas. Kendatipun demikian, sulit juga untuk diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Victor Hago, seorang pujangga terkenal, kepada satu kesimpulan : bahwa mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa.<br />Secara sederhana cinta bisa dikatakan sebagai panduan rasa simpati antara dua makhluk. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang antara pria dan wanita, akan tetapi bisa juga di antara pria dengan pria dan wanita dengan wanita. Contoh yang mudah dimengerti untuk ini dapat kita lihat pada hubungan cinta kasih cinta kasih antara seorang ayah dengan anak laki-lakinya, atau antara seorang ibu dengan anak gadisnya.<br />Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan. cinta ini tidak hanya dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.<br />Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang , kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.<br />Cinta adalah suatu kegiatan, dan bukan merupakan pengaruh yang pasif. Secara demikian bisa pula dikatakan bahwa salah satu esensi dari cinta adalah adanya kreatifitas dalam diri seseorang. Atau lebih tegas lagi dikatakan, bahwa cinta itu terutama terletak pada aspek memberi dan bukan menerima.<br />Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. <br /><br /><br /><br /><br />Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:<br />1. Cinta bersifat manusiawi<br />2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.<br />3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.<br />Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:<br />1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.<br />2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.<br />3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.<br />4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.<br />Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:<br />• Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.<br />• Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.<br />• Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan sebagainya.<br />Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.<br /><br />Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:<br />1. Dorongan Seksual yang abnormal <br />o Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.<br />o Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.<br />o Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.<br />o Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.<br />2. Partner Seks yang abnormal <br />o Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.<br />o zoofilia, terhadap hewan.<br />o Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.<br />o Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.<br />3. Dalam pemuasan dorongan seksual<br />o Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.<br />o Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.<br />o Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.<br />B. Cinta Kasih dalam Berbagai Dimensi<br />Dari pembahasan di atas dapat kita tarik suatu pengertian bahwa cinta boleh dibilang telah merupakan bagian hidup manusia. Pengakuan akan hal ini tidak saja diberikan oleh anggota-anggota suatu komunitas tertentu, akan tetapi kebenaran telah diakui secara universal, dalam arti telah merupakan pengertian yang sangat umum.<br />Lewat pembahasan itu pula barng kali kita juga sempat menangkap wawasan yang lebih luas dari hubungan cinta kasih antar insan. Tegasnya, yang namanya cinta tidak sekedar pertautan antar unsur-unsur yang telah disebutkan, tetapi lebih dari itu iya mempunyai hubungan pengertian dan konstruk lain, seperti misalnya kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, ataupun dengan aktivitas pemujaan.<br />Secara longgar, kasih sayang bisa diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Dari pengertian yang sangat sederhana tersebut, tampak bahwa kasih sayang paling tidak menuntut adanya dua pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu seseorang yang mencurahkan perasaan sayang, cinta atau suka, dan seseorang yang memperoleh curahan kasih sayang, cinta dan suka itu sendiri.<br />Pengalaman hidup sehari-hari memaksa kita untuk mengkui bahwa bagaimanapun hidup kita akan memperoleh arti apabila telah bisa kita peroleh perhatian dari orang lain. Sementara ini kita sudah mengetahui pula bahwa yang namanya perhatian itu pada dasarnya merupakan salah satu unsur dasar dari cinta kasih. Perhatian tersebut bisa saja datang dari orang tua, saudar, suami atau istri, kawan, atau kelompok orang yang lebih luas lagi. Pendek kata, sebagai manusia normal kita sangat membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidup kita. Hidup kita akan terasa lebih indah, bahagia, dan mengesankan apabila kita telah mampu memahami berbagai perhatian orang lain.<br /><br />C. Macam Cinta kasih<br />Ada beberapa macam cinta kasih, yaitu sebagai barikut.<br />1. Cinta kasih antara orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baikdan berguna dikemudian hari.<br />2. Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.<br />3. Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yanga sakit itu.<br />4. Cinta kasih antara manusia dan tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.<br />5. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yan indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya. <br /><br />Demikianlah, berbagai contoh perilaku manusia yang melukiskan cinta kasih sebagai kebutuhan kodrati manusia.<br /><br />D. Ungkapan Cinta Kasih<br />Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya. Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan misalnya surat cinta, surat Ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, ciuman dan rangkulan. Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga, benda suvenir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.<br />Orang yang mempunyai perasaan cinta kasih, hidupnya penuh gairah, banyak inisiatif, dan penuh kreatif. Bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap melalu karya budaya itu.<br /><br />E. Kasih Sayang<br />Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:<br />1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.<br />2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.<br />3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.<br />4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. Cinta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.<br />5. Cinta Terhadap Allah<br />F. Kemesraan<br />Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.<br />Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:<br />• Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.<br />• Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.<br />• Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.<br />G. Pemujaan<br />Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.<br />Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.Heriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-32890211262926898512011-06-14T14:30:00.000-07:002011-06-14T14:31:08.318-07:00Makalah ISBD KimiaMENGHARGAI KARYA SESAMA<br /><br />1.1 Pengertian Menghargai Karya Sesama<br />Dalam kamus besar bahasa Indonesia karya diartikan dengan kerja pekerjaan, hasil perbuatan; ciptaan terutama hasil karangan. Karya yaitu suatu perbuatan yang menghasilkan sesuatu hal yang dapat dimanfaatkan oleh umat manusia. Dalam hal karya atau berkarya dapat berupa novel, karangan, artikel, buku, dan lain-lain. Menghargai sendiri berarti menghormati; menilaikan; memandang penting (bermanfaat, berguna, dan sebagainya). Dengan demikian menghargai karya sesama adalah menghormati atau memandang penting dari sebuah karya yang diolah oleh sesama manusia. Guna kemaslahatan umat, persatuan dan kesatuan, penting artinya menghargai karya orang lain sebagai bentuk penghargaan terhadap yang memiliki karya.<br />Di negara kita hasil karya atau kreasi dilindungi oleh Hukum. Sebuah karya dapat dipatenkan, oleh karena itu ada istilah yang sering di kenal oleh kita yakni Hak Cipta. Hak cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Namun, perlu diketahui bahwa hak cipta berbeda dengan hak paten, walaupun kedua hak tersebut merupakan jenis-jenis hak kekayaan intelektual. Hak paten memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi. Kemudian, apabila orang lain ingin memakainya, maka harus izin kepada yang memiliki karya yang telah dipatenkan tersebut. Karya-karya yang dilindungi oleh hukum diantaranya : buku, program computer karya tulis yang diterbitkan, pamlet dan semua hasil karya tulis , pidato dan sejenisnya, alat pembelajaran pendidikan dan ilmu pengetahuan, musik/lagu, arsitektur, drama dan sejenisnya, dan lain-lain.<br /> Perlu di ingat bahwa sebagai muslim dan muslimah dalam hal berkarya harus sesuai dengan aturan agama islam diantaranya :<br />• Mendasari diri dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah SWT guna mencapai ridhonya.<br />• Selalu memulai suatu karya dengan membaca bismillah.<br />• Melaksanakan kerja atau karya dengan penuh semangat, antusias guna mencapai hasil yang optimal<br />• Karya yang digeluti adalah halal<br />• Bersikap dan berperilaku ynag baik seperti jujur, amanah dan professional.<br />• Menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat.<br />• Sabar dan syukur.<br />Manusia akan sangat merasa berharga kalau karyanya juga dihargai oleh orang lain. Menghargai karya ornga lain harus dibiasakan. Satu dan lainnya harus saling menghargai dan ini adalah perilaku yang terpuji. Mencaci, memaki, menghina, mengolok-olok, mencela, merendahkan karya orang lain merupakan akhlak atau perilaku ynag buruk yang harus kita jauhi bersama. Perilaku-perilaku tersebut hanya akan menimbulkan hal-hal yang tidak baik.<br />Kita harus menyadari bahwa untuk berkarya itu tidaklah mudah harus melalui perjuangan yang gigih, rajin, ulet dan mempunyai ketelitian dan ketekunan yang tinggi. Oleh karena itu kita harus dapat memberikan apresiasi yang tinggi atas karya yang telah diraihnya. Selain itu, maksud dari menghargai karya orang lain diantaranya :<br />• Menggembirakan kepada orang yang telah berkarya.<br />• Untuk menjalin hubungan yang harmonis.<br />• Orang yang mendapat penghargaan akan terangkat ke permukaan status sosialnya.<br />• Mendorong untuk berhaluan maju.<br />• Menghindarkan diri dari caci, maki dan hinaan terhadap karya orang lain.<br />Untuk menunjukkan manghargai karya rang lain dapat menginfestasikan dalam bentuk ungkapan, pernyataan tertulis, sikap, penghargaan dan perbuatan. Islam mengajarkan supaya saling menghargai antar sesama, saling menunjukkan sikap dan sifat yang baik.<br />Menghargai karya orang lain dalam bentuk ungkapan, misalnya dengan sanjungan dan statement tentang karyanya. Sanjungan dan statemennya harus sesuai dengan realita. Tidak boleh berdusta guna menjilat atau mencari muka. Hal yang demikian termasuk perilaku yang tercela. Dalam bentuk pernyataan tertulis juga dapat digunakan untuk menghargai karya orang lain, misalnya berupa piagam penghargaan, sertifikat, fandel atau sejenisnya. Sikap seseorang juga dapat digunakan dalam menghargai karya orang lain, misalnya menunjukkan muka ynag manis dan menyapa bila berjumpa dengan orang yang berkarya.<br />Penghargaan terhadap karya orang lain dapat juga dilakukan dengan memberikan hadiah, misalnya hadiah umrah, haji, rumah, kendaraan dan lain-lain. Menghargai karya orang lain juga dapat diwujudkan dengan perbuatan yaitu dengan memberi selamat kepada yang berkarya.<br />Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa dalam rangka menghargai karya orang lain dapat dilakukan dengan memberikan apresiasi kepada orang yang berkarya secara objektif tanpa pandang bulu dan tidak mencelanya seandainya karyanya kurang berkualitas.<br />Perilaku terpuji berupa menghargai karya orang lain harus kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga antara satu dengan yang lainnya terhindar dari saling meremehkan. Kebiasaan menghargai karya orang lain dapat dimulai dari diri sendiri, keluarga, RT, RW, sekolah, kantor-kantor, perusahaan-perusahaan, berbangsa,beragama dan bernegara. Kebiasaan yang terpuji ini harus kita galakkan dalam berbagai macam lingkungan sebagai manifestasi dari bahwa antara yang satu dengan yang lainnya ada sisi lemahnya dan ada sisi istimewanya, sehingga semuaya saling mengisi, saling bantu membantu dan saling mengasihi dan harga menghargai antar sesama.<br />1.2 Contoh Sikap Menghargai Karya Sesama<br />dalam menghargai karya sesama kita perlu memiliki salah satu sikap ini, agar dapat terbiasa dengan sifat terpuji ini. Beberapa contoh sikap menghargai karya orang lain adalah :<br />1) memberi komentar positif terhadap karya sesama.<br />2) Tidak memberi komentar negatif terhadap karya orang lain walaupun sebenarnya karyanya belum bagus.<br />3) Memberi masukan atau kritik membangun jika kita memandang karya tersebut perlu diperbaiki atau disempurnakan.<br />4) Jika memang karya tersebut bagus, akui secara jujur.<br />5) Tidak diam saja atau disertai dengan wajah yang kurang senang ketika melihat karya orang lain.<br />6) Menggunakan hasil karya tersebut dengan cara yang baik dan semestinya.<br />7) Tidak merusak, meniru, dan memalsukan karya orang lain tanpa izin dari pemiliknya.<br />8) Meneladani prestasi yang telah dicapai.<br />Dalam dunia pendidikan juga demikian.<br />1. Seorang siswa harus mampu menghargai karya temannya.<br />2. Seorang guru harus mampu menghargai hasil pekerjaan muridnya dengan cara memerhatikan apa yang sedang dikerjakan dan memberi masukan dan nilai terhadap pekerjaan siswanya.<br />Demikian pula dalam kehidupan rumah tangga.<br />1. Seorang adik harus menghargai karya kakaknya dan bila perlu meniru dan belajar pada kakaknya.<br />2. Seorang kakak harus mampu menghargai karya adiknya dan jika perlu membimbingnya supaya karya yang dihasilkan adiknya lebih bagus dan sempurna.<br />3. Orang tua juga harus mampu memotivasi anak-anaknya supaya mereka bisa berkarya dan berprestasi. Orang tua yang acuh tak acuh terhadap apa yang dilakukan anaknya berarti tidak menghormati karya anaknya..<br />4. Demikian pula seorang kakak yang tidak peduli dengan apa yang dikerjakan adiknya berarti ia tidak menghormati karya adiknya.<br />Ingatlah sebuah pepatah “Jika karya kita ingin dihormati orang lain, hormatilahkarya orang lain. Jika kita menginginkan karya kita tidak dicela oranglain, janganlah mencela karya orang lain”.<br />2.3 Efek Bila Tidak Menghargai Karya Sesama<br />ketika seseorang tidak menghargai karya sesamanya, maka akan timbul efek negatif, yaitu :<br />1. Membahayakan keimanan<br />Tidak menghargai karya orang lain dapat membawa pada sikap iri hati, dengki, hingga suudzon pada orang lain.<br /><br />2. Membahayakan akhlak<br />Seseorang yang terbelit oleh perasaan tamak dan tidak peduli lagi dengan hasil karya oranglain akan melakukan tindak pelanggaran dan kejahatan, seperti pembajakan hakcipta, pembunuhan karakter, dan beragam kejahatan lainnya.<br /><br />3. Membahayakan masyarakat.<br />Beberapa orang yang tidak bermoral tertarik untuk menjiplak hasil karya tertentu, mencetaknya, dan menjualnya dengan harga yang jauh lebih murah.<br /> <br />TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN<br /><br />2.1 Pengertian Toleransi<br />Toleransi berasal dari bahasa Latin; tolerare, yang artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Sikap toleran tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya. <br />Secara luas, pengertian toleransi adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.<br />Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial-budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.<br />Tolerasi atau Toleration, juga sering dinamakan tolerant-participation. Kadang-kadang tolerasi timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanaka, yang disebabkan adanya watak orang perorangan atau kelompok-kelompok untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari suatu perselisihan. Dari sejarah dikenal bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleran yang sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan-perselisihan.<br />Dalam masyarakat berdasarkan Pancasila terutama sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya kita harus bertaqwa kepada Tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing adalah mutlak. Semua agama menghargai manusia, maka dari itu semua umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup.<br /><br /><br />2.2 Perlunya Sikap Toleransi Dimiliki Setiap Manusia<br />Manusia sebagai makhluk sosial, tidak lepas dari bantuan orang lain. Jadi sikap toleransi itu sangatlah perlu dimilki setiap manusia. Sebagai makhluk sosial yang memerlukan bantuan terlebih dahulu kita hendaknya mengembangkan dan menanamkan sikap toleransi tersebut sebelum orang lain yang bertoleransi kepada kita. Sehingga apabila kita memerlukan bantuan orang lain maka orang itu tidak akan segan-segan membantu kita karena terlebih dahulu kita sudah membina hubungan baik dengan mereka yaitu saling bertoleransi.<br />Sikap toleransi akan menciptakan adanya kerukunan hidup. Jika dalam suatu masyarakat masing-masing individu tidak yakin bahwa sikap toleransi akan menciptakan kerukunan, maka bisa dipastikan dalam masyarakat tersebut tidak akan tercipta kerukunan karena tidak adanya sikap toleransi untuk menyatukan berbagai lapisan masyarakat tersebut.<br />Sikap toleransi dapat diartikan pula sebagai sikap saling menghargai, jika kita sudah saling menghargai otomatis akan tercipta kehidupan yang sejahtera. Jadi, sikap toleransi ini sangat penting dimiliki oleh setiap orang karena sangat mustahil suatu negara dapat bersatu apabila tidak adanya sikap toleransi. Seperti yang kita ketahui bahwa bangsa Indonesia ini terdiri dari masyarakat yang majemuk, dan ini sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Untuk dapat menyatukan masyarakat yang majemuk tersebut maka diperlukan sikap toleransi, baik sesama manusia maupun manusia dengan lingkungan.<br /><br />2.3 Macam-macam Sikap Toleransi<br />Ada 3 macam sikap toleransi yang ada di masyarakat, yaitu<br />1. Negatif<br />Macam toleransi yang negatif ini merupakan isi ajaran dan penganutnya yang tidak dihargai. Isi ajaran dan penganutnya hanya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa. Jadi, ajaran dan para penganutnya ini diperbolehkan untuk menganut ajaran tersebut tetapi tidak diakui secara resmi.<br />Contohnya PKI atau orang-orang yang beraliran komunis di Indonesia pada zaman Indonesia baru merdeka.<br />2. Positif<br />Macam toleransi yang negatif ini merupakan isi ajaran yang ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai. Maksudnya adalah tidak diperbolehkannya seseorang menganut agama lain selain agama yang sudah menjadi kepercayaannnya sebelum orang tersebut keluar dari agama yang menjadi kepercayaannya sekarang dan memeluk agama lain. Jadi, kita hanya diperbolehkan untuk mengakui adanya agama lain selain agama Islam tetapi kita tidak boleh mengikuti ajaran agama lain itu.<br />Contohnya seseorang yang beragama Islam maka wajib hukumnya untuk menolak agama lain sebagai kepercayaannya, tetapi penganut agama lain tersebut dihargai dan diakui secara resmi.<br />3. Ekumenis<br />Macam toleransi ini merupakan isi ajaran serta penganutnya yang dihargai, karena dalam ajaran mereka itu terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam pendirian dan kepercayaan sendiri.<br />Contohnya seseorang yang beragama Islam, maka ia dan agmanya dihargai dan diakui karena dengan agamanya tersebut ia dapat menjalani kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.<br /><br />Toleransi sejati didasarakan pada sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani dan keyakinan serta keikhlasan sesama apapun agama, suku, golongan, ideologi, atau pandangannya. Seseorang yang toleran berani mengadakan wawancara atau berdialog dengan sikap terbuka untuk mencari pengalaman sendiri dengan tidak mengorbankan prinsip-prinsip yang diyakini dan pendapat atau pandangan orang lain.<br /> <br /><br />2.4 Cara Menumbuhkan Sikap Toleransi Dalam Diri Seseorang<br /> Rasa toleransi perlu ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin. Lebih cepat diajarakan bertoleransi lebih baik bagi perkembangan jiwa anak-anak. Saat anak mulai bergaul dengan teman-temannya, dia akan mulai merasakan perbedaan. Jika tidak diajarkan bertoleransi, nantinya dia bisa berkonflik dengan teman-temannya karena perbedaan.<br />Anak dapat dikenalkan konsep toleransi sejak dini, yaitu pada sekitar usia empat tahun. Sejak usia satu tahun, alam bawah sadar anak dapat menyerap contoh yang dilakukan oleh orang tua dan orang-orang di sekelilingnya.<br />Namun, pada usia dua tahun, sebagian besar anak cenderung memiliki sifat egosentris. Di sinilah peran penting orang tua dalam menanamkan sikap toleransi kepada anknya, terutama menstimulasi anak agar dia siap menerima keberadaan orang lain. Secara bersamaan, juga menanamkan karakter toleran terhadap orang lain yang berbeda dari dirinya. Anak-anak biasanya belajar dari apa yang dilihat dan didengar dari orang tua dan orang-orang sekitarnya. Perilaku orang tua yang menghargai sesama akan dicontoh anaknya, karena orang tua yang sering memperlihatkan sikap toleransinya setiap hari akan memberikan pengaruh yang besar terhadap anak sehingga anak akan lebih menghargai tentang perbedaan juga.<br />Berbicara bersama mengenai toleransi dan memberi contoh perilaku akan membantu anak menghargai arti dari perbedaan. Serta memberi kesempatan kepada anak untuk bermain dan bekerja sama dengan teman-temannya yang lain.<br />Psikolog anak, Gordon Allport dalam buku klasiknya mengatakan bahwa anak-anak yang diamatinya lebih cenderung tumbuh toleran, jika mereka tinggal di rumah yang mendukung dan penuh kasih. “Mereka merasa disambut, diterima, dicintai, tidak peduli apa yang mereka lakukan.” Pandangan yang berbeda tentang segala hal akan diterima, ganjaran yang didapat tidak keras atau berubah-ubah, dan anak-anak ini umumnya memikirkan orang-orang dari segi positif dan membawa rasa itikad baik dan bahkan kasih sayang.<br />Toleransi harus diajarkan secara bijak. Ada empat cara bagaimana mengajarkan toleransi pada buah hati, yaitu<br />1. Perkenalkan keragaman.<br />Dimulai dengan memberikan pengertian bahwa ada beragam suku, agama, dan budaya. Ini dimaksudkan agar anak tersebut sedini mungkin nantinya bisa memupuk jiwa toleransi buah hati supaya lebih memandang perbedaan yang ada secara lebih bijak. <br />2. Perbedaan bukan untuk menimbulkan kebencian.<br />Hal ini diajarkan kepada buah hati bahwa perbedaan yang ada jangan disikapi dengan kebencian karena kebencian akan membuat sedih dan menyakiti hati orang lain. Serta dengan mengajak anak untuk berandai-andai jika dia dibenci karena perbedaan, tentu akan merasa sedih. Sehingga anak tersebut lebih merasa empati dan bertoleransi dengan apa yang dirasakan orang lain.<br />3. Memberi contoh<br />Jangan hanya memberi tahu toleransi tersebut lewat kata-kata, tetapi juga contoh nyata. Jika suatu saat kita bertemu dengan orang yang berbeda warna kulitnya, seseorang yang menggunakan simbol agama yang ekstrim jangan memandangnya dengan penuh keanehan apalagi sampai mengatakan sesuatu bernada kebencian dan ledekan. Sebab apa yang kita sebagai orang yang lebih tua dari mereka harus bisa memberikan sikap atau perilaku yang baik karena dari sanalah seseorang akan mencontoh kita.<br />4. Bertoleransi untuk berdamai<br />Kita harus memberitahukan kepada anak bahwa sikap toleransi itu sangat dibutuhkan. Jika tidak ada sikap toleransi, banyak orang yang akan bermusuhan dan saling membenci. Maka apabila anak tersebut tidak memiliki sikap toleransi, ia tidak akan nyaman saat bersekolah ataupun bermain.<br />Psikolog anak dari Karuna Center for Peace Building di Leverette, Massachusetts, Amerika Serikat, Paula Green PhD, mengemukakan bahwa sikap toleransi dan intoleransi dapat dipelajari. Jika orang tua takut akan perbedaan, anak-anaka akan mengikutinya. Pelajaran toleransi adalah tanggung jawab orang tua, dan hal itu perlu dilakukan secara serius. <br /><br />2.5 Kaitannya Toleransi dengan Sikap Saling Menghargai<br />Kondisi bangsa Indonesia yang pluralistis menimbulkan permasalahan tersendiri, seperti masalah SARA, paham separatisme, tawuran ataupun kesenjangan sosial. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kerukunan antar umat beragama harus selalu dijaga dan dibina agar tidak terpecah belah karena masalah agama.<br />Toleransi antar umat beragama apabila dibina dengan baik maka akan tercipta suasana tenang, damai dan tentram dalam kehidupan beragama termasuk dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya.<br />Melalui toleransi diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinaanya masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati itu akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.<br />Contoh pelaksanaan toleransi antar umat beragama yaitu.<br />a. Membangun jembatan<br />b. Memperbaiki tempat-tempat umum<br />c. Membantu orang yang terkena musibah banjir<br />d. Membantu korban kecelakaan lalu lintas<br />Bentuk kerjasama ini harus diwujudkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan dan tidak menyinggung keyakinan agama masing-masing.<br />Kita sebagai umat beragama berkewajiban menahan diri untuk tidak menyinggung perasaan umat beragama yang lain. Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa agama yang satu dan agama yang lainnya dicampur adukkan.<br /><br />2.6 Kaitannya Toleransi dengan sikap kasih sayang<br />Sikap toleransi tidak berarti membenarkan orang lain berpendapat lain yang tidak sesuai dengan hak asasi, karena pengertian toleransi itu sendiri juga suatu sikap perbuatan yang dilandasi oleh kasih sayang sesama manusia. <br />Contohnya ketika orangtua kita melarang kita keluar malam untuk bermain atau karena tidak mau membantu orangtua. Hal itu dilakukan karena begitu sayangnya orangtua kepada kita.<br />Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, sudah pasti memerlukan orang lain.<br />Contohnya sebagian rezeki kita, datang lewat rezeki orang lain. Sebagian dari keberlangsungan kehidupan kita, bergantung pada keberadaan orang lain. Sebagian dari kesuksesan kita, bertumpu kepada kesuksesan orang lain. Sungguh mustahil orang bisa hidup sendiri tanpa orang lain.<br />Dalam kaitan dengan baik buruknya perilaku kita, ketergantungan itu juga ada. Setidaknya, kita perlu bantuan orang lain untuk menjadi baik, minimal sebagai mitra, sahabat, atau saudara yang mengingatkan di kala kita lalai, yang menuntun kita saat kita tersesat, yang membimbing kita ketika kita kebingungan.<br /><br />2.7 Kaitannnya Toleransi dengan kerukunan di antara umat beragama, suku, budaya, dan golongan<br />Norma agama mengajarkan kepada manusia untuk berbuat kebajikan kepada sesama manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki harkat dan martabat sama serta mamiliki akal dan budi yang mulia. Dengan akal dan budinya, manusia wajib menjalin hubungan baik dengan lingkungan hidupnya, dengan sikap saling menghormati dan saling mengasihi. Sikap manusia dikaruniai hak-hak asasi yang harus dihormati oleh orang lain.<br />Manusia yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan selalu berbuat baik dan bersikap toleran terhadap manusia lain.<br />Dari uraian di atas marilah kita menyadari bahwa:<br />a. Hidup saling mengingatkan dalam usaha mencapai tata pergaulan yang baik merupakan sikap dan perbuatan yang terpuji<br />b. Tanpa hidup saling mengasihi dan menghormati antara sesama warga masyarakat, kehidupan masyarakat akan menjadi buruk dan rusak<br />c. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan agar manusia hidup saling menghormati dan saling mengasihi walaupun manusia itu tidak seagama dan sekepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuku, seadat dan sebagainya. Ajaran agama menuntun ke arah perbuatan yang baik saling menghormati bagi sesama manusia di dunia tanpa kecuali.<br /><br />2.8 Pengalaman Toleransi Dalam Kehidupan<br />a. Dalam Kehidupan Keluarga<br />Toleransi dalam kehidupan di keluarga antara lain berupa:<br />1) Menghormati hak masing-masing sebagai anggota keluarga.<br />2) Hormat dan patuh pada peraturan tata tertib di rumah.<br /><br />b. Dalam Kehidupan Sekolah<br />Dalam kehidupan sekolah dibutuhkan adanya toleransi baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, kepala sekolah dengan murid, guru dengan murid, maupun murid dengan murid. Toleransi tersebut dibutuhkan untuk terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, sehingga tujuan dari pendidikan persekolahan dapat tercapai.<br />Adapun contoh-contoh toleransi dalam kehidupan sekolah antara lain:<br />1) Mematuhi tata tertib sekolah.<br />2) Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar.<br />3) Berkata dengan sopan, tidak berbicara kotor, atau menyinggung perasaan orang lain.<br /><br />c. Dalam Kehidupan di Masyarakat<br />Toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain berupa:<br />1) Adanya sikap saling menghormati Dan menghargai antar pemeluk agama.<br />2) Tidak membeda-bedakan suku,rasa atau golongan.<br /><br />d. Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara<br />Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya merupakan kehidupan masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Demikian pula di dalamnya terdapat berbagai kehidupan antar suku bangsa yang berbeda. Namun demikian, perbedaad-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa dan Negara Indonesia.<br />Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:<br />1) Merasa senasib sepenanggungan.<br />2) Menciptakan kesatuan dan persatuan, rasa kebangsaan, atau nasionalime.<br />3) Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.<br /><br /><br />2.9 Pengamalan toleransi apabila tidak diterapkan dalam kehidupan<br />Akibat-akibat yang akan terjadi apabila pengamalan toleransi tidak diterapkan dalam kehidupan adalah <br />a. Terjadinya kesenjangan sosial.<br />b. Terjadi tawuran antar pelajar di kota-kota besar.<br />c. Terjadi perang suku atau perang adat di daerah pedalaman.<br />d. Terjadi disentegrasi bangsa, sehingga rasa nasionalisme menjadi berkurang.<br /><br /><br />PEMBAHASAN<br />2.1 Kecemasan<br /> Setiap manusia ingin hidup dengan aman, tenteram dan damai, namun kerap kali keinginannya ini harus berbenturan dengan realitas hidup yang penuh dengan penderitaan dan tantangan permasalahan yang sukar ditanggulangi sehingga hati manusia akhirnya merasa gelisah atau cemas. <br /> Kecemasan adalah suatu situasi real yang menandai eksistensi manusia di dunia ini. Fenomena kecemasan ini menandakan bahwa manusia sebagai makhluk historis dan dunia bukanlah tujuan akhir dari seluruh proses hidup manusia. Kecemasan adalah ekspresi rasa prihatin manusia akan kegagalan dunia dalam mendukung upaya pemenuhan keinginan dan cita-citanya.<br /> Tragedi dunia modern tidak sedikit dapat menyebabkan kecemasan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat. Rasa individualistis dan egoisme, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil, dan seterusnya. Kecemasan dalam konteks budaya dapatlah dikatakan sebagai akibat adanya instink manusia untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya mencari “kesempurnaan”. Atau dari segi batin manusia, gelisah sebagai akibat noda dosa pada hati manusia. Dan tidak jarang akibat dari kecemasan, membuat orang lain menjadi korbannya.<br /> Penyebab kecemasan dapat pula dikatakan akibat keinginan mempunyai kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri kehidupan. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi cemas. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka cemas, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas (hidup), seiring ditimpa kecemasan. Kecemasan yang demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kecemasan murni, yaitu merasa cemas tanpa mengetahui apa kecemasannya, seolah-olah tanpa sebab.<br /> Ini berbeda dengan kecemasan “terapan” yang terjadi dalam peristiwa kehidupan sehari-hari, seperti kecemasan karena anaknya sampai malam belum pulang, orang tua yang sakit keras, isterinya sedang melahirkan, diasingkan oleh orang-orang sekitarnya, melakukan sesuatu perbuatan dosa yang ditentang nuraninya, dan sebagainya.<br /> Alasan mendasar mengapa manusia cemas ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Perasaan seseorang yang sedang cemas, ialah hatinya tidak tentram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik dan sebagainya.<br /><br />2.1.1 Pengertian Kecemasan <br />Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik. <br />Kecemasan berasal dari kata cemas. Cemas artinya rasa yang tidak tenteram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), gelisah dan sebagainya. Kecemasan artinya perasaan gelisah, khawatir, takut. Manusia yang cemas selalu dihantui rasa khawatir atau takut.<br />Menurut Lazarus, kecemasan merupakan suatu respon dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan di ikuti perasaan gelisah, khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif dari emosi seseorang karena melibatkan faktor perasaan yang tidak menyenangkan yang sifatnya subjektif dan timbul karena menghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak menyadari dengan jelas apa yang menyebabkan ia mengalami kecemasan.<br />Dalam The New Encyclopedia Britannica kecemasan atau anxiety adalah suatu perasaan takut, kekhawatiran atau kecemasan yang seringkali terjadi tanpa ada penyebab yang jelas. Kecemasan dibedakan dari rasa takut yang sebenarnya, rasa takut itu timbul karena penyebab yang jelas dan adanya fakta-fakta atau keadaan yang benar-benar membahayakan, sedangkan kecemasan timbul karena respon terhadap situasi yang kelihatannya tidak menakutkan, atau bisa juga dikatakan sebagai hasil dari rekaan, rekaan pikiran sendiri (praduga subyektif) yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan.<br />Menurut Post, kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat. <br />Freud menggambarkan dan mendefinisikan kecemasan sebagai suatu perasaan yang tidak menyenangkan, yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu seperti perubahan detak jantung dan pernafasan. Menurut Freud, kecemasan melibatkan persepsi tentang perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis, dengan kata lain kecemasan adalah reaksi atas situasi yang dianggap berbahaya.<br />Lefrancois menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan. Hanya saja, menurut Lefrancois, pada kecemasan bahaya bersifat kabur, misalnya ada ancaman, adanya hambatan terhadap keinginan pribadi, adanya perasaan-perasaan tertekan yang muncul dalam kesadaran. <br />Johnston yang menyatakan bahwa kecemasan dapat terjadi karena kekecewaan, ketidakpuasan, perasaan tidak aman atau adanya permusuhan dengan orang lain. <br />Kartono juga mengungkapkan bahwa kecemasan ialah kondisi psikis dalam ketakutan dan kecemasan yang kronis, sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik. <br />Adapun menurut Wignyosoebroto ada perbedaan mendasar antara kecemasan dan ketakutan. Pada ketakutan, apa yang menjadi sumber penyebabnya selalu dapat ditunjuk secara nyata, sedangkan pada kecemasan sumber penyebabnya tidak dapat ditunjuk dengan tegas, jelas dan tepat.<br />Menurut Kusuma W, kecemasan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan yang disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktifitas sistem syaraf otonom. Kecemasan adalah gejala yang tidak spesifik yang sering ditemukan dan sering kali merupakan suatu emosi yang normal.<br /><br />2.1.2 Teori Kecemasan<br />Kecemasan merupakan suatu respon terhadap situasi yang penuh dengan tekanan. Stres dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi ancaman terhadap suatu harapan yang mencetuskan cemas. Hasilnya adalah bekerja untuk melegakan tingkah laku. Stress dapat berbentuk psikologis, sosial atau fisik. Beberapa teori memberikan kontribusi terhadap kemungkinan faktor etiologi dalam pengembangan kecemasan. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :<br /><br />a. Teori Psikodinamik<br />Freud mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan hasil dari konflik psikis yang tidak disadari. Kecemasan menjadi tanda terhadap ego untuk mengambil aksi penurunan cemas. Ketika mekanisme diri berhasil, kecemasan menurun dan rasa aman datang lagi. Namun bila konflik terus berkepanjangan, maka kecemasan ada pada tingkat tinggi. <br />Mekanisme pertahanan diri dialami sebagai simptom, seperti phobia, regresi dan tingkah laku ritualistik. Konsep psikodinamik menurut Freud ini juga menerangkan bahwa kecemasan timbul pertama dalam hidup manusia saat lahir dan merasakan lapar yang pertama kali. Saat itu dalam kondisi masih lemah, sehingga belum mampu memberikan respon terhadap kedinginan dan kelaparan, maka lahirlah kecemasan pertama. <br />Kecemasan berikutnya muncul apabila ada suatu keinginan dari Id untuk menuntut pelepasan dari ego, tetapi tidak mendapat restu dari super ego, maka terjadilah konflik dalam ego, antara keinginan Id yang ingin pelepasan dan sangsi dari super ego lahirlah kecemasan yang kedua. <br />Konflik-konflik tersebut ditekan dalam alam bawah sadar, dengan potensi yang tetap tak terpengaruh oleh waktu, sering tidak realistik dan dibesar-besarkan. Tekanan ini akan muncul ke permukaan melalui tiga peristiwa, yaitu : sensor super ego menurun, desakan Id meningkat dan adanya stress psikososial, maka lahirlah kecemasan-kecemasan berikutnya.<br /><br />b. Teori Perilaku<br />Menurut teori perilaku, Kecemasan berasal dari suatu respon terhadap stimulus khusus (fakta), waktu cukup lama, seseorang mengembangkan respon kondisi untuk stimulus yang penting. Kecemasan tersebut merupakan hasil frustasi, sehingga akan mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang di inginkan.<br /><br />c. Teori Interpersonal<br />Menjelaskan bahwa kecemasan terjadi dari ketakutan akan penolakan antar individu, sehingga menyebabkan individu bersangkutan merasa tidak berharga.<br /><br />d Teori Keluarga<br />Menjelaskan bahwa kecemasan dapat terjadi dan timbul secara nyata akibat adanya konflik dalam keluarga.<br /><br />e. Teori Biologik<br />Beberapa kasus kecemasan (5 - 42%), merupakan suatu perhatian terhadap proses fisiologis. Kecemasan ini dapat disebabkan oleh penyakit fisik atau keabnormalan, tidak oleh konflik emosional. Kecemasan ini termasuk kecemasan sekunder.<br /><br /><br /><br /><br />2.1.3 Gejala Kecemasan<br /><br />Penderita yang mengalami kecemasan biasanya memiliki gejala-gejala yang khas dan terbagi dalam beberapa fase, yaitu :<br /><br />a. Fase 1 <br />Keadaan fisik sebagaimana pada fase reaksi peringatan, maka tubuh mempersiapkan diri untuk fight (berjuang), atau flight (lari secepat-cepatnya). Pada fase ini tubuh merasakan tidak enak sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon adrenalin dan nor adrenalin.<br />Oleh karena itu, maka gejala adanya kecemasan dapat berupa rasa tegang di otot dan kelelahan, terutama di otot-otot dada, leher dan punggung. Dalam persiapannya untuk berjuang, menyebabkan otot akan menjadi lebih kaku dan akibatnya akan menimbulkan nyeri dan spasme di otot dada, leher dan punggung. Ketegangan dari kelompok agonis dan antagonis akan menimbulkan tremor dan gemetar yang dengan mudah dapat dilihat pada jari-jari tangan. Pada fase ini kecemasan merupakan mekanisme peningkatan dari sistem syaraf yang mengingatkan kita bahwa system syaraf fungsinya mulai gagal mengolah informasi yang ada secara benar.<br /><br />b. Fase 2 <br />Disamping gejala klinis seperti pada fase satu, seperti gelisah, ketegangan otot, gangguan tidur dan keluhan perut, penderita juga mulai tidak bisa mengontrol emosinya dan tidak ada motivasi diri.<br />Labilitas emosi dapat bermanifestasi mudah menangis tanpa sebab, yang beberapa saat kemudian menjadi tertawa. Mudah menangis yang berkaitan dengan stres mudah diketahui. Akan tetapi kadang-kadang dari cara tertawa yang agak keras dapat menunjukkan tanda adanya gangguan kecemasan fase dua. Kehilangan motivasi diri bisa terlihat pada keadaan seperti seseorang yang menjatuhkan barang ke tanah, kemudian ia berdiam diri saja beberapa lama dengan hanya melihat barang yang jatuh tanpa berbuat sesuatu.<br />c. Fase 3<br />Keadaan kecemasan fase satu dan dua yang tidak teratasi sedangkan stresor tetap saja berlanjut, penderita akan jatuh kedalam kecemasan fase tiga. Berbeda dengan gejala-gejala yang terlihat pada fase satu dan dua yang mudah di identifikasi kaitannya dengan stres, gejala kecemasan pada fase tiga umumnya berupa perubahan dalam tingkah laku dan umumnya tidak mudah terlihat kaitannya dengan stres. Pada fase tiga ini dapat terlihat gejala seperti : intoleransi dengan rangsang sensoris, kehilangan kemampuan toleransi terhadap sesuatu yang sebelumnya telah mampu ia tolerir, gangguan reaksi terhadap sesuatu yang sepintas terlihat sebagai gangguan kepribadian. <br />2.1.4 Cara-cara Kecemasan<br />Sue membagi kecemasan dalam empat cara, yaitu :<br />1) Cara kognif yaitu dapat berubah dari rasa khawatir hingga panik, preokupasi pada bahaya yang tidak mengenakkan untuk diketahui, ketidakmampuan berkonsentrasi dan mengambil keputusan, dan sulit tidur.<br />2) Cara motorik yaitu sering menunjukkan gerakan-gerakan tidak beratur, gemetar, individu sering menunjukkan beberapa perilaku seperti gelisah, melangkah mondar-mandir, menggigit-gigiti bibir dan kuku, dan gugup.<br />3) Cara otomatis yaitu perubahan pada sistem saraf otonom dan sering direfleksikan dalam bentuk sesak nafas, mulut kering, tangan dan kaki jadi dingin, sering buang air kecil, jantung berdebar-debar, tekanan darah meningkat, keringat berlebihan, ketegangan otot dan gangguan pencernaan.<br />4) Cara afektif yaitu seperti merasa tidak enak dan khawatir mengenai bahaya yang akan datang.<br /><br />2.1.5 Tipe-tipe Kecemasan<br />Maramis membagi kecemasan menjadi 3 bagian :<br />1) Kecemasan yang mengambang (free floating anxiety), kecemasan yang menyerap dan tidak ada hubungannya dengan suatu pemikiran.<br />2) Agitasi, kecemasan yang disertai kegelisahan motorik yang hebat.<br />3) Panik, serangan kecemasan yang hebat dengan kegelisahan dan kebingungan serta hiperaktifitas yang tidak terkontrol.<br />Freud membagi kecemasan menurut sumbernya, menjadi:<br />1) Kecemasan neurotis yang timbul karena Id (rangsangan insting yang menuntut pemuasan segera) muncul sebagai suatu rangsangan yang mendorong ego untuk melakukan hel-hal yang tidak dapat diterima oleh lingkungan. Ciri kecemasan neurotik yang dapat dilihat dengan jelas adalah ketakutan yang tegang dan tidak rasional phobia).<br />Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi dalam tiga macam, yaitu :<br />a) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangan sendiri, atau takut akan idenya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.<br />b) Rasa takut irrasional atau fobia, rasa takut ini sudah menular, sehingga kadang-kadang tanpa alasan dan hanya karena pandangannya saja, yang kemudian dilanjutkan dengan khayalan yang kuat dapat menimbulkan rasa takut.<br />c) Rasa takut lain adalah rasa gugup, gagap, dan sebagainya.<br />2) Kecemasan moral, individu yang superego berkembang baik cenderung untuk merasa berdosa apabila ia melakukan atau bahkan berpikir untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma moral. Kecemasan moral ini juga mempunyai dasar dalam realitas karena dimasa yang lampau orang telah mendapatkan hukuman sebagai akibat dari perbuatan yang melanggar kode moral dan mungkin akan mendapatkan hukuman lagi.<br />3) Kecemasan realistis, kecemasan yang timbul karena adanya ancaman dari dunia luar. Kecemasan ini sering kali di interpretasikan sebagai rasa takut. Kecemasan realistis ini adalah kecemasan yang paling pokok sedangkan dua kecemasan yang lain (neurotik dan moral) berasal dari kecemasan ini.<br /><br /><br /><br />2.1.6 Tingkat Kecemasan<br />Menurut Bucklew, para ahli membagi bentuk kecemasan itu dalam dua tingkat, yaitu : <br />1) Tingkat psikologis. Kecemasan yang berwujud sebagai gejala-gejala kejiwaan, seperti tegang, bingung, khawatir, sukar berkonsentrasi, perasaan tidak menentu dan sebagainya. <br />2) Tingkat fisiologis. Kecemasan yang sudah mempengaruhi atau terwujud pada gejala-gejala fisik, terutama pada fungsi sistem syaraf, misalnya tidak dapat tidur, jantung berdebar-debar, gemetar, perut mual, dan sebagainya.<br />Ada empat tingkat kecemasan yang umum, yaitu ringan, sedang, berat dan panik :<br />1) Kecemasan ringan : Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan ringan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel, lapang persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi.<br />2) Kecemasan sedang : Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas, mudah tersinggung, tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis.<br />3) Kecemasan berat : Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area yang lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit, tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung, disorientasi.<br />4) Panik : Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernapas, dilatasi pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren, tidak dapat berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit, mengalami halusinasi dan delusi.<br /><br />2.1.7 Penyebab Kecemasan <br />Hal-hal yang kerap menyebabkan kecemasan antara lain adalah :<br />1) Masa lalu<br />2) Dosa-dosa yang telah diperbuat<br />3) Kegagalan-kegagalan yang telah menimpa <br />4) Peluang-peluang emas yang terlepas dari genggaman <br />5) Masa depan<br />6) Kondisi kesehatan<br />7) Kondisi ekonomi<br />8) Takut kehilangan hak-haknya<br />Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik).<br />Kecemasan itu mempunyai segi yang didasari seperti rasa takut, terkejut, tidak berdaya, rasa berdosa/bersalah, terancam dan sebagainya. Juga ada segi-segi yang terjadi diluar kesadaran dan tidak bisa menghindari perasaan yang tidak menyenangkan itu. Rasa cemas itu terdapat dalam semua gangguan dan penyakit jiwa, dan ada bermacam-macam pula.<br />Pertama : Rasa cemas yang timbul akibat melihat dan mengetahui ada bahaya yang mengancam dirinya. Cemas ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya jelas terlihat dalam pikiran, misalnya ketika ingin menyebrang jalan terlihat mobil berlari kencang seakan-akan hendak menabraknya. Atau seorang mahasiswa yang sepanjang tahun bermain-main saja, merasa cemas (gelisah) apabila ujian datang.<br />Kedua : Rasa cemas yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Yang paling sederhana ialah cemas yang umum, dimana orang merasa cemas (takut) yang kurang jelas, tidak tertentu dan tidak ada hubungannya dengan apa-apa, serta takut itu mempengaruhi keseluruhan diri pribadi. Ada pula cemas dalam bentuk takut akan benda-benda atau hal-hal tertentu, misalnya takut melihat darah, serangga, binatang-binatang kecil, tempat yang tinggi, tidak seimbang dengan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh benda-benda tersebut atau tidak berbahaya sama sekali. Selanjutnya, ada pula cemas dalam bentuk ancaman, yaitu kecemasan yang menyertai gejala-gejala gangguan dan penyakit jwa. Orang merasa cemas karena menyangka akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, sehingga ia merasa terancam oleh sesuatu itu.<br />Ketiga : Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Cemas ini sering pula menyertai gejala-gejala gangguan jiwa, yang kadang-kadang terlihat dalam bentuk yang umum. Gejala-gejala cemas ada yang bersifat fisik dan ada pula yang bersifat mental. Gejala fisik yaitu : ujung-ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak teratur, pukulan jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak, nafsu makan hilang, kepala pusing, nafas sesak dan sebagainya. Gejala mental antara lain sangat takut, merasa akan ditimpa bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya/rendah diri, hilang kepercayaan pada diri, tidak tentram, ingin lari dari kenyataan hidup dan sebagainya.<br />Bermacam-macam pendapat tentang sebab-sebab yang menimbulkan cemas itu. Ada yang mengatakan akibat tidak terpenuhinya keinginan-keinginan seksual, karena merasa diri (fisik) kurang dan karena pengaruh pendidikan waktu kecil, atau sering terjadi frustasi karena tidak tercapainya yang diinginkan baik material maupun sosial. Mungkin pula akibat dipelajari atau ditiru, atau dari rasa tidak berdaya, tidak ada rasa kekeluargaan dan sebagainya. Dengan ringkas dapat dikatakan, bahwa cemas itu timbul karena orang tidak mampu menyesuaikan diri dengan dirinya, dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.<br />2.1.8 Dampak Kecemasan <br />Jika kecemasan berada pada batas kewajaran, dalam arti merupakan suatu keprihatinan terhadap sejumlah masalah, maka hal tersebut tidak apa-apa, malah dapat bermanfaat sekali bagi hidup seseorang.<br />Misal : seseorang mencemaskan tentang masa depan anaknya, maka hal tersebut mendorong seseorang untuk membuat perencanaan mulai sekarang atas dasar pengamatan, penilaian, dan perhitungan.<br />Meskipun demikian, kalau kecemasan ini melewati batas kewajarannya, misalnya masalah-masalah yang menimpa seseorang tersebut terus-menerus menjadikan seseorang cemas, maka kecemasan itu akan mengganggu hidupnya. <br />Seseorang yang tadinya hidup dengan tenang, menjadi tegang, panik, sulit tidur tanpa pil tidur, dan lain sebagainya. Lama-kelamaan kecemasan ini dapat menjadi suatu kebiasaan, seseorang akan kelihatan sebagai orang yang selalu dalam keadaan cemas. Kalau sudah sampai pada tahap ini, kecemasan benar-benar dapat menghancurkan kebahagiaan hidup dan merusak kesehatan fisik maupun mental. Bahkan dapat membuat seseorang merasa tidak berdaya atau bahkan ingin bunuh diri karena putus asa.<br />Ketika kecemasan sudah berada diluar batas kewajaran, seseorang harus mengambil tindakan untuk mengatasinya, agar kecemasan itu tidak terus-menerus mengganggu hidupnya. <br />2.1.9 Solusi Mengatasi Kecemasan <br />Bermacam-macam cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan tertekan, pertentangan batin dan kecemasan itu. Perasaan-perasaan seperti itu sangat mengurangi rasa bahagia sehingga kadang-kadang orang terdorong melakukan sesuatu untuk menghilangkan perasaan yang tidak enak itu.<br />Adapun beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mengatasi kecemasan adalah :<br />1) Bersikap tenang<br />2) Mengetahui apa yang seseorang cemaskan<br />3) Mengamati apa yang sedang dicemaskan<br />4) Mencari apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan-kecemasan<br />5) Melakukannya dalam bentuk nyata<br />6) Meminta dukungan dari orang-orang terdekat<br />7) Yakin akan usaha yang telah dilakukan<br />8) Menyadari sepenuhnya bahwa kecemasan berlebihan tidak akan menyelesaikan masalah yang ada<br />9) Memasrahkan diri kepada Tuhan<br /><br />2.2 Penderitaan<br />2.2.1 Pengertian Penderitaan<br />Penderitaan berasal dari kata derita, derita berasal dari bahasa sansekerta, dhra yang berarti menahan atau menanggung. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia derita artinya menanggung (merasakan) sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan demikian merupakan lawan kata dari kesenangan ataupun kegembiraan.<br />2.2.2 Macam-macam Penderitaan <br />Macam-macam penderitaan dapat dikelompokkan dalam empat kelompok besar, yaitu :<br />1) Penderitaan fisik<br />2) Penderitaan finansial<br />3) Penderitaan mental<br />4) Penderitaan spiritual<br /><br />2.2.3 Penyebab Penderitaan<br />Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan dapat diperinci sebagai berikut : <br />1) Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia <br />Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya. <br />Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. <br /><br />2) Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menderita misalnya : <br />1. Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya.<br />2. Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak kandungnya. <br />3. Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde Lama. <br /><br />3) Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia, Tetapi manusia tidak menyadari hal ini, Mungkin kesadaran itu timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita misalnya : <br />1. Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung selatan.<br />2. Perbuatan lalai pekerja yang mungkin kurang teliti dan perhatian terhadap tanki-tanki penyimpanan gas-gas beracun dari perusahaan "Union Carbide" di India, sehingga menyebabkan kerugian bagi orang lain.<br /><br />4) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan <br />Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderita dapat diungkapkan berikut ini: <br />1. Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan.<br />2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit.<br /><br />2.2.4 Dampak Penderitaan <br />Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna" ,"nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup. <br />Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri, ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya <br /><br /><br /><br />2.2.5 Solusi Mengatasi Penderitaan<br />Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan. <br />Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup. <br />Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat menderita <br /> Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi penderitaan:<br />1) Jalani hidup dengan optimis, dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera berlalu karena adanya suatu motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah terjadi dalam hidup ini.<br />2) Memulai sesuatu hal dengan hal yang baik, dengan cara ini penderitaan bisa kita hindari karena dengan berbuat baik nasib kita bisa berubah sesuai dengan perbuatan yang telah kita lakukan.<br />3) Kita harus tetap bersiaga dan selalu berdoa.<br />4) Memulainya dari kesadaran dalam diri masing-masing individu untuk berhenti melakukan tindakan-tindakan yang mampu memacu terjadinya suatu bencana yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan. <br /> <br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /><br />2.1 Definisi Cita-cita<br />Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran, keinginan, harapan maupun tujuan tersebut merupakan orientasi yang ingin diperoleh seseorang pada masa mendatang.<br />Cita-cita (Al Himmah) berasal dari kata Ha-ma-ma yang artinya keinginan untuk melakukan pekerjaan.<br />Cita-cita adalah perasaan hati atau suatu keinginan di dalam hati, seringkali diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat dan harapan. Cita-cita penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikaan seseorang.<br />Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya dan merupakan pandangan hidup yang akan datang. Cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkaraan lain cita-cita merupakan keinginan, harapan dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya. Akan tetapi bagi sebagian orang ada juga yang berpendapat bahwa cita-cita hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidup maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju.<br />Manusia tanpa cita-cita ibarat air mengalir dari pegunungan menuju daratan rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Jadi cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.<br />Dengan melihat dari beberapa ungkapan seperti di atas, cita-cita adalah sesuatu yang ingin diraih dalam hidup atau sesudah hidup, katakanlah sesuatu yang ingin diwujudkan seseorang. Perkataan cita-cita sendiri kadang disejajarkan dengan ungkapan kata keinginan, kemauan, kehendak, harapan, visi, impian, tujuan, lamunan, dan ungkapan-ungkapan sejenisnya. Seperti kata Martin dan Bhaskarra bahwa cita-cita adalah harapan dalam hati, angan-angan atau kehendak.<br />Angan-angan adalah proses berpikir yang dipengaruhi oleh harapan-harapan terhadap kenyataan yang logis, berangkat dari rasa ketidakpuasan dengan kondisi diri saat ini disertai keinginan untuk memperoleh sesuatu yang lebih. Bagi sebagian orang, berangan-angan bisa menjadi salah satu cara seseorang menghibur diri tatkala menyaksikan jauhnya asa untuk meraih apa yang dicita-citakan, atau harapan yang sulit untuk diwujudkan namun tak mustahil suatu saat nanti akan diraih. Selaiin itu, angan-angan juga bisa menjadi sarana pengobar semangat untuk terus beramal dan mengejar mimpi.<br />Contoh cita-cita yang berarti mimpi maupun angan-angan terjadi pada anak yang masih bersekolah di TK atau SD. Bila anak itu ditanya orang tua tentang cita-citanya, maka anak akan menjawab, “Ingin jadi polisi!” atau “Ingin jadi ABRI”. Hal ini disebabkan polisi, ABRI selalu tampak gagah dan tegap di matanya.<br />Contoh cita-cita yang berarti harapan, misalnya Adi tentamen dan mendapat nilai C, bukan main kecewanya. Ia mengharapkan nilai A, sebab persiapan yang dilaksanakannya cukup lama dan ia merasa telah menguasai benar materi yang diujikan. Keluhannya “Keadaan ini tidak sesuai dengan cita-cita saya”.<br />Contoh cita-cita berarti keinginan, Budi ingin sekali melanjutkan sekolah ke ITB. Ia mendaftar dan kemudian mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Ternyata Budi tidak lulus sehingga ia tidak dapat melanjutkan studinya ke ITb. Ia kecewa karena gagal melanjutkan studi ke ITB.<br />Contoh cita-cita yang berarti tujuan, Nana bertujuan setamat SMA akan melanjutkan sekolah di Jakarta, mengikuti pamannya. Ternyata setelah tamat SMA, pamannya dipindah ke luar Jawa. Hal ini menyebabkan Nana tidak jadi melanjutkan sekolah di Jakarta. Cita-cita Nana melanjutakan sekolah di Jakarta gagal.<br />Cita-cita, keinginan, harapan, banyak juga menimbulkan daya kreativitas para seniman. Banyak hasil seni seperti: drama, novel, film, musik, tari, filsafat yang lahir dari kandungan cita-cita keinginan harapan dan tujuan.<br /><br />2.2 Definisi Harapan<br />Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu dapat terjadi. Sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia Tuhan, yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan.<br />Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Apabila dibandingkan dengan cita-cita yang telah dikemukakan sebelumnya, maka harapan mengandung pengertian tak terlalu muluk, berbeda dengan cita-cita terdapat persamaan. Pertama, keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, dan kedua, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan, orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.<br />Harapan (expectation) yang merupakan keinginan yang hendak dicapai pada masa mendatang, tidak dapat terlepas dari masa sekarang dan masa lampau seseorang. Masa lampau memberikan pengalaman, masa sekarang memberikan pemikiran, dan masa depan merupakan harapan. Ketiga masa itu merupakan semacam garis lurus yang meningkat (progresif linier). Untuk jelasnya, perhatikan gambar berikut.<br /> <br />Garis yang menghubungkan masa lampau dengan masa sekarang dan masa depan merupakan garis yang menanjak, dengan pengertian bahwa keinginan manusia selalu meningkat. Manusia ingin memperoleh yang lebih baik daripada yang telah dicapai masa sekarang, apalagi dibandingkan dengan masa lalu. Keinginan manusia sebagai kelompok sosial yang terus meningkat akan berpengaruh pada wujud kebudayaan yang pada umumnya juga meningkat. Jadi, manusia selalu menginginkan perubahan, agar dapat memperoleh masa depannya dengan lebih bahagia!<br /><br />2.3 Dasar Adanya Cita-cita<br />Agar seseorang mempunyai cita-cita dan dapat atau tidaknya seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya, hal itu tergantung pada tiga faktor. Pertama, manusianya, yaitu yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapai selama mencapai apa yang dicita-citakannya; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai. Berikut uraian masing-masing unsur atau faktor.<br />a. Faktor Manusia<br />Untuk mencapai cita-cita, faktor yang paling menentukan adalah manusianya sendiri, terutama kualitasnya, karena manusia tanpa dilengkapi kemampuan tidak akan pernah dapat mencapai cita-citanya, dengan kata lain, manusia seperti ini hanya berkhayal saja. Keadaan seperti ini, jika diperhatikan, banyak menimpa sebagian anak-anak muda. Mereka mengalami kesulitan dalam mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang atau tidak mengukur dengan kemampuannya yang ada. Tidaklah mengherankan jika sering menimbulkan apa yang disebut frustrasi. Sebagian anak muda yang lain, karena memiliki kemauan keras dan kemampuan untuk mencapai apa yang dicita-citakan, biasanya berhasil, karena cita-citanya itu dijadikan sebagai motivasi atau dorongan untuk mencapainya. Kesadaran bahwa cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan sesuatu perjuangan hidup (struggle for life) sangat diperlukan. Apabila berhasil akan menjadikan dirinya puas.<br />Selain kedua jenis manusia di atas, ada lagi satu jenis manusia yang hanya pasrah menerima hidup ini seperti apa adanya. Menurutnya semuanya yang telah datang dan akan terjadi dalam hidupnya sudah diatur oleh Yang Mahakuasa sehingga tidak perlu berbuat apa-apa lagi. Manusia seperti ini dapat dikatakan sebagai manusia yang tidak mempunyai cita-cita dan akan tertinggal oleh arus masyarakat yang terus berkembang untuk maju dan makin meningkat.<br />b. Faktor Kondisi<br />Pada umumnya, ada dua kondisi yang dapat mempengaruhi tercapainya cita-cita, yaitu yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita. Berikut gambaran dari kedua faktor tersebut.<br />A dan B adalah dua anak yang pandai dalam satu kelas, keduanya bercita-cita menjadi sarjana. A adalah anak yang cukup kaya, sehingga dalam mencapai cita-citanya tidak mengalami hambatan, bahkan dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi orang tuanya merupakan faktor yang menguntungkan atau memudahkan si A mencapai cita-cita. Sebaliknya dengan B, yang orang tuanya tergolong ekonomi lemah menyebabkan ia kurang mampu mencapai cita-citanya. Ekonomi orang tua B yang lemah merupakan hambatan bagi B dalam mencapai cita-citanya. Akhirnya A lebih dahulu lulus dari B.<br />c. Faktor Tingginya Cita-cita<br />Tingginya cita-cita merupakan salah satu hal yang harus dipegang oleh seorang manusia yang ingin mencapai cita-citanya. Bung Karno pernah menganjurkan agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit. Namun, seseorang tidak menelan kata-kata itu begitu saja, banyak hal yang harus dipertanyakan sebelum menentukan bagaimana tingginya cita-cita yang ingin dicapainya. Bagaimanakah faktor manusianya? Mampukah yang bersangkutan mencapainya? Bagaimanakah faktor kondisinya, mungkinkah hal itu? Apakah dapat merupakan pendorong ataukah penghalang?<br />Sementara itu, ada lagi anjuran agar seseorang menempatkan cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya. Pepatah mengatakan “Bayang-bayang setinggi badan”, artinya untuk mencapai cita-cita, seseorang hendaknya menyesuaikan dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang secara bertahap mencapai apa yang diidamkan. Pada mulanya, dilakukan dengan penuh perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi yang dilaluinya. Berikut diberikan suatu penggambaran.<br />Pada mulanya, C adalah seorang pedagang kecil, pedagang kaki lima. Ia menyadari bahwa dengan modalnya yang kecil maka ia harus bersusah payah untuk memperoleh keuntungan yang berarti. Karena itu, dengan hematnya disisihkan uang keuntungannya untuk memperbesar modalnya. Hal itu berhasil diperolehnya, sehingga dengan modal yang lebih besar, ia dapat menjadi pedagang menengah. Dengan ketekunannya, dilanjutkan kegiatannya dalam dagang; dan dengan kejujuran serta kesungguhannya, dapatlah ia memperbesar usahanya selalui kredit yang dipercayakan bank kepadanya. Dengan pengalaman sebagai bekal, kesungguhan, serta kepercayaan yang dapat diberikan kepada relasinya, C berhasil menjadi pedagang besar. Keadaannya berangsur dari pedagang kecil ke pedagang menengah dan akhirnya menjadi pedagang besar.<br />Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu saja, masyarakat dan bangsa memiliki cita-cita juga. Cita-cita masyarakat suatu kampung, misalnya, antara lain berupa keinginan untuk memperoleh suatu sekolah menengah agar anak-anak kampung tidak perlu bersusah payah mencari sekolah ke kota yang jaraknya cukup jauh. Tentunya, dengan kegiatan gotong-royong yang dilandasi kesadaran warganya, cita-cita itu dapat terlaksana. Selain itu juga, suatu masyarakat mencita-citakan adanya rumah ibadah di kampungnya ataupun bangunan lain yang diperlukan.<br />Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Misalnya, bangsa Indonesia mendirikan suatu negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran. Sedangkan bangsa Jerman di bwah pimpinan Adolf Hitler pernah bercita-cita agar bangsa Jerman dapat menjadi penguasa dunia (Deutschland uber alles).<br /><br />2.4 Dasar Adanya Harapan<br />Setiap orang punya pengharapan sesuai dengan tujuan serta cita-citanya masing-masing. Seorang pemuda yang bercita-cita menjadi aktor terkenal, tentu berharap agar suatu waktu cita-cita tersebut terwujud. Orang tua mengharapkan agar anak-anaknya menjadi orang yang baik dan berguna bagi masyarakat. Pada umumnya orang mengharapkan sesuatu yang baik.<br />Di lubuk hatinya yang terdalam setiap manusia mengharapkan sesuatu yang baik. Karena, pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang menghendaki kebaikan dan mau berbuat baik. Tetapi tercapai atau tidaknya pengharapan sangat tergantung dari usaha dan kerja keras. Hanya orang yang mau bekerja keras yang bakal memperoleh hasil seperti yang diharapkannya. Usaha dan kerja keras itu butuh waktu, bahkan butuh pengorbanan-pengorbanan tertentu. Di dalam usaha dan kerja keras ini kita senantiasa membutuhkan peranan dan keterlibatan orang lain. Tidak ada orang yang bisa berusaha dan bekerja sendirian. Usaha dan kerja adalah suatu kegiatan sosial. Kerja selalu berarti ketika kita sbekerja bersama orang lain.<br />Tetapi tidak hanya itu, usaha dan kerja keras harus dibarengi dengan doa. Doa mengandaikan adanya kepercayaan kepada Tuhan. Usaha dan kerja kita hanya mungkin berhasil kalau diberkahi oleh Tuhan.<br />Berdasarkan uraian di atas tampak dua hal pokok yang menjadi dasar bagi manusia untuk berpengharapan. Pertama, manusia tidak hidup sendirian. Dia hidup bersama orang lain. Dia bekerja bersama orang lain untuk membangun hari esok yang lebih baik. Dia percaya bahwa selama masih ada orang lain, hidupnya tidak akan sia-sia. Adanya kerja sama dengan sesamanya membuat dia yakin bahwa tujuannya akan tercapai. Untung dan malang dipikul bersama-sama. Segala penderitaan dihadapi bersama.<br />Kedua, selain hidup bersama orang lain dalam apa yang disebut masyarakat, manusia pun hidup dalam naungan Tuhan. Manusia tidak hanya percaya akan adanya Tuhan. Dia juga percaya bahwa Tuhanlah penolongnya. Tuhan ada sejak awal hingga akhir, dan Tuhan membimbing serta menolong setiap orang yang mempercayakan hidupnya kepada-Nya. Pengharapan menemukan maknanya justru pada kehadiran Tuhan yang senantiasa memperhatikan kebutuhan hidup manusia. Tuhan lebih tahu apa yang dibutuhkan manusia daripada manusia itu sendiri. Dan ia selalu berbuat yang terbaik bagi manusia.<br />Selain itu, dorongan akan kebutuhan hidup juga menjadi dasar adanya pengharapan. Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan hidup, yang pada garis besarnya dapat dibedakan atas:<br />1. kebutuhan jasmaniah, misalnya: sandang, pangan dan papan.<br />2. kebutuhan rohaniah, misalnya: kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan sebagainya.<br />Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik (jasmaniah) maupun kemampuan berpikirnya. Dengan adanya dorongan kebutuhan hidup itu manusia memiliki harapan, karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.<br />Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu:<br />1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival).<br />2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety).<br />3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love).<br />4. Harapan memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan.<br />5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization).<br /><br />2.5 Harapan Sebuah Fenomena Nasional<br />Harapan, dalam satu dan lain hal, bisa disebut sebagai fenomena yang universal sifatnya. Artinya, harapan adalah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia di mana pun juga. Ini berarti setiap manusia, tidak peduli latar belakangnya, mempunyai keinginan untuk terpenuhinya segala harapan yang ada pada dirinya.<br />Demikian universalnya fenomena semacam itu, tidak saja menantang para seniman untuk menuangkannya dalam berbagai karyanya, tetapi lebih dari itu kita bisa menengok fenomena tersebut dalam berbagai cerita-cerita rakyat yang sampai kini masih berkembang di masyarakat kita. Salah satu dari cerita rakyat yang barang kali bisa mewakili adalah cerita tentang Sumantri Sukasrana berikut ini:<br />Sumantri, putra seorang pendeta, mempunyai adik yang sangat disayanginya, yaitu Sukasrana. Keduanya berbeda jauh. Kalau Sumantri berparas bagus, Sukasrana justru sebaliknya: berparas jelek, akan tetapi berbudi luhur dan sangat sakti.<br />Suatu saat Sumantri ingin mengabdi kepada raja Harjunasastraprabu yang tidak lain adalah titisan Dewi Wisnu. Adiknya yang jelek, tapi disayanginya itu, ingin menyertainya, akan tetapi dengan berbagai cara bujukan ia selalu ditinggalkan. Namun dengan kesaktiannya Sukasrana selalu dapat mencari kakaknya dan selalu memberikan pertolongan di saat kakaknya mengalami kesulitan. Bahkan pada waktu raja meminta Sumantri memutar taman Sriwedari dari kahyangan ke dunia, Sukasranalah yang memenuhi permintaan raja tersebut, demi kakaknya. Namun setelah Sumantri diterima pengabdiannya, lantaran pemenuhan tugas tadi, lagi-lagi Sumantri meninggalkan adiknya.<br />Pada saat lain, ketika Sukasrana mencari kakaknya, ia tersesat masuk ke dalam taman. Gegerlah para puteri di taman itu demi melihat Sukasrana yang jelek itu. Dan Sumantrilah yang diminta para puteri untuk mengusirnya. Dengan berbagai bujukan dan kata-kata manis Sumantri minta adiknya meninggalkan tempat tersebut. Namun Sukasrana menolaknya. Karena marah, Sumantri mengambil panahnya dan pura-pura membidik adiknya agar takut. Tetapi apa lacur, anak panah meleset dan langsung mengenai Sukasrana sehingga meninggal seketika. Namun sebelum ajal menjemputnya, Sukasrana sempat meninggalkan satu pesan, bahwa ia akan selalu menunggu kakaknya yang dicintai itu, dan sekaligus mengingatkan bahwa ia akan menjemput kakaknya kalau nanti sudah terbunuh oleh seorang raksasa.<br />Dari apa yang dikemukakan di atas, barangkali sudah mulai bisa dimengerti bahwa harapan mengacu kepada keinginan atau kebutuhan seseorang yang mempunyai harapan itu sendiri. Dan dari apa yang diilustrasikan di atas, tampak juga bahwa keinginan atau kebutuhan seseorang bisa berupa sesuatu yang lahiriah, seperti kebutuhan uang untuk kasus Sumirah, atau bisa pula berupa sesuatu yang bersifat batiniah, seperti kemenangan Ellias Pical atas lawan bertinjunya.<br />Tentang keinginan dan kebutuhan manusia ini, sudah banyak ahli yang mengupasnya. Salah satu pendapat mengatakan bahwa keinginan itu tidak lain merupakan bentuk lain dari kehendak manusia yang begitu kuat. Tegasnya, harapan yang sangat mendalam akan menimbulkan apa yang disebut keinginan. Dan apabila keinginan ini terus saja berkembang dengan kuatnya, maka ia akan menumbuhkan perasaan yang kuat dan mendalam yang biasa disebut emosi. Itulah mengapa kadang-kadang harapan seseorang sekaligus bisa mempengaruhi emosi yang bersangkutan.<br />Kesadaran seseorang tidaklah semata-mata ditimbulkan oleh pengetahuannya, namun dalam satu dan lain hal instink atau naluri seseorang ikut pula mengendalikannya. Dalam pandangan banyak ahli psikologi, dorongan naluri semacam itu hanyalah salah satu dari dorongan naluri yang bisa berkembang dalam diri setiap manusia. Di luar itu masih banyak lagi dorongan naluri yang bisa berkembang dalam diri setiap manusia. Di luar itu masih banyak lagi dorongan naluri seperti: dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan sex, dorongan untuk mencari makan, dorongan untuk bergaul dengan sesamanya, dorongan untuk berbakti, dorongan untuk meniru, dan ada juga dorongan untuk menikmati keindahan.<br />Mengutip pandangan A.F.C. Wallace dalam bukunya Culture and Personality, Mas Aboe Dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak, harapan, keinginan, dan emosi seseorang. Kebutuhan tersebut bisa saja positif, dalam arti kebutuhan tersebut dapat dipenuhi secara memuaskan dan bisa pula menjadi negatif apabila kebutuhan tersebut tidak bisa dipenuhi atau tidak memuaskan.<br />Selain itu, dari berbagai kemungkinan kebutuhan manusia, bisa kita kelompokkan ke dalam tiga kebutuhan pokok yaitu: kebutuhan organik individu, kebutuhan psikologis individu, serta kebutuhan organik dan psikologi sesama manusia. Sekali lagi, masing-masing kelompok kebutuhan tersebut bisa saja positif atau bahkan negatif.<br />Khusus mengenai kebutuhan individu dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut:<br />1. Kebutuhan organik individu:<br />a. Kebutuhan organik individu bernilai positif :<br />a) Makan dan minum<br />b) Istirahat dan tidur<br />c) Sex<br />d) Keseimbangan suhu<br />e) Buang hajat<br />f) Bernapas<br />b. Kebutuhan organik individu bernilai negatif.<br />a) Makan dan minum tidak lezat<br />b) Istirahat dan tidur terganggu<br />c) Kegagalan sex<br />d) Ketidak-seimbangan suhu<br />e) Kesulitan buang hajat<br />f) Bernapas sesak.<br /><br />2. Kebutuhan psikologi individu:<br />a. Kebutuhan psikologi individu bernilai positif :<br />a) Pengendoran ketegangan dan bersantai<br />b) Kemesraan dan cinta<br />c) Kepuasan altruistic: kesempatan berbuat baik<br />d) Kepuasan ego<br />e) Kehormatan<br />f) Kepuasan dan kebanggaan mencapai tujuan.<br /><br />2.6 Meraih Cita-cita dan Harapan<br />Cita-cita ideal senantiasa menjadi suluh dalam diri. Cita-cita selalu memicu dan memacu seseorang untuk berbuat yang lebih baik dan lebih baik lagi. Namun, kerap kali cita-cita malah menjerumuskan seseorang ke dalam kehidupan yang tiada arah dan keadaan yang tiada menentu. Kita pun sering terlena dengan cita-cita yang digantungkan ‘di langit’ sehingga memaksa kita untuk senantiasa menengadah terus tanpa menyadari pada apa dan dimana kaki kita berpijak.<br />Pentingnya cita-cita secara filosofis, kehidupan sendiri bermakna keinginan dan cita-cita. Seseorang yang tidak memiliki keinginan dan cita-cita secara maknawi telah meninggal walaupun secara fisik masih berjuntrung. Mungkin, seperti pepatah yang sarkastis “keberadaanya seperti ketiadaannya”. Kehidupan orang yang tidak bercita-cita adalah kematian sebelum waktunya. Sebaliknya, kematian bagi seseorang yang kuat cita-citanya adalah kehidupan yang sesungguhnya. Di pihak lain, secara psikologis, seseorang yang memiliki keinginan dan cita-cita, dalam kesehariannya pasti lebih bersemangat dan bergairah serta selalu mencari celah untuk mendekatkan dirinya pada cita-cita tersebut sehingga hidupnya begitu dinamis dan charming. Maka, tidak salah, untuk mempertahankan hidup, yang harus dipelihara adalah keinginan dan cita-cita.<br />Secara sederhana, kita harus terus memelihara bahkan mentahajudkan atau memperkuat cita-cita. Inilah langkah awal untuk memberi artikulasi pada kehidupan, berapa lama pun sisa umur kita. Bahkan, Rasulullah saw mengisyaratkan, walaupun kiamat akan terjadi esok hari-baik kiamat kecil yaitu datangnya maut maupun kiamat besar yaitu hancurnya alam semesta-kita tetap harus berpikir dan bertindak produktif. Isyarat sang Rasul mulia ini menegaskan bahwa kehidupan manusia di dunia ini hanya merupakan rangkaian awal yang akan memberi dampak nyata pada kehidupan selanjutnya sehingga tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang ada walaupun seper sekian detik yang tersisa. Dari pemahaman itulah akan lahir cita-cita yang diusung untuk menjadikan hidup lebih bermakna. Untuk keseluruhan rangkaian kehidupan yang akan terus berjalan di dunia dan di akhirat kelak tentu cita-cita yang diusul harus lah cita-cita yang memiliki efek panjang terhadap nasib perjalanan sang diri ini hingga menghadap Allah azza wajjala. Kualitas cita-cita menentukan kualitas hidup kita tidak salah memang kita memiliki cita-cita apapun, asal baik tentunya ingin menjadi orang kaya, ingin menjadi ilmuan, ingin menjadi ulama, atau ingin menjadi seorang yang berguna bagi bangsa dan negara, boleh-boleh saja, karena pasti cita-cita tersebut akan menjadi pemicu semangat. Hal lain yang menjadi penentu kualitas cita-cita adalah aspek dimensi kehidupan dunia akhirat. Seseorang yang bercita-cita untuk kesuksesan dunia saja tentu berbeda kualitasnya dengan yang bercita-cita untuk kesuksesan dunia dan akhirat. Perbedaan-perbedaan tersebut akan tampak jelas mulai dari strategi dan teknik menggapi cita-cita hingga perilaku ketika cita-cita tersebut sudah diraih. Lantas, cita-cita apa yang harus kita tanamkan terus? Secara sederhana namun ideal, kalau merujuk kepada janji-janji kita setiap hari sebagai seorang muslim, cita-cita harus selaras dengan ‘sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan bahkan matiku untuk Allah Pencipta dan Pemelihara alam semesta ini’! Inilah cita-cita yang harus terus diusung, bahwa kehidupan kita akan berarti manakala ada dalam rel ibadah dan perjuangan untuk mengajak orang lain agar mengagungkan Allah hingga umat manusia tunduk kepada kekuasaan dan keadilannya.<br />Hidup selalu mengalami perguliran layaknya sebuah roda bundar kadang di atas dan kadang di bawah; kadang ada dalam kemenangan namun tidak menutup kemungkinan ada dalam kekalahan, kadang dalam fix performance, namun tidak aneh jika down under dalam demotivasi dan kesedihan. Itulah dinamika hidup sahabat, yang penting ketika masalah muncul kamu, saya dan kita semua tidak terbuai dengan suasana down under tersebut, palingkan kepada setiap orang dan naudzubillah bahkan menghilangkan semangat ibadah.<br />Semangat dapat hidup dengan melakukan hal-hal yang dapat menghidupkan semangat, seperti:<br />1. Buatlah tulisan yang besar dan mudah dibaca, kemudian simpanlah di tempat strategis di sekeliling kita, supaya kita dapat membaca tulisan tersebut. Isi tulisan ini adalah komitmen diri untuk meraih kesuksesan dalam hidup kita.<br />2. Carilah pasangan yang bisa menjadi sahabat sejati. Dia akan menjadi teman yang mengingatkan kala kita lupa dan akan menjadi teman yang memberikan motivasi kala semangat sedang turun. Bagi kamu yang sudah menikah, berbahagialah karena istri kamu atau suami kamu menjadi sahabat sejati, jadikan dia sebagai partner dalam menjalankan visi dan misi hidup. Carilah teman yang kira-kira bisa diajak berteman dan bersinergi, teman sekelas, teman sekampus, teman sekerja dan sebagainya. Penyusun percaya semuanya akan menemukan teman yang cocok. Indah sekali persahabatan yang dibumbui dengan saling mengingatkan dan saling menasehati. Jika kita sedang sedih dia bisa menghibur, dan jika kita sedang gembira dia akan mengingatkan, supaya kegembiraan itu tidak membuat kita lupa diri.<br />3. Merenung sejenak, adakalanya manusia menemui kejenuhan, baik kejenuhan fisik maupun kejenuhan pikiran. Jika hal ini terjadi, kita harus merelakan waktu kita sejenak untuk merenungkan apa yang sudah dilakukan dengan apa yang akan dilakukan dengan sedikit waktu saja, cukup untuk menyegarkan fisik dan pikiran kita, dan tentunya semangat berkarya akan kembali bergelora dalam jiwa kita.<br />4. Membaca buku kesuksesan para tokoh terkemuka. Luar biasa hasilnya, jika kita diupgrade terus bacaan tentang orang-orang sukses. Biasanya buku jenis ini adalah biografi atau autobiografi. Agar kita tidak malas membacanya, kita tulis inti atau motto orang-orang sukses. Sempatkan untuk membaca secara utuh buku tersebut, tulislah pokok-pokok pemikirannya, tuangkan dalam buku saku yang mudah dibawa dan dibaca, dan kalau memungkinkan, tulis dan buat poster. Insya Allah setiap semangat kita menurun, dengan melihat dan membaca motto tersebut, semangat akan terus bergelora.<br />5. Berserilah selalu, ingatlah, bahwa kita hidup di tengah masyarakat yang sangat mempengaruhi segala sikap dan tindakan kita. Demikian pula, jika sikap kita menyenangkan, maka kita akan menjadi penyejuk dan motivator bagi yang lainnya.<br />6. Terbiasalah dengan sikap positif atau berpikir positif. Setiap masalah yang selalu ada dan acap kali membuat kita demotivasi, namun salah satu sebabnya adalah terkadang kita tidak siap dengan masalah itu, sudah terlanjur berpikir lain-lain, su-udzan bahkan berspekulasi dengan pemikiran yang tidak seharusnya dilakukan.<br /><br />Tips untuk menggapai cita-cita<br />1. Ketahuilah apa bakat yang kita miliki.<br />Bagaimana cara mengetahui bakat kita, keinginan kita, cukup dengan dengarkan kata hati. Selain itu perhatikan juga mimpi dan pikiran yang spontan yang keluar saat kita tidak mengerjakan apa-apa (melamun).<br />2. Jangan terjebak apriori.<br />3. Tahu cara memilih.<br />4. Bersikap terbuka.<br />5. Punya keyakinan.<br />6. Berhenti menyalahkan diri sendiri.<br />7. Berani ambil resiko.<br /><br />Beberapa petunjuk dalam menggapai cita-cita:<br />1. Carilah rezeki di sisi Allah, karena Allah-lah yang menciptakan manusia dan Allah-lah yang memberi rezeki kepada mereka.<br />2. Beribadahlah kepada Allah.<br />3. Bersyukurlah kepada-Nya.<br /><br />Problema remaja dalam meraih cita-cita :<br />Kelahiran kita di dunia ini memiliki sebuah tahap-tahap keberhasilan, mulai dari kecil sampai detik ini kita masih dalam tahap-tahap tersebut. Sebagai remaja yang masih panjang perjalanan hidupnya kita harus menanggapinya dengan sabar, optimis, dan masalah-masalah pun harus teratasi. Kita semua pasti memiliki sebuah cita-cita yang ingin kita wujudkan dan untuk mewujudkannya, itu semua butuh proses dan kesiapan yang besar. Maka dari itu kita harus memiliki pendidikan dan kebudayaan.<br />Untuk menjalani sebuah cita-cita pasti ada problematikanya yang sangat membebani, yaitu:<br />1. Ketidakmatangan intelektual dan emosional.<br />2. Tidak mampu berprestasi dan membanggakan prestasi orang tua.<br />3. Solidaritas terlalu berlebihan.<br />4. Lebih mengandalkan otot daripada akal<br />Maka dari itu untuk melewati beban ini kita harus bisa mengatasinya dengan baik. Langkah-langkah dalam mengatasi hambatan yaitu:<br />1. Berdoalah kepada Allah lalu tulislah tujuan kita secara terperinci.<br />2. Tulislah kesenjangan antara tujuan dan keadaan hambatan.<br />3. Tulislah perencanaan apa yang bisa kita lakukan.<br />4. Jalan keluar untuk mengatasi kesenjangan hambatan keadaan yang berkaitan waktu, jadwal, dan tindakan.<br />5. Pilih solusi terbaik yang sesuai dan nyaman dalam membuat tindakan menuju cita-cita dan kesuksesan.<br />Maka dari itu kita harus memperhatikan pendidikan, kebudayaan, dan cara kita mengatasi masalah dalam meraih cita-cita.<br /><br />2.7 Menanggulangi Kegagalan dalam Meraih Cita-cita dan Harapan<br />Dalam meraih cita-cita dan harapan, tentunya tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Dan keadaan dimana kita tidak dapat meraih apa yang kita cita-citakan dan kita harapkan, maka hal ini dapat disebut dengan kegagalan. Dan orang yang gagal, cenderung merasa cemas.<br />Padahal, jika rasa cemas selalu diikuti oleh pemecahan masalah maka asosiasi yang kuat akan terjadi.<br />Mudah-mudahan, setelah cukup berlatih pemecahan masalah akan terjadi dengan sendirinya. Rasa cemas tidak lagi diikuti rasa cemas yang lebih besar melainkan mulai diikuti dengan tahap pertama pemecahan masalah tanpa banyak upaya mental. Setelah beberapa bulan, asosiasi yang ada antara rasa cemas dan ketegangan akan lenyap dan digantikan dengan asosiasi yang jauh lebih berguna antara rasa cemas dan pemecahan masalah, dengan kata lain kita berhasil menghilangkan kebiasaan yang buruk dan menggantikannya dengan yang baik.<br />a. Pikiran Negatif<br />Kita telah mengetahui bahwa kaum pencemas cenderung melihat segala hal dari segi negatif. Rasa cemas membuat orang berpikir negatif atau berpikiran negatif membuat orang merasa cemas. Jika kita selalu merasa cemas akan adanya hasil yang buruk maka masa yang akan datang selalu akan tampak muram. Jika merasa tidak ada hal positif yang dapat diharapkan, kita merasa sulit untuk berpikir secara positif tentang diri kita sendiri.<br />b. Pikiran Negatif dan Pemecahan Masalahnya<br />Gaya berpikir negatif dapat merupakan suatu penghambat ketika kita berusaha mempelajari suatu keterampilan yang baru. Kita harus belajar dari kesalahan dalam upaya memecahkan masalah untuk pertama kali. Jika kita menganggap upaya awal ini sebagai “kegagalan” maka akan lebih mdah menyerah. Tentu saja, “kegagalan” dapat merupakan kekecewaan yang mendalam. Namun, jika kita terlalu cepat putus asa, kita tidak memberi kesempatan untuk meningkatkan keterampilan. Kita kerapkali berlatih. Buatlah garis pemisah antara yang jelas dalam pikiran kita antara langkah mundur dan kegagalan. Jika kita belum dapat memecahkan suatu masalah tertentu apakah pada tempatnya dan jika kita menganggap usaha kita itu “gagal” jauh lebih bermanfaat untuk melihat kesulitan awal sebagai “langkah mundur sementara” maka kita mungkin lebih mudah berusaha lagi. Kata melangkah mundur jauh lebih positif daripada kata kegagalan. Setelah melangkah mundur kita mungkin menemukan bahwa strategi penanggulangan yang kita pilih selanjutnya akan lebih berhasil.<br />c. Pikiran Hitam dan Putih<br />Seorang pemikir hitam dan putih melihat segala sesuatu dari segi “semua atau tidak sama sekali”. Sesuatu harus baik atau buruk secara total. Pemecahan masalah harus dicapai memenuhi tolak ukur yang tinggi. Kalau tidak hal ini tidak ada artinya. Pemecahan masalah mungkin tidak memecahkan seluruh masalah kita, melainkan mungkin lebih mendekatkan kita pada penyelesaian masalah. Jika kita menolak pemecahan masalah karena hasilnya tidak segera tampak, maka kita mungkin gagal melihat bagaimana penanganan masalah kita. Dan sesungguhnya tidak mendekatkan kita pada kehidupan yang kurang dipenuhi rasa cemas.<br />Jika kita cenderung berpikir hitam dan putih. Ingatlah untuk melawan diri sendiri. Apakah jenis pikiran negatif ini benar? Jika tidak dapat memecahkan masalah secara sempurna, apakah berarti tidak ada manfaat lain? Maka sebaliknya memecahkan masalah secara bertahap.<br />d. Kesimpulan Umum<br />Penyimpulan umum adalah mengambil keputusan secara pukul rata berdasarkan satu peristiwa. Seringkali kita melakukannya dengan membuat hubungan yang salah. Jika kita memperkirakan telah mengambil kesimpulan secara umum, kita harus bersiap-siap untuk melawan pikiran kita. Pemecahan masalah tidak berhasil sebaik yang saya perkirakan. Mungkin saya harus santai dan mencobanya lagi kelak.<br />e. Menyalahkan Diri Sendiri<br />Bila sesuatu berjalan tidak semestinya seringkali kita menyalahkan diri sendiri. Mungkin hal ini terjadi karena mudah dilakukan. Manusia selalu berusaha mencari sebab mengapa hal demikian terjadi. Jika sesuatu berjalan tidak semestinya dan tidak ada alasan yang kuat, maka kita akan mencari seseorang untuk dijadikan kambing hitam. Jika tidak ada yang dapat disalahkan, seringkali kita menyalahkan diri sendiri.<br />Jika kita tidak dapat memecahkan masalah kegagalan kita secara efisien, janganlah mengambil kesimpulan bahwa kita selalu malas atau lalai. Namun, evaluasi demikian mungkin tidak benar. Jika kita seorang pemikir negatif, jauh lebih mungkin jika kita menyalahkan diri karena telah melangkah mundur, sebab itulah yang biasa kita lakukan.<br />Jika kita merasa bahwa kita bukan seorang pemecah masalah yang berhasil, cobalah cari penyebabnya. Mungkin kita kurang berusaha dengan sungguh-sungguh, namun kurangnya komitmen ini mungkin disebabkan masalah lain. Pemecahan masalah melibatkan sejumlah keterampilan.<br />Jika kita kadang-kadang melakukan kesalahan dalam meraih cita-cita dan harapan, berarti kita perlu lebih banyak berlatih. Hilangkan kebiasaan memaki diri sendiri dengan kata-kata “bodoh” atau “goblog”, menghargai diri sendiri sangatlah penting dalam hal ini.<br />f. Meramalkan Masa yang akan Datang<br />Sepanjang waktu kita sering membuat ramalan, meskipn kita mungkin tidak menganggapnya sebagai ramalan. Jika kita seorang pemikir negatif, maka kebanyakan ramalan lebih menyukai hasil yang negatif. Di samping itu, kita akan memiliki kecenderungan menganggap ramalan negatif ini sebagai suatu kenyataan.<br />Jika kita telah meramalkan bahwa “Pemecahan masalah tidak akan menghilangkan rasa cemas Anda” maka tantanglah ramalan tersebut.<br />Dan ”kemampuan membaca pikiran”, hal ini terjadi bilamana kita meramalkan apa yang dipikirkan orang lain dan bagaimana mereka akan berkreasi. Seperti halnya meramalkan masa yang akan datang, kita tahu bahwa beberapa hal lebih mungkin terjadi daripada yang lain. Jika kita memiliki kecenderungan memikirkan hal yang terburuk, maka cobalah selalu mencari bukti pro dan kontra ramalan kita.<br />g. Mengecilkan Keberhasilan<br />Janganlah mengecilkan keberhasilan kita. Jika kita memecahkan satu masalah, maka kita berhasil. Itu berarti kita dapat memecahkan masalah lain dan yang menyusul kemudian. Semakin banyak masalah yang kita pecahkan, semakin kurang rasa cemas kita. Kita dapat menghilangkan kebiasaan mengecilkan keberhasilan kita dengan menghargai diri kita sendiri.<br />Dari uraian sebelumnya, sudah saatnya kita mulai menyusun rencana untuk setiap hal dalam hidup kita. Manusia hidup tanpa rencana ibarat sebuah air yang terkadang memaksanya jatuh ke jurang yanga dalam. Saatnya merencanakan hidup kita, karena setiap makhluk berhak menentukan jalan hidupnya sendiri. Jangan biarkan diri kita menjadi manusia-manusia tanpa kompas yang terombang-ambing di tengan lautan. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi?Heriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-85995144750199708232011-06-13T09:23:00.000-07:002011-06-13T14:31:17.844-07:00Soal PKn semerter genap FKIP UNLAMReg A<br />Kelompok 1<br />1. Salah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehhidupan, merupakan pengertian dari …<br />a. Ideologi<br />b. Asas<br /> Filsafat<br />c. Filsof<br />d. Epistemologi<br /><br />2. Pengertian dari nilai material adalah …<br /> Segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas<br />a. Segala sesuatu yang berguna bagi rohani<br />b. Segala sesuatu yang bersumber pada unsure perasaan<br />c. Segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk menciptakan demokrasi<br />d. Nilai yang bersumber pada kehendak manusia<br /><br />3. Pancasila memberikan jaminan dalam mencapai tujuan ideal bagi kehidupan manusia merupakan pengertian dari dimensi …<br />a. Realitas <br /><span style="font-weight:bold;"> Ideal</span><br />b. Fleksibilitas<br />c. Nasioanal<br />d. Kongkret<br /><br />4. Nilai instrumental adalah …<br /> Nilai pendukung utama dari nilai dasar pancasila<br />a. Nilai yang ada dalam pancasila<br />b. Nilai yang harus ada pada stiap penyelenggara Negara<br />c. Nilai yan berkembang seiring perkembangan zaman<br />d. Nilai dari representasi dari nilai atau norma dalm masyarakat<br /><br />5. Ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah …<br />a. Ideologi Marxisme<br />b. Ideologi Leninisme<br />c. Ideologi komunisme<br />d. Ideologi liberalisme<br /> Ideologi Pancasila<br /><br />6. Dalam kehidupan global, pancasila dihadapkan pada tantangan massa depan sebagai …<br />a. Ideologi liberalisme<br />b. Ideologi Marxisme<br />c. Ideologi tertutup<br /> Ideologi terbuka<br />d. Ideologi nasioanalis<br /><br />7. Berikut termasuk funngsi filsafat, kecuali …<br />a. Mengajak manusia berskap arif dan berwawasan luas<br /> Membentuk sikap anti interaksi global<br />b. Membentuk pengalaman kehidaupan seseorang secara lebih kreatif<br />c. Membentuk sikap kritis seseorang dalam menhadapi permasalahan<br />d. Menciptakan analisis kritis yang komprehensif dan sintetis bagi mahasiswa dan ilmuan<br /><br />8. Rumusan piagam Jakarta, hamper sama dengan rumusan pancasila dalam pembukaan UUD 1945. Rumusan piadam Jakarta dibentuk pada tanggal …<br />a. 10 november 1945<br />b. 17 agustus 1945<br /> 22 juni 1945<br />c. 32 juni 1945<br />d. 24 juli 1945<br /><br />9. Pengertian dari kausa formalis adalah …<br /> Dasar penetapan formal keberadaan objek pada kedudukan fundamental dimana materi tersebut ditetapkan<br />a. Dasar yang berhubungan dengan materi atau bahan tentang objek yang menjadi tolak piker<br />b. Rumusan objek materi yang sederhana, singkat, jelas, dan mudah dimengerti<br />c. Objek filsafat yang diyakini kebenarannya mampu mengantarkan tujuan hidup masyarakat Indonesia <br />d. Objek kritis yang bersifat komprehensif dan sintetis.<br /><br />10. Ideologi yang dalam eksistensinya memiliki unsur yang fleksibilitas yang menyesuaikan diri terhadap pengaruh dari perkembangan dan pertumbuhan masyarakat pendukungnya adalah …<br /> Ideologi liberalisme<br />a. Ideologi Marxisme<br />b. Ideologi tertutup<br />c. Ideologi terbuka<br />d. Ideologi nasioanalis<br /><br />Kelompok 2<br />Soal Pilihan Ganda<br /><br />1. Kata identitas berasl dari bahasa inggris identity yang berarti , kecuali . . .<br />a. Ciri-ciri<br />b. Jati diri<br />c. Tanda-tanda<br />d. Berbeda dengan yang lain<br /> Kebangsaan <br /><br />2. Menunjukkan keterikatan yang didasarkan pada hubungan biologis dan tempat, merupakan sumber identitas dari nilai . . . <br />a. Sakral<br />b. Personal<br /> Primordial<br />c. Sipil<br />d. vital<br /><br />3. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia pada tanggal . . . <br /> 28 Oktober 1928<br />a. 28 Oktober 1945<br />b. 18 Agustus 1958<br />c. 17 Agustus 1945<br />d. 30 Mei 1945<br /><br />4. Bahasa Indonesia yang telah diakui sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional Bangsa Indonesia dalam UUD 1945 pasal. . . <br />a. 33<br />b. 34<br />c. 35<br /> 36<br />d. 37<br /><br />5. Penetapan bendera Merah Putih sebagai bendera Negara Inndonesia sesuai dengan pasal . . .<br /> 35 UUD 1945<br />a. 33 UUD 1945<br />b. 36 UUD 1945<br />c. 32 UUD 1945<br />d. 34 UUD 1945<br /><br />6. Penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1958 . . .<br />a. No. 43 Tahun 1958<br /> No. 44 Tahun 1958<br />b. No. 45 Tahun 1958<br />c. No. 46 Tahun 1958<br />d. No. 42 Tahun 1958<br />7. Lambang bintang pada Garuda Pancasila mengartikan . . .<br /> Ketuhanan Yang Maha Esa<br />a. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab<br />b. Persatuan Indonesia<br />c. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan<br />d. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia<br /><br />8. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dilambangkan . . . pada Garuda Pancasila.<br />a. Bintang<br /> Kapas<br />b. Rantai <br />c. Kepala Benteng<br />d. Pohon Beringin<br /><br />9. Konsep Pancasila sebagai identitas nasional menurut Supriatnoko, kecuali . . . <br />a. Integralistik<br />b. Harmoni dan keselarasan<br />c. Kekeluargaan dan gotong-royong<br /> Non-pluralistik<br />d. Kerakyatan <br /><br />10. Kondisi yang menggambarkan terpenuhinya kebutuhan kehidupan individu atau keluarga dalam pergaulan kehidupan sehari-hari, merupakan nilai dari . . . <br />a. Keimanan <br />b. Kerakyatan<br /> Kesejahteraan<br />c. Mufakat<br />d. Keadilan<br /><br />Kelompok 3<br />1. Suatu zona batas laut yang menyebutkan bahwa suatu negara pantai boleh mengeksploitasi dan mengolah sumber daya alam didalamnya dengan persyaratan harus membagikan keuntungan kepada masyarakat internasional, disebut...<br />a. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)<br /> Landas Benua<br />b. Zona Tambahan<br />c. Landas Kontinen (Continental Self)<br />d. Laut Teritorial<br /><br />2. Negara diartikan sebagi suatu masyarakat yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah, merupakan pengertian negara menurut...<br />a. Karl Marx<br />b. Hegel<br />c. Miriam Budiarjo<br />d. Rogert H. Soltau<br /> Max Weber<br /><br />3. Contoh daerah ekstrateritorial di indonesia adalah ...<br />a. Kapal indonesia berlayar di indonesia<br />b. Pulau-pulau kecil di negara indonesia<br />c. Pulau-pulau yang belum ada penghuninya<br />d. Kantor dan halaman kedutaan USA di indonesia<br /> Kantor dan halaman kedutaan indonesia di USA<br />4. Faktor yang membedakan laut teritorial dengan zona ekonomi eksklusif adalah...<br /><br />a. Luas atau sempitnya wilayah laut suatu negara<br />b. Penuh atau tidaknya kedaulatan di wilayah laut<br /> Bebas atau tidaknya kapal asing untuk berlayar<br />c. Dapat atau tidaknya kekayaan laut diambil<br />d. Penting atau tidaknya kekayaan dilaut negara<br /><br />5. Negara kesatuan sistem desentralisasi yaitu,..<br />a. Pemerintahan pusat memberikan tugas kepada daerah untuk melaksanakn program dari pusat.<br /> Pemerintah daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangga sendiri<br />b. Pemerintah daerah tidak diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangga ssendiri<br />c. Pemerintah daerah menetukan sendiri sistem poltik tanpa memperhatikan pemerintah pusat.<br />d. Pemerintah pusat memberlakukan suatu undang-undang khusus bagi pemerintah daerah.<br /><br />6. Bunyi Pasal 1 ayat 1 yang menyinggung mengenai bentuk dari sistem kenegaraan kesatuan Republik Indonesia adalah...<br />o Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik.<br />a. Indonesia merupakan menganut system kesatuan Negara yang berdasarkan pada sistem machsstaat.<br />b. Indonesia menganut system pemerintahan demokrasi.<br />c. Indonesia adalah Negara yang dalam bentuk kedaulatan.<br />d. Indonesia adalah Negara dalam bentuk Negara hukum.<br /><br />7. Berdasarkan hasil amandemen UUD 1945, diberikan sejumlah kekuasaan dan kewenangan kepada presiden tanpa harus mendapatkan persetujuan dari DPR. Berikut kewenangan dari persiden, kecuali...<br />a. Menjalankan kekuasaan pemereintahan [pasal 4 ( ayat 1)]<br />b. Mengajukan RUU kepada DPR [pasal 5(ayat 1)]<br /> Memberikan amnesti,abolisi dan rehabilitasi [pasal 14 (ayat 2)]<br />c. Mengangkat dan memberhentkan menteri [pasal 17]<br />d. Memberi gelar,tanda jasa, dan lain lain tanda kehormatan [pasal 15]<br /><br />8. Kedudukan Presiden menurut UUDS 1950 adalah…..<br />a. Di bawah parlemen.<br />b. Sejajar dengan menteri<br /> Tidak dapat diganggu gugat<br />c. Mendataris MPRS<br />d. Sebagi mitra eksekutif.<br /><br />9. Kelemahan terbesar dalam pelaksanaan sistem pemerintahan Orde Baru adalah…<br />a. Jaminan hukum terhadap hak asasi manusia.<br />b. Pembangunan fisik bejalan secara lambat.<br />c. Harga bahan kebutuhan pokok melambung tinggi.<br /> Praktik KKN merajalela dikalangan pejabat.<br />e. Adanya unjuk rasa menuntut pergantian sistem pemerintahan.<br /><br />10. Menurut UUDS 1950, Menteri bertanggung jawab kepada…..<br />o Presiden.<br />b. Dewan Mentri.<br />c. DPRS.<br />d. Rakyat.<br />e. Kabinet.<br /><br /><br /><br />Kelompok 4<br />1. Keseluruhan peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara pemerintahan diselenggarakan dalam masyarakat disebut ….<br />a. UUD<br />b. Pancasila<br />c. Machts Staat<br />d. Konvensi<br /> Konstitusi<br /><br />2. Aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, disebut ….<br />a. Kebiasaan<br />b. Traktat<br />c. Doktrin<br /> Konvensi<br />d. Yurisprudensi<br /><br />3. Fungsi pokok konstitusi adalah ….<br />a. Menjamin rakyat beraktivitas<br />b. Mengatur kehidupan bermasyarakat<br /> Membatasai kekuasaan pemerintah<br />c. Memberi kebebasan warga negara<br />d. Mengendalikan pemerintahan<br /><br />4. Pada alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 termuat asas politik negara yaitu ….<br />a. Pancasila sebagai asas tunggal<br /> Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat<br />b. Negara berdasar atas sistem konstitusi<br />c. Politik luar negeri yang bebas aktif<br />d. Negara yang berdasar atas hukum <br /><br /><br />5. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar merupakan wewenang dan tugas dari ….<br /> Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)<br />a. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)<br />b. Dewan perwakilan Daerah (DPD)<br />c. Mahkamah Konstitusi (MK)<br />d. Komisi Yudisial (KY)<br /><br />6. Hak anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPR) untuk bertanya atau meminta penjelasan atau pertanggungjawaban kepada pemerintah mengenai sesuatu hal yang biasanya secara lisan adalah ….<br /> Hak interpelasi<br />a. Hak inisiatif<br />b. Hak angket<br />c. Hak bertanya<br />d. Hak petisi<br /><br />7. Di bawah ini yang merupakan badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, kecuali ….<br />a. Peradilan Umum<br /> Peradilan Hukum<br />b. Peradilan Agama<br />c. Peradilan Militer<br />d. Peradilan Tata Usaha Negara<br /><br />8. Undang-Undang Dasar 1945 telah diamandemenkan sebanyak ….<br />a. 2 kali<br />b. 3 kali<br /> 4 kali<br />c. 5 kali<br />d. 6 kali<br /><br />9. Di bawah ini yang temasuk Lembaga Legislatif di Indonesia antara lain ….<br />a. MA, MK, dan KY<br />b. MPR, DPR, dan DPD<br />c. Presiden dan wakil presiden<br /> Presiden dan menteri-menterinya<br />d. DPR dan DPD<br /><br />10. Mengatur angkatan bersenjata, menyelenggarakan perang, serta keamanan dan pertahanan negara merupakan salah satu kekuasaan eksekutif di bidang ….<br />a. Diplomatik<br />b. Administratif<br />c. Yudikatif<br />d. Legislatif<br /> Militer<br /><br />Kelompok 5<br />1. Di bawah ini yang termasuk dalam prinsip-prinsip demokrasi adalah....<br />a. Jaminan HAM dan keadilan<br />b. Kebebasan dan persamaan<br />c. Kebebasan dan kedaulatan<br /> Kedaulatan rakyat dan jaminan HAM<br />d. Kebebasan, persamaan, dan kedaulatan rakyat<br />2. Apabila dibandingkan dengan sistem demokrasi yang lain, Demokrasi Pancasila mempunyai ciri khas yaitu....<br /> Lebih mengutamakan musyawarah mufakat<br />a. Memberikan perlindungan semua hak-hak politik<br />b. Musyawarah mufakat menjadi tolak ukur keputusan<br />c. Menjamin kebebasan dan hak yang betanggung jawab<br />d. Mufakat menjadi keharusan dalam bermusyawarah<br />3. Salah satu contoh peran serta masyarakat untuk mengeluarkan pendapat dalam Demokrasi Pancasila adalah....<br />a. Patuh dan disiplin terhadap aturan<br />b. Menjadi saksi dalam sidang di pengadilan<br /> Memberikan suara dalam pemilu<br />c. Ikut serta dalam pembangunan<br />d. Menjadi warga negara yang baik<br />4. Ciri utama dari masyarakat madani adalah....<br />a. Pemerintah selalu turut campur terhadap segala aspek kehidupan<br /> Masyarakat yang mandiri dan tidak begitu tergantung pada pemerintah<br />b. Rendahnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik<br />c. Maraknya tindakan kolusi, korupsi, dan nepotisme<br />d. Militer berpartisipasi dalam politik<br />5. Pengangkatan Presiden Ir.Soekarno sebagai presiden seumur hidup adalah tindakan yang inkostitusional yang bertentangan dengan UUD 1945<br />Ini adalah ciri dari sejarah perkembangan demokrasi di Indonesia pada periode....<br />a. Periode 1945-1949<br />b. Periode 1950-1959<br /> Periode 1959-1965<br />c. Periode 1966-1998<br />d. Periode 1999-sekarang<br />6. Sekelompok orang dalam sebuah wadah organisasi yang didasarkan pada kriteria profesionalitas dan keilmuwan disebut....<br />a. Partai politik<br />b. Kelompok parlemen<br />c. Kelompok gerakan<br /> Kelompok penekan<br />d. Kelompok ilmuwan<br />7. Yang bukan merupakan ciri sistem pemerintahan parlementer adalah....<br />a. Badan legislatif dipilih langsung oleh rakyat<br />b. Anggota legislatif terdiri atas orang-orang partai politik yang memenangkan pemilu<br />c. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen<br />d. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan<br /> Kabinet bertanggung jawab kepada presiden<br />8. Negara pelopor dalam sistem pemerintahan presidensial adalah....<br />a. Inggris<br /> Amerika Serikat<br />b. Jerman<br />c. Jepang<br />d. Prancis<br />9. Apabila pertanggung jawaban pemerintah terletak pada kabinet atau Dewan Menteri maka disebut demokrasi dengan sistem....<br /> Parlementer<br />a. Kabinet<br />b. Ministrial<br />c. Dewan menteri<br />d. Presidensial<br />10. Paham demokarsi yang didasarkan pada kebebasan atau individualisme disebut....<br />a. Demokrasi rakyat<br />b. Demokrasi formal<br />c. Demokrasi material<br />d. Demokrasi gabungan<br /> Demokrasi liberal<br /><br />Kelompok 6<br />1. Hak Asasi Manusia menyangkut hak hidup, hak kemerdekaan, dan hak memiliki sesuatu tidak boleh diganggu gugat, karena.....<br />a. Sudah dibawa sejak manusia lahir<br />b. Bersifat sangat pribadi dan ekslusif<br />c. Diturunkan dari orang tua kandung<br /> Dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan<br />d. Merupakan eksistensi manusia bermartabat<br />2. Pendapat yang menyatakan bahwa Hak Asasi Manusia “ merupakan hak yang melekat dengan kemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak itu mustahil hidup sebagai manusia “ adalah....<br /> Komisi HAM PBB<br />a. John Locke<br />b. Kuntjoro Poerbopranoto<br />c. UU No. 39 Tahun 1999<br />d. Keppres No. 181 Tahun 1998<br />3. Undang-undang yang mengatur tentang Pengadilan HAM adalah... .<br />a. Undang-undang No. 22 Tahun 1999<br />b. Undang-undang No. 39 Tahun 1999<br />c. Undang-undang No. 32 Tahun 2004<br />d. Undang-undang No. 33 Tahun 2004<br /> Undang-undang No. 26 Tahun 2000<br />4. Hak-hak asasi politik (political rights) mencakup hal-hal berikut, kecuali....<br />a. Ikut serta dalam pemerintahan<br />b. Mendirikan suatu partai politik<br />c. Ikut memilih dalam kegiatan pemilu<br /> Memimpin unjuk rasa ke gedung DPRD<br />d. Dipilih dalam suatu kegiatan pemilu<br />5. Salah satu tantangan nyata bagi bangsa Indonesia dalam penegakan HAM, yaitu masih terdapatnya “ kejahatan terhadap kemanusiaan “, yaitu berupa....<br />a. Membunuh anggota kelompok<br />b. Membuat menderita kelompok tertentu<br />c. Memindahkan paksa kelompok tertentu<br /> Pemindahan penduduk secara paksa<br />d. Memindahkan secara paksa anak-anak<br />6. Seperangkat hak yang melekat pada hakekatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Pengertian ini tercantum pada.... <br />a. Pasal 1 UU No. 26 Tahun 2000<br />b. Pasal 1 UU No. 9 Tahun 1998<br /> Pasal 1 UU No. 39 Tahun 1999<br />c. Pasal 1 UU No. 5 Tahun 1998<br />d. Pasal 1 UU No. 29 Tahun 1995<br />7. Pernyataan tentang hak asasi manusia oleh PBB yang dikenal sebagai<br />Universal Declaration of Human Right ditetapkan pada tanggal... .<br />a. 24 Oktober 1945<br />b. 10 November 1945<br />c. 30 September 1945<br /> 10 Desember 1948<br />d. 1 Oktober 1965<br />8. Contoh pelanggaran HAM berat adalah ... .<br />a. Penipuan<br />b. Pencurian<br /> Perbudakan<br />d. Pemalsuan dokumen<br />e. Minum minuman keras<br />9. Contoh pelanggaran hak asasi manusia di lingkungan keluarga adalah... .<br /> Pembantu diperlakukan semaunya<br />b. Pembantu dianggap keluarga sendiri<br />c. Pembantu diperlakukan secara tegas<br />d. Pembantu diperlakukan secara manusiawi<br />e. Pembantu diberikan waktu libur kerja<br />10. Penegakan Hak Asasi Manusia akan berjalan dengan baik apabila setiap warga negara berusaha….<br />a. Memukul seseorang<br /> Menghargai dan menghormati hak orang lain<br />c. Membuat kekacauan<br />d. Menipu orang lain<br />e. Mengganggu kehidupan seseorang<br /><br /><br /><br />Kelompok 7<br />1. Kewarganegaraan seseorang yang ditentukan berdasarkan tempat kelahiran dinamakan asas …<br /> Ius soli<br />a. Ius sanguinis<br />b. Legalitas<br />c. Oportunitas<br />d. Ius gentium<br />2. Seorang warga negara menolak untuk diikutsertakan dalam program KB. Hal ini merupakan contoh peranan warga negara yang bersifat …<br />a. Aktif<br />b. Pasif<br /> Negatif<br />c. Positif<br />d. Reaktif <br />3. Kewajiban warga negara untuk taat pada peraturan lalu lintas merupakan contoh kewajiban warga negara di bidang …<br />a. Politik<br /> Hukum<br />b. Ekonomi<br />c. Sosial<br />d. Pertahanan <br />4. Diantara beberapa sebab dibawah ini, yang menyebabkan seorang warga negara kehilangan kewarganegaraannya, antara lain …<br />a. Mempunyai surat bukti kewarganegaraan<br />b. Diangkat sebagai anak angkat oleh warga negara Indonesia<br />c. Seorang perempuan warga negara Indonesia menikah dengan warga negara pulau Bali<br />d. Tugas dinas resmi ke Turki<br /> Anak yang diangkat dengan sah oleh orang asing sebagai anaknya saat berusia 5 tahun. <br />5. Pewarganegaraan adalah …<br /> Cara atau upaya orang dalam memperoleh status sebagai warga negara suatu negara<br />a. Cara atau upaya orang dalam memperoleh status warga negara taat hukum<br />b. Cara atau upaya orang dalam meraih kemerdekaan<br />c. Cara atau upaya orang dalam membangun sebuah negara<br />d. Cara atau uapaya orang untuk menciptakan suatu undang-undang kewarganegaraan<br />6. Dalam pasal berapakah terdapat ketentuan siapa-siapa yang berhak menjadi warga negara Indonesia …<br />a. Pasal 27 UUD 1945<br />b. Pasal 3 ayat (2) UUD 1945<br /> Pasal 26 UUD 1945<br />c. Pasal 21 ayat (1) UUD 1945<br />d. Pasal 39 UUD 1945<br />7. Berkaitan dengan asas kewarganegaraan, maka dalam suatu negara terdapat dua stelsel kewarganegaraan, yaitu …<br />a. Negatif dan positif<br />b. Aktif dan reaktif<br />c. Positif dan pasif<br /> Aktif dan pasif<br />d. Aktif dan negatif<br />8. Sangunis berasal dari kata sanguis yang artinya …<br />a. Negeri<br /> Darah<br />b. Tanah<br />c. Lahir<br />d. Keturunan <br />9. Orang yang tidak memiliki kewarganegaraan disebut …<br />a. Citizen<br />b. Bipartride<br />c. Warga<br />d. Adopter<br /> Apartride <br />10. Kewarganegaraan Republik Indonesia ialah segala jenis hubungan antara orang dengan negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Kewarganegaraan menunjukkan hubungan atau pertalian hukum antar orang sebagai warga negara dengan negara yang menghasilkan akibat hukum, yaitu adanya hak dan kewajiban warag negara ataupun negara. Penjelasan tersebut tercantum dalam …<br />a. Pasal II Peraturan Penutup Undang – Undang No. 62 Tahun 1968<br />b. Pasal II Peraturan Penutup Undang – Undang No. 26 Tahun 1958<br />c. Pasal II Peraturan Penutup Undang – Undang No. 63 Tahun 1978<br /> Pasal II Peraturan Penutup Undang – Undang No. 62 Tahun 1958<br />d. Pasal II Peraturan Penutup Undang – Undang No. 54 Tahun 1968<br /><br />Kelompok 8<br />1. Sistem politik dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik suatu negara yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak kepada sistem politik suatu Negara, merupakan arti dari…<br />a. geografi<br />b. geostrategi<br /> geopolitik<br />d. konstitusi <br />e. Archipelago<br /><br />2. Pencipta sebutan Indonesia yang pertama kali adalah…<br /> J.R Logan<br />b. Aristoteles<br />c. Meriam Budiardjo<br />d. John Crawford<br />e. Michael Palalegous<br /><br />3. Penyelengaraan negara kesatuan Republik Indonesia sebagai sistem kehidupan nasional bersumber dan bermuara pada…<br />a. pancasila<br />b. pembukaan UUD 1945<br />c. nilai-nilai dasar<br />d. landasan hukum<br /> konstitusi UUD 1945<br /><br /><br />4. Geopolitik bangsa Indonesia tertuang dalam sila Pancasila ke…<br />a. 3 dan 4<br /> b. 1 dan 2<br />c. 1 dan 5<br />d. 2 dan 3<br />e. 2 dan 5<br /><br />5. Dalam hubungan internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham nasionalisme dan menolak paham…<br /> chauvisme<br />b. liberlisme<br />c. komunisme<br />d. universal<br />e. Pancasila<br /><br />6. Asas kesatuan sosial budaya di Indonesia yaitu…<br />a. Bersatu kita teguh<br />b. Persatuan Indonesia<br />c. Kekeluargaan<br /> Bhineka Tunggal Ika<br />e. Sosial demokrasi<br /><br />7. Salah satu isi wawasan Nusantara adalah…<br />a. pandangan hidup<br />b. landasan negara<br />c. pedoman hidup<br /> cita-cita bangsa Indonesia<br />e. tujuan nasional<br /><br />8. Konsep wawasan Nusantara berpangkal pada dasar sila…<br />a. Persatuan dan Kesatuan<br />b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab<br />c. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia<br />d. Kerakyatan Yang Dapimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan<br /> Ketuhanan yang Maha Esa<br /><br />9. Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terdiri dari sekitar … pulau<br />a. 19.511<br />b. 17. 509<br />c. 16.996<br /> 17.508<br />e. 18.506<br /><br />10. Dorongan kuat bangsa Indonesia untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia tercermin pada momentum…<br />a. Proklamasi <br />b. Deklarasi Juanda<br /> Sumpah Pemuda <br />d. Rengasdengklok<br />e. Konferensi Meja Bundar<br /><br />Kelompok 9<br />1. Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti . . . .<br /> a. bumi d. udara<br />b. tanah e. alam semesta<br />c. air<br />2. Strategi dapat diartikan sebagai . . . .<br />a. Usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumberdaya baik SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkan.<br />b. Cara negara untuk menggunakan segala kemampuan SDM dan SDA dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan kehidupan bernegara sebagai bangsa yang bermartabat.<br />c. Cara yang dilakukan bangsa Indonesia dalam wilayah Indonesia yang menyeluruh, guna mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidup bernegara.<br />d. Cara dalam memanfaaatkan konstelesi geografi negara Indonesia untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.<br /> Kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan <br />3. Tujuan dari geostrategi suatu negara adalah sebagai berikut, kecuali . . . .<br />a. Tegaknya hukum dan ketertiban<br />b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran<br />c. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan<br /> Persiapan untuk bertempur apabila terjadi konflik dengan negara lain<br />e. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial<br />4. Ketahanan Nasional berfungsi sebagai pengarah, yaitu . . . .<br /> Menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja inter sektor, antar sektor, dan multi disipliner.<br />b. Ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam.<br />c. Untuk mengejar ketinggalan dari negara maju.<br />d. Ketangguhan kekuatan nasional dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.<br />e. Ketangguhan kekuatan pertahanan rasional dan upaya untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup bangsa.<br />5. Sifat-sifat ketahanan nasional antara lain sebagai berikut, kecuali . . . .<br />a. Manunggal.<br />b. Mawas kedalam dan keluar.<br />c. Kewibawaan<br />d. Percaya pada diri sendiri.<br /> Tergantung pada pihak lain.<br />6. Menurut Cline bahwa suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila . . . .<br /> Memiliki potensi geogarafi besar dan SDA besar pula.<br />b. Tidak hanya bergantung pada luas wilayah daratan, akan tetapi sangat bergantung juga faktor luasnya akses ke laut dan mentuk pantai dari wilayah negara.<br />c. Bangsa tersebut memenuhi unsutr-unsur geografi, bentuk dan wujud bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa, dan sifat pemerintahan. <br />d. Bersifat komprehensif integral di dalam astagatra.<br />e. Menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negara-negara lain.<br />7. Komponen pancagatra adalah komponen yang meliputi 5 aspek ketahanan nasional antara lain sebagai berikut, kecuali . . . .<br />a. Ketahanan di bidang ideologi.<br />b. Ketahanan nasional di bidang politik.<br />c. Ketahanan nasional di bidang ekonomi.<br />d. Ketahanan nasional di bidang sosial dan budaya.<br /> Ketahanan nasional dalam aspek geografi.<br />8. Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada . . . . UUD 1945.<br /> Pasal 33<br />b. Pasal 31<br />c. Pasal 29<br />d. Pasal 27<br />e. Pasal 30<br />9. Konsepsi ketahanan nasional yang berkaitan dengan aspek sosial yang bersifat dinamis meliputi beberapa aspek, kecuali . . . . <br /> Aspek geografi<br />b. Aspek ideologi<br />c. Aspek politik<br />d. Aspek sosial-budaya<br />e. Aspek pertahanan dan keamanan<br />10. Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar dan adikuasa karena . . . .<br /> Dengan posisi geografis, potensi sumber kekayaan alam, serta besarnya jumlah dan kemampuan penduduk yang dimilikinya.<br />b. Rakyat Indonesia yamg cerdas-cerdas sehingga bangsa lain ingin memanfaatkan kualitas SDM bangsa Indonesia.<br />c. Sistem pemerintahan bangsa Indinesia yang tertata rapi.<br />d. Kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan nyaman.<br />e. Sistem pertahanan dan keamanan yang kuat.<br /><br />Kelompok 10<br />1. Hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom disebut....<br /> Otonomi Daerah<br />a. Otonomi Dunia<br />b. Otonomi Internasional<br />c. Otonomi Nasional<br />d. Otonomi Negara<br />2. Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat disebut....<br />a. Area Otonom<br /> Daerah Otonom<br />b. Lingkungan Otonom<br />c. Negara Otonom<br />d. Wilayah Otonom<br />3. Pelaksanaan otonomi daerah berlandaskan pada....<br />a. Keputusan Pemerintah Daerah<br />b. Peraturan Daerah<br /> Acuan Hukum<br />c. Keputusan Presiden<br />d. Pancasila<br />4. Dua nilai dasar yang dikembangkan dalam UUD 1945 berkenaan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia, yaitu :<br />a. Nilai Unitaris dan Nilai Desentralisasi<br />b. Nilai Desentralisasi dan Nilai Teritorial<br />c. Nilai Teritorial dan Nilai Unitaris<br /> Nilai Unitaris dan Nilai Desentralisasi Teritorial<br />d. Nilai Desentralisasi Teritorial dan Nilai Desentralisasi<br />5. Titik berat pelaksanaan otonomi daerah adalah....<br />a. Kota<br />b. Kabupaten<br />c. Provinsi<br />d. Daerah Tingkat I<br /> Daerah Tingkat II<br />6. Prinsip otonomi yang dianut adalah....<br /> Nyata, Bertanggung Jawab, dan Dinamis<br />a. Bertanggung Jawab, Dinamis, dan Berwenang<br />b. Dinamis, Berwenang, dan Nyata<br />c. Berwenang, Nyata, dan Bertanggung Jawab<br />d. Nyata, Bertanggung Jawab, dan Mandiri<br />7. Dasar-dasar sistem hubungan pusat-daerah yang dirangkum dalam tiga prinsip, yaitu: desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan (medebewind) tercantum dalam....<br />a. UUD 1945<br /> UU No. 5 Tahun 1974<br />b. UU No. 22 Tahun 1999<br />c. UU No. 32 Tahun 2004<br />d. UU No. 12 Tahun 2008<br />8. Hak anggaran; mengajukan pertanyaan bagi masing-masing Anggota; meminta keterangan; mengadakan perubahan; mengajukan pernyataan pendapat; prakarsa; dan penyelidikan merupakan hak yang dimiliki oleh....<br />a. Anggota DPD<br />b. Anggota DPRD<br /> Anggota DPR<br />c. Anggota KPK<br />d. Anggota KPU<br />9. Menjunjung tinggi dan melaksanakan secara konsekuen Garis-garis Besar Haluan Negara, Ketetapan-ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat serta menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku; bersama-sama Kepala Daerah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah dan peraturan-peraturan Daerah untuk kepentingan Daerah dalam batas-batas wewenang yang diserahkan kepada Daerah atau untuk melaksanakan peraturan perundangundangan yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Daerah; dan memperhatikan aspirasi dan memajukan tingkat kehidupan rakyat dengan berpegang pada program pembangunan Pemerintah merupakan kewajiban yang dimiliki oleh....<br />a. Anggota KPK<br />b. Anggota KPU<br />c. Anggota DPD<br /> Anggota DPR<br />d. Anggota DPRD<br />10. Beberapa aturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah, kecuali :<br />a. UU No. 5 Tahun 1974<br />b. UU No. 22 Tahun 1999<br />c. UU No. 25 Tahun 1999<br />d. UU No. 32 Tahun 2004<br /> UU No. 3 Tahun 2005<br />Kelompok 11<br />1. Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh, merupakan definisi globalisasi menurut . . .<br />a. Albrow<br />b. Prijono Tjjiptoherijanto<br /> John Huckle<br />c. Theodore Levitte<br />d. Peter Drucker<br /><br />2. Berikut ini adalah beberapa perubahan yang terjadi pada kebudayaan bangsa akibat adanya arus global, kecuali . . .<br />a. Masyarakat agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern.<br /> Kehidupan individualis menjadi kehidupan yang berasaskan kebersamaan (kekeluargaan).<br />b. Kehidupan lamban menjadi kehidupan serba cepat.<br />c. Kehidupan berasas nilai sosial menjadi kehidupan konsumeris materialis.<br />d. Kehidupan yang bergantung pada alam menjadi kehidupan yang menguasai alam.<br /><br />3. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena . . .<br />a. Ekonomi, social, dan budaya<br />b. Ideology, ekonomi, pertahanan<br />c. Ideology, social, ekonomi<br />d. Social, politik, keamanan<br /> Ekonomi, politik, budaya<br /><br />4. Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu negara dengan negara lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional semakin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut, antara lain . . .<br />a. Peperangan<br />b. Pelanggaran HAM<br /> Terorisme<br />c. Perebutan wilayah Negara<br />d. Tindakan anarkis<br /><br />5. Secara politis, era globalisasi dapat menumbuhkan kesadaran berdemokrasi<br /> yaitu . . .<br /> Kesadaran hak dan kewajibannya serta kesadaran tanggung jawab dalam bernegara<br />a. Kesadaran warga Negara untuk menghormati hak asasi manusia<br />b. Kesadaran untuk saling mamahami dalam masyarakat<br />c. Kesadaran untuk menghargai pendapat orang lain<br />d. Kesadaran untuk mematuhi hukum yang berlaku<br /><br />6. Usaha mencegah munculnya pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia antara lain . . .<br />a. meningkatkan kesadaran warga negara untuk keamanan dan pertahanan Negara<br /> mematuhi hukum yang berlaku<br />b. mematuhi peraturan sekolah<br />c. melaksanakan kawajiban sebagai warga Negara<br />d. membiarkan pelanggaran hak asasi manusia merajalela<br /><br />7. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai demokrasi yang berasaskan pada . . .<br />a. UUD 1945<br /> Pancasila<br />b. TAP MPR<br />c. Hukum <br />d. Peraturan pemerintah<br />8. Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme, kecuali ..<br />a. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.<br />b. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.<br />c. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.<br />d. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.<br /> Mematuhi peraturan hukum yang berlaku.<br /><br />9. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk . . .<br />a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.<br />b. senantiasa menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.<br />c. bersikap demokratis yang dilandasi dengan tanggung jawab.<br /> bersikap adil kepada sesama, menghormati harkat dan martabat manusia, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.<br />d. memberikan pemahaman dan penyadaran kepada bangsa Indonesia atas hak dan kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan dan kemakmuran.<br /><br />10. Bagaimana meminimalisasi dampak negatif dari globalisasi . . .<br />o Memfilter budaya asing yang masuk ke Indonesia<br />a. Selalu terbuka dengan budaya Negara lain<br />b. Menjalin hubungan dengan Negara lain<br />c. Membeli produk luar negeri<br />d. Cinta terhadap kebudayaan asing<br /><br /><br /><br /><br />Reg B<br /><br />Kelompok 1<br />1. Pancasila adalah suatu kesatuan organis,antara sila-sila pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi.<br />Dari pengertian diatas menunjukan bahwa pancasila merupakan. . .<br />a. Dasar ontologis sila-sila pancasila<br />b. Dasar epistemologis sila-sila pancasila<br /> Sistem filsafat<br />c. Ideologi negara<br />d. Dasar aksiologis sila-sila pancasila<br />2. Kenyataan pada pancasila yang terlepas dari sesuatu yang lain, bersifat khas dan berbeda dengan system filsafat yang lainnya misalnya Liberalism, Materialisme, Komunisme, dll. Oleh karena itu kenyataan pancasila disebut kenyataan. . .<br />a. Subjektif<br />b. Efektif<br />c. Adjektif<br /> Objektif<br />d. Deduktif<br />3. Unsur-unsur yang sangat dominan dalam ideologi yaitu adanya keyakinan,mitos dan loyalitas yaitu pendapat dari. . .<br />a. Aristoteles<br />b. Maswardi Rauf<br />c. Carl J. Friederich<br /> Kunto Wibisono<br />d. Firdaus Syam<br />4. Berikut ini pernyataan yang bukan pengertian filsafat adalah . . .<br />a. Filsafat hasil pemikiran manusia yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk yang sistematis<br />b. Filsafat adalah pemikiran manusia yang paling dalam<br /> Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang ide,keyakinan atau gagasan<br />c. Filsafat adalah hasil analisis dan abstaksi <br />d. Filsafat adalah hasil perenungan jiwa manusia yang mendalam ,mendasar, dan menyeluruh<br />5. Menurut Walter G. Everet menggolong-golongkan nilai-nilai manusia kedalam kelompok yaitu, kecuali . . .<br /> Nilai-nilai rasional<br />a. Nilai-nilai ekonomis<br />b. Nilai-nilai hiburan <br />c. Nilai-nilai estetis<br />d. Nilai-nilai keagamaan<br />6. Suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan lainnya secara timbale balik disebut. . .<br />a. Keadilan distributive<br />b. Keadilan legal<br />c. Keadilan illegal<br /> Keadilan komulatif<br />d. Keadilan kuantatif<br />7. Nilai yang bersumber pada akal adalah nilai. . .<br />a. Nilai keindahan<br /> Nilai kebenaran<br />b. Nilai kebaikan<br />c. Nilai religious<br />d. Nilai material<br />8. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga yaitu. . .<br />a. Nilai-nilai kejasmanian,hiburan,social<br />b. Nilai-nilai hiburan,social,watak<br />c. Nilai-nilai estetis,intelektual,material<br />d. Nilai-nilai kerohanian,intelektual,estetis<br /> Nilai-nilai material,vital,kerohanian<br />9. Secara lebih rinci filsafat pancasila sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan adalah merupakan. . .<br />a. Sumber nasional Indonesia<br />b. Paradigma nasional Indonesia<br /> Identitas nasional Indonesia<br />c. Nilai nasional Indonesia<br />d. Tujuan nasional Indonesia<br />10. Suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia adalah. . .<br />a. Kwalitas <br />b. Hierarkis<br />c. Paradigm<br />d. Pyramidal<br /> filsafat<br />Kelompok 2<br />1. Kata identitas berasl dari bahasa inggris identity yang berarti , kecuali . . .<br />a. Ciri-ciri<br />b. Jati diri<br />c. Tanda-tanda<br />d. Berbeda dengan yang lain<br /> Kebangsaan <br /><br />2. Menunjukkan keterikatan yang didasarkan pada hubungan biologis dan tempat, merupakan sumber identitas dari nilai . . . <br />a. Sakral<br />b. Personal<br /> Primordial<br />c. Sipil<br />d. vital<br /><br />3. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia pada tanggal . . . <br /> 28 Oktober 1928<br />a. 28 Oktober 1945<br />b. 18 Agustus 1958<br />c. 17 Agustus 1945<br />d. 30 Mei 1945<br /><br />4. Bahasa Indonesia yang telah diakui sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional Bangsa Indonesia dalam UUD 1945 pasal. . . <br />a. 33<br />b. 34<br />c. 35<br /> 36<br />d. 37<br /><br />5. Penetapan bendera Merah Putih sebagai bendera Negara Inndonesia sesuai dengan pasal . . .<br /> 35 UUD 1945<br />a. 33 UUD 1945<br />b. 36 UUD 1945<br />c. 32 UUD 1945<br />d. 34 UUD 1945<br /><br />6. Penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1958 . . .<br />a. No. 43 Tahun 1958<br /> No. 44 Tahun 1958<br />b. No. 45 Tahun 1958<br />c. No. 46 Tahun 1958<br />d. No. 42 Tahun 1958<br />7. Lambang bintang pada Garuda Pancasila mengartikan . . .<br /> Ketuhanan Yang Maha Esa<br />a. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab<br />b. Persatuan Indonesia<br />c. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan<br />d. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia<br /><br />8. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dilambangkan . . . pada Garuda Pancasila.<br />a. Bintang<br /> Kapas<br />b. Rantai <br />c. Kepala Benteng<br />d. Pohon Beringin<br /><br />9. Konsep Pancasila sebagai identitas nasional menurut Supriatnoko, kecuali . . . <br />a. Integralistik<br />b. Harmoni dan keselarasan<br />c. Kekeluargaan dan gotong-royong<br /> Non-pluralistik<br />d. Kerakyatan <br /><br />10. Kondisi yang menggambarkan terpenuhinya kebutuhan kehidupan individu atau keluarga dalam pergaulan kehidupan sehari-hari, merupakan nilai dari . . . <br />a. Keimanan <br />b. Kerakyatan<br /> Kesejahteraan<br />c. Mufakat<br />d. Keadilan<br /><br />Kelompok 3<br />1. Pengertian tentang Negara telah banyak didefenisikan oleh para ahli seperti, Negara adalah komunitas keluarga dan kumpulan keluarga sejahtera demi kehidupan sempurna dan berkecukupan. Pernyataan tersebut pendapat dari………..<br />a. Miriam Budiardjo (2009)<br />b. Jean Bodia (Schmandt,2002)<br />c. Roger Soltau (Budiardjo,2007; agustino,2007; Kaelan dan Achmad Zubaidi,2007)<br /> Aristoteles (Schmandt,2002)<br />1. Beberapa unsur Negara menurut Budiardjo diantaranya…….<br />a. Suatu Negara tidak memiliki kepala<br />b. Suatu Negara tidak mengenal kedaulatan<br /> Suatu Negara tidak bersifat lemah dalam artian menaati peraturan<br />c. Suatu Negara tidak memiliki unsur kependudukan<br />2. Salah satu yang termasuk Teori terjadinya Negara antara lain………<br />a. Teori Tiolaras<br /> Teori Teokrasi<br />b. Teori Teoklasi<br />c. Teori Teorasi<br />3. Menurut Teori organik sistem yang didasarkan pada keahlian alamiah akan menciptakan pola yang seimbang untuk………….<br />a. Memenuhi kebutuhan intelektual dan fisik dan orang mempunyai kekuasaan saja<br />b. Memenuhi orang yang ingin menyatukan dirinya sendiri dengan orang lain<br /> Memenuhi kebutuhan intelektual dan fisik dari orang yang berbeda-beda<br />c. Saling bergantung sama lain<br />4. Melarang aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu dilarang berkembang diwilayah Negara. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari sifat……<br /> Monopoli<br />a. Memaksa<br />b. Mencakup semua<br />c. Kepercayaan<br />5. Yang menyatakan bahwa keluarga merupakan unit pokok Negara bukan pada individu merupakan pola dari ………….<br />a. Jean Bodin<br /> Aristoteles<br />b. Roger Soltau<br />c. Robert M <br />6. Yang dapat dikategorikan Negara besar diantaranya harus……….<br />a. Peduli dengan karakteristik bangsa lain<br />b. Mempunyai banyak uang<br /> Peduli dengan karakteristik bangsanya<br />c. Peduli dengan pendapatan negaranya<br />7. Impeachment dilakukan terhadap…………….<br />a. Pemerintah yang mendapatkan penghargaan<br /> Pemerintah yang melanggar konstitusi<br />b. Pemerintah yang langsung bertindak ke lapangan<br />c. Pemerintah yang ingin bepergian ke luar negeri<br />8. Di dalam UUD 45 Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Amandemen menyatakan bahwa Indonesia adalah……………<br />a. Negara Konstitusi<br />o Negara Hukum<br />b. Negara Berkembang<br />c. Negara Sejahtera <br />9. Ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial merupakan………..<br />a. Teori Teokrasi<br />b. Teori Perjanjian<br />o Tujuan Negara Indonesia<br />c. Hak Negara Indonesia<br /><br /><br /><br />Kelompok 4<br />1. Dibawah ini yang merupakan salah satu kedudukan konstitusi adalah..<br /> Konstitusi sebagai hukum dasar<br />a. Konstitusi sebagai hukum Pelindung <br />b. Konstitusi sebagai hukum Adat<br />c. Konstitusi sebagai hukum Pemerintahan <br /><br />2. Konstitusi RIS dapat diubah oleh pembentuk UU Federal yaitu, kecuali..<br />a. Presiden <br />b. DPR<br />c. Senat<br /> MPR<br /><br />3. Fungsi konstitusi terdiri dari, kecuali..<br />a. Deklarasi sebuah Negara berisi visi dan misi<br />b. Membagi kekuasaan agar tidak merusak<br />c. Memjamin hak asasi manusia <br /> Cara menciptakan konstitusi atau UUD<br /><br />4. UUD yaitu sebagai kontitusi tertulis merupakan sebuah dokumen formal yang berisi, kecuali.. <br />a. Hasil perjuangan politik bangsa diwaktu lampau<br /> Kesepakatan penyerahan kekuasaan pada kedaulatan yang lebih tinggi atau kontrak social<br />b. Tingkat-tingkat perkembangan tertinggi suatu bangsa<br />c. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik masa sekarang maupun masa mendatang<br /><br />5. Dibawah ini yang merupakan salah satu sifat dari kontitusu adalah<br />a. Kaku<br /> Terpusat<br />b. Mudah<br />c. Rumit<br /><br />6. Amandemen terhadap UUD 1945 dialakukan oleh bangsa Indonesia sejak tahun..<br />a. 1945<br />b. 1997<br /> 1999<br />c. 2001<br /><br /><br />7. Dibawah ini salah satu dari seluruh kegiatan Negara menurut Padmowahyono …<br /> Penyelenggaraan kehidupan Negara <br />a. Penyelenggaraan kehidupan Masyarakat<br />b. Penyelenggaraan kehidupan WNI<br />c. Penyelenggaraan kesejahteraan Pemerintahan<br /><br />8. Amandemen terakhir dlakukan pada tanggal dan tahun..<br />a. 28 November 1994<br />b. 26 Januari 2001<br />c. 15 Desember 1999<br /> 10 Agustus 2002<br /><br />9. Dibawah salah satu dari dua cara dalam praktek perubahan kontitusi atau UUD adalah..<br />a. Reformasi<br /> Renewel<br />b. Langsung<br />c. Kontinu<br /><br />10. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa undang-undang dasar 1945 bersifat..<br /> Singkat dan supel<br />a. Bebas dan aktif<br />b. Singkat dan pendek<br />c. Rumit dan susah dimengerti<br /><br /><br />Kelompok 5<br />1. Demokrasi berasal dari kata “Demos” yang berarti …<br />a. Berkuasa c. Negara<br /> Rakyat d. Kekuasaan<br />2. Sebuah Negara dapat menyebut dirinya sebagai Negara demokrasi jika …<br />a. Tidak ada jaminan kebebasan untuk berorganisasi<br />b. Tidak ada kebebasan untuk menyatakan pendapat<br /> Terselenggaranya pemilihan umum yang bebas<br />c. Tidak ada perlindungan hak<br />3. Sistem yang menekankan pentingnya pemilihan presiden secara langsung disebut …<br />a. Sistem Parlementer<br />b. Sistem Liberal<br /> Sistem Presidensial<br />c. Sistem Komunisme<br />4. Demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia, kecuali …<br />a. Demokrasi Konstitusional<br />b. Demokrasi Terpimpin<br />c. Demokrasi Pancasila<br /> Demokrasi Komunisme<br />5. Ciri-ciri demokrasi pancasila antara lain, kecuali …<br />a. Mengutamakan Musyawarah<br /> Tidak ada semangat kekeluargaan<br />b. Mengutamakan kepentingan Negara<br />c. Tidak memaksakan kehendak<br />6. Demokrasi timbul dari beberapa sebab yaitu …<br /> Teori teokrasi dan kekuatan<br />A. Teori teokrasi<br />B. Teori Penguasaan Negara<br />C. Teori Hukum Alam<br />7. Negara yang melaksanakan demokrasi satu partai, kecuali …<br />a. Cina<br /> Amerika Serikat<br />b. Rusia<br />c. Vietman<br />8. Perkembangan demokrasi di Indonesia terbagi atas …<br />a. 3 periode<br /> 4 periode<br />b. 5 periode<br />c. 6 periode<br />9. Konsep kekuasaan di tangan rakyat menurut UUD 1945 tercantum dalam pembukaan UUD alinea …<br /> IV<br />a. III<br />b. II<br />c. I<br />10. Berdasarkan konsep pembatasan kekuasaan menurut UUD 1945 yang telah di amandemen yang memiliki kekuasaan melakukan perubahan UUD, melantik Presiden dan Wakil Presiden serta melakukan impeachment terhadap Presiden jikalau melanggar konstitusi adalah tugas ..<br />a. DPR<br /> MPR<br />b. Mahkamah Agung<br />c. Mahkamah Konstitusional<br /><br />Kelompok 6<br />1. Hak Asasi Manusia menyangkut hak hidup, hak kemerdekaan, dan hak memilki sesuatu tidak boleh diganggu gugat, karena…<br />a. Sudah dibawa sejak manusia lahir<br />b. Bersifat sangat pribadi dan ekslusif<br />c. Merupakan eksistensi manusia bermartabat<br /> Dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan<br />2. Franz Magnis Suseno (Dirjen Dikdasmen, 2004), mengelompokkan HAM menjadi empat kelompok, kecuali…<br />a. Hak asasi negative<br />b. Hak asasi aktif<br /> Hak asasi atas hidup<br />c. Hak asasi sosial<br />3. Ciri-ciri konsep Rule of Law adalah, kecuali…<br />a. Adanya jaminan hak-hak asasi manusia dalam UUD<br />b. Adanya supremasi hukum<br /> Adanya pemisahan kekuasaan<br />c. Adanya jaminan kedudukan yang sama dalam hukum<br />4. Pola pikir yang menjadikan Negara yang hanya sebagai penjaga malam, adalah konsep Negara hukum yang sempit yang sering disebut…<br /> Konsep hukum klasik<br />a. Konsep hukum material<br />b. Konsep hukum yang dinamis<br />c. Konsep rechtsstaat<br />5. Proses penegakan hukum di Indonesia dilakukan oleh lembaga penegak hukum seperti, kecuali…<br />a. Kejaksaan<br />b. Kepolisian<br /> TNI<br />c. MA<br />6. Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya, kepolisian diberikan wewenang, yaitu…<br />a. Melakukan penuntutan<br /> Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan<br />b. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintah Negara<br />c. Melakukan penyelidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi<br />7. Majelis Umum PBB mengeluarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) pada tanggal…<br />a. 7 Juni 1993<br /> 10 Desember 1948<br />b. 10 Agustus 2002<br />c. 28 November 1994<br />8. Salah satu upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia, yaitu dibuatnya peraturan perundang-undangan tentang Hak Asasi Manusia yang diatur dalam…<br />a. Undang-undang No.5 Tahun 1998<br /> Undang-undang No.39 Tahun 1999<br />b. Keppres No.181 Tahun 1998<br />c. Keppres No.129 Tahun 1998<br />9. Salah satu tantangan nyata bagi bangsa Indonesia dalam penegakan Hak Asasi Manusia, yaitu masih terdapatnya “kejahatan terhadap kemanusiaan”, yaitu berupa…<br />a. Membunuh anggota kelompok tertentu<br />b. Pemusnahan fisik sebagian / seluruhnya<br />c. Membuat menderita kelompok lain<br /> Pemindahan penduduk secara paksa<br />10. Pada tanggal 7 Juni 1993 telah terbentuk…<br /> Komisi Nasional Hak Asasi Manusia<br />a. Pengadilan Hak Asasi Manusia<br />b. Rencana Aksi Nasional<br />c. Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan<br />Kelompok 7<br />1. Dalam hubungan internasional disetiap wilayah negara selalu ada warga negara dan orang asing yang semuanya disebut……..<br /> a. penduduk c. rakyat<br /> b. suku d. masyarakat<br />2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu terdapat pada pasal…..<br /> a. pasal 27 ayat 1 c.pasal 29 ayat 2 <br /> b. pasal 27 ayat 2 d. pasal 31 ayat 1<br />3. Asas yang berdasarkan daerah kelahiran dalam suatu Negara disebut…..<br /> a. ius-sanguinis c. bipatride <br /> b. asas ius-soli d. civility<br />4. pasal yang menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran yaitu…..<br /> a. Pasal 27 ayat (2) c. Pasal 29 ayat (2) <br /> b. Pasal 27 ayat (3) d. Pasal 31ayat (1)<br />5. Yang bukan merupakan mengelompokkan warga negara dalam 5 kategori Menurut Cogan (1998), yaitu :<br /> a. A sense of identity<br />b. The enjoyment of certain right<br />c. The fulfilment of corresponding obligations<br /> An rejection of basic soietal values<br />6. Salah satu ciri-ciri antar budaya yang dikemukakan DeVito yaitu…..<br /> a. Empati c. Simpati <br /> d. Majemuk d. Keadaban<br />7. Maragret S. Branson, dkk (1999:180) mengemukakan tentang karakter warga negara ( civic disposition), diantaranya yaitu …….<br />a. Empati c. Simpati <br /> d. Majemuk d. Keadaban<br /><br /><br />8. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri termasuk……<br /> syarat kehilangan kewarganegaraan RI<br />b. syarat memperoleh kewarganegaraan RI<br /> c. Kepemilikan identitas atau jati diri warga Negara<br /> d. Penetapan hak dan kewajiban warga Negara<br />9. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon yang ingin mengajukan permohonan kewarganegaraan RI menurut pasal 9 yaitu…..<br /> a. Tidak sehat jasmani<br />b. Tidak mempunyai pekerjaan atau penghasilan tetap<br />c. Telah berusia 15 tahun atau belum menikah<br /> Membayar uang pewarganegaraan ke kas Negara<br />10. Bentuk-bentuk persamaan kedudukan warga negara dalam bidang politik adalah……<br /> Kebebasan untuk melakukan aksi demo secara damai<br /> b. Penegakan supremasi hukum (supremacy of law)<br /> c. Proses hukum berlangsung secara transparan<br /> d. Menghindari persaingan secara monopoli atau monopsoni<br /> <br />Kelompok 9<br />1. Suatu metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermatabat disebut …<br />a. Geopolitik<br /> Geostrategi<br />b. Geografi<br />c. Wawasan Nusantara<br />d. Pertahanan Nasional<br /><br />2. Di bawah ini adalah prinsif-prinsif Nasionalisme Indonesia, kecuali …<br />a. Ketahanan Sejarah<br />b. Ketahahan Nasib<br />c. Ketahanan Kebudayaan<br /> Ketahanan Politik<br />d. Ketahanan Wilayah<br /><br />3. Ketahanan Nasional mengandung arti kemampuan manusia atau suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan kehidupannya.<br />Artian tersebut ditinjau secara …<br />a. Biologis<br />b. Geologis<br /> Antropologis<br />c. Geografis<br />d. Geostrategis <br /><br />4. Asas yang seharusnya diwujudkan dalam kehidupan yang riil dan konkrit, sehingga konsep yang ideal tersebut dapat terealisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah …<br />a. Asas Kesejahteraan dan keamanan<br /> Asas Komprehentif, integral atau menyeluruh terpadu<br />b. Asas Mawas kedalam dan ke luar<br />c. Asas Kekeluargaan<br />d. Asas Ketahanan Nasional<br /><br />5. Dengan perkembangan teknologi serta kompleksitas permasalahan konsep Ketahanan Nasional yang merumuskan dalam delapan (8) gatra atau asta gatra, dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu …<br /> Trigatra dan Pancagatra<br />a. Perceived Power dan Critical Mass<br />b. Gatra ideologi dan Gatra politik<br />c. Gatra sosial dan Gatra budaya<br />d. Gatra pertahanan dan Gatra keamanan<br /><br />6. Salah satu konsep ketahanan Nasional yang merupakan strategi antara potensi penduduk dengan geografi adalah …<br />a. Kemampuan Ekonomi<br />b. Kemampuan militer<br />c. Strategi Nasional<br /> Critical mass<br />d. Perceived power <br /><br />7. Berikut ini yang termasuk sifat-sifat ketahanan nasional adalah …<br />a. Dinamis<br />b. Wibawa<br />c. Mandiri<br />d. Konsultan dan Kerjasama<br /> Semua jawaban benar<br /><br />8. Yang termasuk ketahanan aspek pada luar negeri adalah …<br />a. Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui promosi, peningkatan diplomasi, lobi Internasional<br /> Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat, dan antarkelompok /golongan dalam masyarakat untuk mencapai tujuan dan kepentingan nasional <br />b. Menegakkan keadilan sosial dan keadilan hukum<br />c. Menciptakan situasi yang kondusif, dalam arti memelihara dan mengembangkan budaya politik<br />d. Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab<br /><br />9. Yang mencakup isi Trigatra dalam ketahanan nasional Bangsa Indonesia adalah …<br />a. Letak Geografis Negara Indonesia<br />b. Keadaan dan kekayaan alam<br />c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk<br /> Jawaban a,b,c, benar<br />d. Jawaban semua salah<br /><br />10. Suatu proses alokasi sistem nilai dan norma kehidupan berbangsa dan bernegara yang diyakini baik dan benar, dilakukan oleh suatu instuitusi yang berwenang agar menjadi pedoman pelaksanaan dalam mewujudkan cita-citanya. Pernyataan tersebut adalah pengertian politik dalam arti …<br /> Kebijakan<br />a. Ketahanan<br />b. Keadilan <br />c. Kebebasan<br />d. Kebijaksanaan <br /><br /><br />Kelompok 10<br />SOAL LATIHAN<br />1. Tujuan dilaksanakannya otonomi daerah menurut pendapat beberapa ahli, kecuali . . .<br />a. Untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan<br />b. Untuk mencapai pemerintahan yang efisien<br /> Untuk menciptakan masyarakat yang damai<br />c. Turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing-masing<br />2. Memposisikan pemda sebagai unit pemerintah di tingkat local yang berfungsi untuk menyediakan layanan masyarakat efektif, efisien, dan ekonomis. Merupakan tujuan dari . . .<br />a. Politik<br />b. Desentralisasi<br />c. Yustisi<br /> Administratif<br />3. Otonomi secara luas diartikan sebagai . . .<br />a. Mandiri<br /> Berdaya<br />b. Mampu<br />c. Mengatur<br />4. Pendidikan politik pada tingkat lokal sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menentukan pilihan politiknya. Berikut ini adalah alasan otonomi daerah sebagai<br /> . . .<br />a. Stabilitas politik<br />b. Kesetaraan politik<br />c. Persiapan karir politik<br /> Sarana pendidikan politik<br />5. Dua tujuan utama yang ingin dicapai melalui kebijakan desentralisasi yaitu. . .<br /> Administratif dan politik<br />a. Yustisi dan politik<br />b. Politik dan hukum<br />c. Administratif dan hukum<br />6. Urusan pemerintahan bapat dibagi kedalam urusan pemerintahan pusat, pemerintahan daerah tingkat I dan pemerintahan daerah tingkat II. Tentang otononi daerah menurut UU nomor . . . <br />a. 25 Tahun 1999<br />b. 23 Tahun 2004<br /> 32 Tahun 2004<br />c. 33 Tahun 2004<br />7. Urusan pemerintahan pusat, meliputi beberapa bidang. Kecuali . . .<br />a. Pertahanan<br /> Pelayanan <br />b. Agama<br />c. Moneter <br />8. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah kabupaten atau kota meliputi berapa bidang . . . <br /> 15<br />a. 16<br />b. 17<br />c. 18<br />9. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan dari kebijakan otonomi daerah, kecuali. . .<br />a. Memiliki badan perwakilan<br />b. Memiliki kepala daerah yang dipilih sendiri melalui pemilu<br />c. Memiliki pendapatan daerah sendiri<br /> Memiliki kesetaraan politik<br />10. Hubungan eksekutif (pemda) dan legislatif (DPRD) dalam era otonomi mencuat dengan munculnya ketidakharmonisan antara pemda dan DPRD. Ketidakharmonisan dipicu oleh interprestasi dari UU nomor . . .<br />a. 25 Tahun 1999<br /> 22 Tahun 1999<br />b. 33 Tahun 2004<br />c. 23 Tahun 2004<br />Kelompok 11<br />1. Keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, dunia global adalah pengertian globalisasi menurut . . .<br /> John Huckle * Albrow<br />a. Prijono Tjiptoherijanto d. Soekarno<br />2. Proses globalisasi mulai berkembang pesat sejak abad . . .<br />a. 16 c. 18<br /> 20 d. 21<br />3. Contoh globalisasi di bidang elektronik adalah . . .<br /> Handphone c. Radio<br />a. Sepeda d. Kalkulator<br />4. Tiga arena penting yang termasuk dalam gelombang globalisasi adalah, kecuali . . .<br />a. Ekonomi c. Politik<br />b. Budaya * Keluarga<br />5. Dibawah ini yang termasuk masalah global adalah . . .<br /> Migrasi c. Musim<br />a. Pertanian d. Perikanan<br />6. Dari sisi budaya, era globalisasi membawa beraneka ragam budaya yang sangat memungkinkan mempengaruhi, kecuali . . . <br /> Konsumsi Makanan c. Pola pikir<br />a. Tingkah laku d. Sistem nilai<br />7. Aspek negatif globalisasi di bidang politik adalah . . .<br />a. Tumbuhnya kesadaran akan hak dan kewajiban<br />b. Tumbuhnya kesadaran akan tanggung jawab<br />c. Terjadinya perubahan terhadap demokrasi<br /> Timbulnya tindakan anarkis yang banyak memakan korban<br /><br /><br />8. Yang termasuk filter dari arus globalisasi adalah . . .<br />a. Pembukaan UUD 1945 c. UUD 1945<br /> Nilai dasar pancasila d. Proklamasi<br />9. Masalah global yang dapat diselesaikan dengan cara bilateral maupun multilateral adalah . . .<br />a. Migrasi c. Demokrasi<br /> Perdamaian d. Lingkungan hidup<br />10. Terhadap isu-isu hak asasi manusia, tindakan bangsa indonesia dalam mencegah munculnya pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia adalah . . .<br />a. Meningkatkan kesadaran dalam menghormati hak asasi manusia<br />b. Mematuhi hukum yang berlaku<br /> Meningkatkan persaingan ekonomi setiap anggota masyarakat<br />c. Mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakatHeriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-61871835986003776242011-05-21T13:30:00.001-07:002011-05-21T13:30:42.910-07:00Kelap Kelip<font face="arial" color="black" size="4"><marquee direction="right" behavior="alternate" direction="right" scrollamount="2" height="20px" scrolldelay="10" bgcolor="orange" width="450px"> Heriadi Al Hifni Horizontal</marquee></font>Heriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-56608459775253995702010-09-22T11:57:00.000-07:002010-09-22T12:06:53.028-07:00Power of Indonesian RockBerawal dari ajang Dream Band tahun 2004 silam, Kotak lahir<br />dibidani salah seorang personel Kahitna, Doddy, yang bertindak<br />sebagai produser. Saat itu, Doddy melakukan audisi untuk<br />membentuk format band baru di Indonesia yang terdiri atas<br />drummer, gitaris, bassist, dan vokalis.<br />Audisi tersebut cukup mendapatkan respons dari musisi remaja<br />yang ingin mencoba peruntungannya di industri musik. Sebanyak<br />400 orang vokalis, 170 bassist, ratusan gitaris, dan ratusan<br />drummer menjejali tempat audisi. Setelah melakukan audisi<br />dengan mempertimbangkan berbagai format penilaian, terpilihlah<br />2 vokalis, 2 bassist, 3 gitaris, dan 2 drummer. Musisi muda terpilih<br />itu kemudian diramu lagi menjadi dua band yaitu Kotak yang<br />personelnya empat orang dan "Lima" yang personelnya lima<br />orang.<br />Nama Kotak memiliki arti empat sisi dan empat sudut yang<br />bersatu menjadi bangunan kotak. Hal itu menggambarkan tentang<br />empat orang yang berbeda tetapi bersatu dalam satu wadah<br />musik.<br />Formasi band Kotak saat itu bukan seperti yang ada sekarang.<br />Formasi grup band Kotak pertama kali diisi oleh Cella (gitar), Ices<br />(bas), Pare (vokal), dan Posan (drum). Mereka kemudian merilis<br />album pertama berjudul "Kotak".<br />Pada tahun 2007, Ices dan Pare ternyata memutuskan keluar dari<br />band. Posisi yang kosong kemudian digantikan oleh Tantri pada<br />vokal dan Chua pada bas. Mereka kemudian merilis album<br />keduanya berjudul "Kotak Kedua" pada tahun 2009.<br />Menurut Tantri, dirinya sempat canggung ketika pertama<br />bergabung dalam band ini. "Karakter vokal Pare sudah melekat di<br />Kotak, aku sempat bingung mau nerusin karakter Pare atau sendiri<br />saja. Tetapi, setelah sering main bareng dan latihan, aku mutusin<br />untuk pakai karakter sendiri," katanya.<br />Ternyata formasi band baru di album kedua tersebut membawa<br />kesuksesan bagi band Kotak untuk lebih berkibar di industri musik<br />Indonesia. Tidak hanya ring back tone (RBT) yang sudah terjual<br />satu juta. Performa mereka yang memukau di panggung<br />membuat Kotak laris mendapatkan tawaran tur ke berbagai daerah<br />di Indonesia.<br />Tidak hanya di bidang penjualan, berbagai trofi pun berhasil diraih<br />grup band ini di berbagai ajang penghargaan musik. Pada<br />Anugerah Musik Indonesia ke-12, mereka meraih penghargaan<br />untuk kategori Solo/Duo/Grup Rock Terbaik. Album mereka<br />"Kotak Kedua" juga diganjar penghargaan kategori Album Rock<br />Terbaik.<br />Mereka juga sukses menyabet kategori Grup/Duo Pendatang Baru<br />Terbaik versi Anugerah Planet Musik (APM) 2009. Terakhir MTV<br />Indonesia Awards menobatkan mereka sebagai Most Favourite<br />Breakhtrought Artist 2009.<br />Meskipun sukses berada di posisi saat ini, personel Kotak berharap<br />bahwa hal itu belum merupakan puncak dari perjalanan mereka.<br />Masih banyak mimpi yang ingin mereka raih untuk tetap eksis di<br />industri musik. Setidaknya mereka kini telah melewati loncatan<br />pertama mereka dari dream band menuju real band.Heriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-59401633277056197392010-09-18T16:24:00.001-07:002011-05-21T13:24:25.728-07:00<p><strong>Mocca - The Best Thing</strong></p><p> </p><div class="snap_preview"><p>I’ve got the best thing in the world<br /> Coz’ I got you in my heart<br /> And this screw little world<br /> Let’s hold hand together<br /> We can share forever<br /> Maybe someday the sky will be coloured with our love</p> <p>I wake up in the morning<br /> Feeling emptyness in my heart<br /> This pain is just too real<br /> I dream about you, with someone else<br /> Please say that you love me<br /> That we’ll never be apart</p> <p>You have to promise<br /> That you will be faithfull<br /> And there will be lots and lots of love<br /> It is the thing that really matters in this world…</p> </div><p> </p><p> </p>powered by <a href="http://www.rizkyonline.com">lirik lagu indonesia</a><br /><br /><a style="color: #FF0000; font-size: 22px; text-decoration: blink;">Tulisan Anda…</a>Heriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-7065621422979930682010-07-26T11:35:00.000-07:002010-07-26T11:36:36.572-07:00Haddad Alwi Ft Ebith Beat A & Vita - Rindu Muhammad KuYa Rabbi bil Mustafa<br />Balligh Maqasidana<br />Waghfir Lana Ma Mada <br />Ya Wasi'al Karami<br /><br />Demi cinta-Mu ya Allah<br />Pada Muhammad nabi-Mu<br />Ampuni dosaku<br />Wujudkan harapanku<br />Ya Rasullallah<br />Siapa yang cinta pada nabinya<br />Pasti bahagia dalam hidupnya<br /><br />Muhammadku Muhammadku dengarlah seruanku<br />Aku rindu aku rindu kepadamu Muhammadku<br />Kau yang mengaku cinta kepada nabimu<br />Kau yang mengaku merindukan nabimu<br />Jika kau benar-benar cinta dan rindu<br />kepada Muhammad nabimu<br />Buktikan<br />Taati perintah-Nya, tinggalkan larangan-Nya<br />Teladani akhlaknya<br />Niscaya kelak kau akan berjumpa dengan Rasullallah<br />Niscaya kelak kau akan berkumpul dengan<br />Rasullallah<br /><br />Kau ajarkan hidup ini untuk saling mengasihi<br />Ku tanamkan dalam hati kuamalkan sejak dini<br />Engkaulah nabi pembawa cinta<br />Kau bimbing kami menjuju surgaHeriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-23229309228212639762010-07-22T08:55:00.000-07:002010-07-22T08:56:41.535-07:00jelaskan padaku,,,,Ada sepasang suami istri yang sudah<br />menikah 20 tahun. Uniknya, setiap kali<br />melakukan hubungan suami istri, si<br />suami selalu minta lampu<br />dimatikan. "Udah, deh, ini bener-bener<br />stupid!" kata si istri dalam<br />hati. "Pokoknya malam ini lampu akan<br />gua nyalain!" tekadnya. Begitulah,<br />ketika malam itu mereka tengah<br />bercinta, si istri segera menghidupkan<br />lampu kamar. Betapa kagetnya ia ketika<br />melihat suaminya tengah memegang alat<br />bantu seks. Si istri benar-benar kecewa<br />dan marah. "Jadi selama 20 tahun ini<br />kamu menipu aku??? Kamu ternyata<br />impoten!!! Jelaskan padaku semua<br />ini!!!!" Si suami menatap istrinya<br />lekat-lekat dan dengan tenang<br />berkata, "Aku akan jelaskan semua ini<br />jika kamu menjelaskan siapa ayah dari<br />ketiga anak di rumah ini."Heriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6169862853427704709.post-16732797435478411762010-07-21T15:07:00.000-07:002010-07-21T15:09:07.986-07:00MAMA MAU MENINGGALPada suatu hari, Kardiman kecil sedang<br />mandi bareng ibunya, Bu mukidi.<br />Kemudian dia bertanya sama<br />mamanya, "Ma, apaan tuh yang ada di<br />dada mama?" Bingung menjawab, sang ibu bilang,"Tanya saja sama papamu besok<br />waktu sarapan..." (dengan harapan si<br />kardiman lupa). Keesokan harinya ketika<br />sedang sarapan bareng bapaknya pak<br />mukidi, kardiman ternyata ndak lupa dan<br />bertanya " Pa! Papa tau ndak benda apa<br />yang ada di dada mama?" Papanya<br />walaupun bingung cepat<br />menjawab "Ooh...itu balon, sayang,<br />nanti kalo mama meninggal, kita bisa<br />meniupnya supaya mamamu bisa terbang<br />ke<br />surga." Kardiman mengangguk-angguk<br />mengerti. Beberapa minggu kemudian,<br />pakMukidi pulang lebih awal dari<br />kantor, dan di depan rumah melihat<br />anaknya Kardiman lari ke arahnya sambil<br />menangis. "Papa..Papa! Mama mau<br />meninggal.." Setelah menenangkan<br />anaknya, pak Mukidi bertanya "Mengapa<br />kau mengira mama mau meninggal?"<br />Anaknya menjawab " tadi om Mukijan<br />sedang meniup balon mama, dan mama<br />berteriak ' oohh Tuhann!!! ayo terus,<br />aku hampir sampai..! ' "Heriadi al hifnihttp://www.blogger.com/profile/02489591657002712704noreply@blogger.com0